23.Mission (5)

813 108 2
                                    

"Cara nembak lo "

"Terlalu dari hati " sahut diego menatap veno sekilas dan beranjak bangun dari duduknya lalu menyusul kedalam villa.

--------------------

"Rissa tunggu " panggil sisil sambil mengejar rissa dan menarik lengannya hingga terhenti.

"Rissa " gumam sisil menyentuh pundak rissa pelan, sisi dapat merasakan tubuh rissa yang sedikit bergetar. Mungkinkah rissa...

*brukk* rissa membalikan badannya lalu memeluk sisil erat. "Hiks hiks..gue..g-gue.. "

"Gue cinta sama veno sil "

"Gue jatuh cinta sama dia " 1 kalimat yang begitu tulus meluncur dari bibir rissa disela sela tangisannya. Ternyata feelling sisil benar, sahabatnya ini sedang jatuh cinta, pasti sakit saat mencintai seseorang dan dinyatakan cintanya tau tau itu hanya pura pura saja. Walaupun mereka dari awal tau bahwa tadi hanya resiko dari permainan tapi bagi rissa yang memiliki rasa pada veno tentu akan menganggap bahwa itu semua serius. Beda tipis ma baperlah 🙄😥

Sisil melepaskan pelukan rissa lalu mengusap air mata dipipinya, sisil menghela nafas panjang lalu menghembuskan perlahan. "G-gue ngerti sa apa yang lo rasain sekarang "

"Lo gak ngerti sil, karena lo gak pernah jatuh cinta kaya gue " sisi tersentak mendengar jawaban rissa, sedikit menusuk memang tapi memang benar kan, walaupun jauh didasar hati sisil sudah ada 1 nama tapi bisa jadi sisil juga akan bernasib sama dengan rissa, cinta bertepuk sebelah tangan sepertinya begitu.

"Sil..maafin gue ta-tadi gu-e gak bermaksud begitu " ucap rissa merasa bersalah atas ucapannya barusan.

"Emm..gapapa kok sa , gue paham " balas sisil mengulas senyumnya, rissa membalas senyum sisil kemudian memeluknya sebentar "makasih, lo memang sahabat terbaik gue " ucap rissa lalu pergi menuju kamarnya.

Sisil menghela nafas panjang memandang punggung rissa yang semakin menjauh.

"Gue rasa cinta memang susah ditebak ! "
Sisil menoleh ke asal suara dan mendapati diego dibelakangnya.

"Kenapa geng gue harus jatuh cinta sama geng lo ck ! " sahut diego kembali sambil memasukan kedua tangannya di saku celana diego. Setelah kejadian ToD tadi diego memang menyusul sisil kedalam.

"Karna cinta selalu datang tanpa memilih, bahkan ketika lo jatuh cinta sama seseorang nanti---- lo gak akan bisa memungkirinya " balas sisil lalu hendak pergi menuju kamarnya namun langkahnya terhenti saat diego memegang lengannya, membuatnya berpaling mengarah diego. Mata kelam diego menatap mata hazel sisi intens.

"Jadii------- "

"Apa yang harus gue lakukan kalau gue jatuh cinta
!" tanya diego masih menatap sisil.

Sisil merasa, kalau sekarang dia bisa mendengarkan degub jantungnya berdetak tak karuan, sisil mencoba menetralisirkan keadaan hatinya sekarang. Benar..dia harus belajar dari keadaan rissa yang sekarang. Jangan mencintai jika tidak ingin tersakiti.

"Itu---- "

"Hmmm "

Sisil mengatur nafasnya sejenak " biarkan hati yang menuntun, hati gak pernah salah memilih dieg " sisil melepaskan tangan diego pelan dan melanjutkan langkahnya meninggalkan diego sendirian di depan tangga.

"Hati gak pernah salah memilih ! Seharusnya--- lo juga begitu sil," gumam diego menatap kepergian sisil.

--------------------

I GOT YOU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang