Happy Reading
.
.
.***
Jam menunjukkan pukul 12 siang, sisil lebih memilih berkutat dengan buku buku tebalnya. Saat ini ia tengah berada di taman kampus, sedangkan ketiga sahabatnya berada di kantin.. Sisil sengaja tidak ikut dengan geng nya, kebetulan ia juga membawa bekal dan lebih memilih menghabiskan waktu sendirian. Untunglah para sahabatnya selalu mengerti kemauan sisil.
Sisil menatap halaman bukunya dengan serius, namun siapa sangka bahwa pikirannya melayang ke suatu tempat.
" hmm... dia berubah jadi manis yah?? "
" semenjak---- " lagi lagi ia tersenyum saat mengingat moment perkenalannya dengan orang itu. tanpa sadar seseorang langsung duduk di samping sisil.
" ehemm.... "
Sisil tersadar dari lamunannya, ia mendapati seseorang yang tadi ia fikirkan tengah menatapnya dengan senyuman mematikannya. Ya sangat mematikan ! Sisil merasa seperti di teror jika cowok di sampingnya itu selalu saja dengan gampang tersenyum padahal awalnya senyum sangat langka di wajahnya pikir sisil.
" emm.. Lagi ngapain? "
Sisil mentautkan sebelah alisnya, " ngapain ? Ckck.. gak ada pertanyaan basa basi lain apa yah ? " bathin sisil.
" nih.. " sisil mengangkat buku tebalnya. Diego ber ohh. Mereka pun kembali diam diaman dan saling tersenyum kaku.
" gue harus ngomong apa lagi yah ? C'mon! Dieg.. Dulu lo ada aja bahan buat bully sisil.. Kenapa jadi mati kata gini sih " umpat die dalam hati.
" duh.. mau ngomong apaan lagi yah ? bingung gue " bathin sisil.
Tak jauh dari taman seseorang menatap kedua pasangan itu dengan gelengan kepalanya, " ckck.. Menang di galaknya doang lo die ! Giliran ketemu malah kaya patung " ucap sosok tersebut.
" gue harus pikirkan sebuah rencana " ucapnya menyeringai jahil lalu pergi dari sana.
--------------
KAMU SEDANG MEMBACA
I GOT YOU [Completed]
Fanfiction[PRIVATE RANDOM] silahkan follow untuk melihat ✌ Bagaimana jika kebencian itu terkikis oleh sebuah rasa yang bahkan mereka abaikan . Akankah mereka mengabaikan faktanya ataukah menerima rasa itu hadir di kehidupan mereka. Bukankah benci dan cint...