Sehun menginjakkan kakinya di sebuah kelab malam ternama di kawasan cheongdam-dong, letaknya di sudut kota dengan keamanan yang ketat. Itu semua terlihat dari banyaknya bodygard yang berjaga di depan. Tidak sembarang orang yang bisa masuk ke kelab ini, hanya member yang memiliki kartu pengenal dan umur yang cukup.
Sehun mengalihkan pandangannya ke ruangan lantai bawah yang cukup ramai, banyak yang menari diiringi musik DJ. Sehun berdecak sebal, seharusnya ia tidak kemari! Gendang telinganya bisa pecah bila mendengar musik sekeras ini.
Boleh dikatakan Sehun Kuno, tapi dia memang bukan tipe pria yang senang menginjakkan kaki di kelab, apalagi sampai membawa wanita one night stand ke ranjangnya. Bagi Sehun lebih baik dia memuaskan kebutuhan biologisnya dengan tangan dan sabun, daripada masuk kelubang sembarang wanita.
Sehun tipe pria Sehat, tidak memakan makanan fast food, no free seks, dan hidup bersih dengan mandi tiga kali sehari.
Sehun memutuskan untuk naik ke lantai dua, tempat yang lebih sunyi untuk minum-minum. Ia sangat stress hari ini, mungkin dengan beberapa gelas martini bisa mengurangi rasa penatnya.
"Enjoy your drink sir," ucap pelayan itu sambil mememberikan pesanannya.
Mata Sehun seketika menajam saat melihat wanita di hadapannya. Rok mini dan pakaian dengan V neck itu benar-benar menganggu Sehun.
"Pantas saja kau selalu tertidur di kelasku, jadi ini yang kau lakukan setiap malamnya?" tanya Sehun sinis.
Pelayan wanita itu mundur selangkah, wajahnya pucat pasi. Sehun menyeringai, entah kenapa setan dalam diri Sehun ingin selalu menyindirnya.
"Kenapa? Tidak menyangka bisa bertemu denganku Nona Yoo?" tanya Sehun santai.
Wanita itu terlihat semakin gemetar. "Ma-aaf Sir, bisakah anda merahasikannya?" cicitnya pelan.
Anggaplah Jayline tidak tahu malu, tapi jika sampai orang-orang kampus tahu pekerjaannya, Jayline bisa dihina, atau mungkin ia bisa dikeluarkan begitu saja.
Jayline menggigit bibirnya gelisah saat mendengar tawa Sehun meledak. Apa pria itu akan mencacinya lagi?
"Aku tidak menyangka kau sangat murahan, Nona Jayline," ucap Sehun masih disertai kekehan.
"Pantas saja kau mau tidur denganku, kau mungkin sudah terbiasa melakukannya dengan pria-pria hidung belang di club ini."
Jayline tersenyum kecut. Meskipun ia butuh uang, tapi ia tidak seliar itu. Jayline pernah berniat menjual tubuhnya, waktu ayahnya kecelakaan dan biaya amputasi kaki ayahnya sangat mahal. Jayline bingung dan datang ke klub untuk menjual tubuhnya, tapi sialnya tidak ada yang mau membeli. Ck! Kenangan itu begitu pahit jika diingat-ingat.
"Tidak Mr. Sehun, anda salah paham. Saya bekerja disini hanya sebagai pelayan, tidak lebih."
Sehun tersenyum sinis, "Pelayan apa? Pelayan yang memuaskan nafsu pelanggannya?"
Tangan Jayline mengepal, tapi ia berusaha mengontrol emosinya. Dengan senyum kecil, Jayline menepuk pelan bahu Sehun. "Jangan menilai saya seolah-olah anda mengenal saya Sir," ucapnya dingin.
Sehun mengusap kemejanya, seolah-olah ada kuman yang akan menempel disana saat Jayline menyentuhnya. Dia tersenyum meremehkan, "Tidak mengenalmu saja aku sudah bisa membaca tipe seperti apa dirimu Jayline. Kau sangat munafik, terlihat polos dari luar, dan kau sangat pintar menyembunyikan kelakuan busukmu itu."
Sehun terkeleh lagi, "Apa kau tahu wanita penjilat? Seperti itulah dirimu Nona."
Jayline mengangguk mengerti, biarlah Sehun menganggapnya seperti apa. Ia tidak akan peduli, toh semua teman-temannya di kampus juga menganggapnya seperti itu. Jadi dengan bertambahnya satu orang yang membencinya, Jayline tidak sakit hati lagi, karena ia sudah terbiasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Lecturer and Me
FanfictionTERSEDIA DI TOKO BUKU Jayline? Wanita yang tidak menarik sama sekali. Tapi kenapa Oh Sehun Hot Lecturer kampus yang paling disegani bisa tertarik padanya? Semua itu berawal dari Jayline yang menolong anaknya dari kasus pembullyan. Hidup Jayline beru...