"You make me go insane,
You give me so much pain"---
Taehyung masuk ke dalam rumahnya dan segera mengganti bajunya. Ia melirik arlojinya yang ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh.
Setelah menganti pakaiannya Ia segera keluar dari rumah setelah itu dia pergi ke kantor.
Ia masuk ke dalam ruangannya dan segera membuka ponselnya. Tanpa berpikir lebih lama lagi Ia langsung menghubungi Irene.
'Akhirnya kau menghubungiku Taehyung-ah'
Seketika rasa menyesal mulai menggerogoti Taehyung. Ia merasa sangat bersalah pada Irene. Irene pasti semalam sangat khawatir padanya.
"Maafkan Aku, semalam Aku tertidur di kantor dan ponselku mati"
Yah Taehyung kini mengutuk dirinya sendiri, yah dirinya yang pengecut yang hanya bisa bersembunyi dalam kebohongan.
'Syukurlah jika kau tak apa, aku hanya khawatir padamu'
"Ada apa dengan suaramu? Apa sesuatu terjadi?"
Hening, tak ada jawaban dari Irene membuat Taehyung bingung. Ia menatap ponselnya, padahal masih terhubung.
"Irene-ah waeyo?"
'Tidak Taehyung, Aku sungguh baik - baik saja setelah mendengar suaramu'
"Apa kau habis menangis?"
'Iya, ah maksutku aku sangat merindukan Seulgi sehingga sekarang Aku menangis senang karena berhasil bertemu dengannya'
"Aku akan kesitu sebentar lagi, katakan saja dimana kau"
'Aku ada di kafe depan sekolah kita dulu'
"Tunggu aku 15 menit lagi"
Taehyung langsung mengambil kunci mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan penuh menuju tempat yang disebutkan Irene.
Taehyung melirik ponselnya sebuah panggilan masuk dari Sujeong membuatnya bingung.
"Ah sial aku kan janji akan segera kembali" kata Taehyung
Taehyung segera mengangkat panggilan dari Sujeong dan meloudspeakernya.
'Taehyung-ah apa kau masih lama?'
"Maafkan Aku Sujeong-ah karena ada sedikit masalah di kantor Aku tidak bisa kembali cepat"
'Ah tak apa, Aku hanya berpikir membuat makan siang untuk kita berdua tetapi bagaimana lagi? Kau sedang sibuk'
KAMU SEDANG MEMBACA
Expectation Of Love (Vrene - Book II)
FanfictionPRIVATE Ketika semuanya kembali seperti masa lalu, ketika kisah lampau terbuka kembali dengan segenap kekuatan untuk saling bersama sirna bersama derasnya angin perpisahan Orang ketiga Lagi - lagi kekuatan cinta diuji oleh orang tersebut. Namun, ban...