------------------------------
-Rumah Marissa-tidak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah marissa yang membutuhkan waktu 30 menit , rissa pun langsung turun dari motor veno saat sampai di depan rumahnya. di susul oleh veno yang turun dari motor juga dan mengantar rissa sampai di depan gerbang.
"hmm..thanks yah". ucap rissa sambil menggigit bibir bawahnya." dan buat pertolongan lo ven". ucapnya kembali.
"lo santai aja sa ! itu udah kewajiban gue buat nolongin lo". ucap veno sambil tersenyum tulus ke marissa. ini kali pertama veno tersenyum lepas di depan seorang cewek yang merupakan musuh bebuyutannya, bahkan dia sendiri gatau kenapa bisa tersenyum lepas gitu.
"omg !padahal cuma di senyumin cowok kek dia doang, gue rasa besok harus check ke dokter spesialis jantung nih gue". bathin rissa.
*pluk* rissa tersadar saat veno menepuk nepuk pipinya dan menatapnya dengan intens.
"lo kesambet setan di jalan tadi ya , ngelamun segala lo". ledek veno melepaskan tangannya."idihh.. ja-jauhin tangan lo dari pi-pi g-gue". ucap rissa gugup saking saltingnya akibat ulah veno."sialan jantung gue bunyi bunyi lagi".bathin rissa.
veno memandang heran marissa yang bertingkah aneh sedari tadi. "Cewek toak kaya lo bisa gagap juga ternyata".ledek veno," oh ya, gue pulang dulu ya ? sudah malam juga gak enak di liat orang". ucap veno langsung pergi dan menaiki motornya tanpa menghiraukan dumelan rissa."lo jangan begadang ya, gak bagus cewek secantik lo begadang". Sahutnya kembali dan langsung melesat pergi, meninggalkan marissa yang mematung dan seketika pipinya memerah bak tomat, untung saja veno tidak melihatnya jika dia melihatnya mungkin saja harga diri marissa seketika jatuh, kira kira seperti itulah pikiran di benak rissa.
"gue gak salah denger kan ! Girls..gimana seandainya kalau gue beneran jatuh cinta" ucapnya sendiri sambil menggeleng gelengkan kepalanya dan berlari kedalam rumah.
------------------------------
-cafe willo-Ya disinilah ke4 sahabat itu bersantai, cafe langganan mereka, bisa di bilang itu cafe kaya basecamp mereka sih karena ada ruangan vvip yang dibuat khusus untuk mereka.
"Gilss..kampuskan libur nih 3 hari.kemana ya enaknya kita ??" Tanya jessie.
"Gimana kalau liburan ke bukit aja jess, villa". Ucap willo memberi saran.
"Ide bagus tuh ? Gue kangen sama alam2 gitu semenjak kita pulang camping". Sahut sisil antusias.
"Okey, gue setuju..kalo gitu sore nanti kita cus bogor.gimana ?soalnya dibogor ada villa punya temen bokap , kan kita bisa nyewa villanya tuh".
"Boleh tuh". Jawab sisil sambil menyeruput milkshake green tea nya, pandangan sisil teralihkan saat melihat rissa yang sedari tadi diam dan memainkan sedotan di gelasnya, sisil pun menyikut lengan kedua sahabatnya untuk memberi kode.
*brakk* jessie menggebrak meja membuat rissa terlonjak kaget.
"Iya gue suka sama lo".ucap rissa tanpa sadar dan lansung membekap mulutnya sendiri."ini mulut sialan banget sih".bathin rissa.
"Lo suka sama siapa?". Tanya jessie menatap rissa menyelidik.
"Lo jatuh cinta ?". Sahut willo tidak kalah penasarannya.
"Dan gue yakin lo lagi f.i.l ?". Balas sisil manggut manggut, membuat jessie dan willo memandangnya bingung.
"Bahasa apaan ntuh fil ? Otak lo abis ke make over juga sil". Ledek jessie, membuat sisil memanyunkan bibirnya.
"Enak aja lo kalo ngomong , fil = fallin in love lah jessie , pliss deh ahh ! To the point tuh ke rissa ?". Ucap sissil menatap rissa tajam tak kalah dengan sahabat2nya. Rissa yang di tatap seperti itu menjadi risih seakan akan dia akan dijadikan mangsa saja.
"Gue salah ngomong keles! Gak ada tuh istilahnya seorang rissa jatuh cinta sama cowok duluan, kan mereka yang ngejer2 guelah". Ucap rissa dengan nada sombongnya sambil menetralisirkan kegugupannya.
"Tau kagak sa ! Lo itu kagak pinter bohong kaya willo !". Ucap jessie.
"Ye di bilangin juga ? Emang ada lo liat gue deket ma cowo kan gak ada".
"Ada ! Noh veno ".ucap sisil spontan.
"Whatt! Iuh ogah deh ma itu cowo resek..kagak level". Ucapnya ketus.
"Hati hati ntar lo jatuh cinta loh sa ? Cinta berawal dari benci kali". Sahut willo terkekeh geli.
"Idih kalian yah norak ! Tau ah gue balik duluan.,bye". Ucap rissa beranjak pergi dengan wajah kesalnya,
"Eh lah dia ngacir lagi.. sa , sore ngumpul dirumah gue yah kita kebogor". Teriak jessie dan rissa pun merespon dengan lambaian tangannya.
"Kesambet apaan tuh anak pake ngambek ngambek hahaha". Ucap jessie.
"Gitu emang jess kalo bawaannya ngeles mulu gara2 cinta". Sahut willo tak kalah meledek.
"Dasar lo pada, mentang2 udah punya pasangan hedeh" ucap sisil memandang jengah kedua sahabatnya yang sibuk tertawa.
"Ntar lo juga gitu kali sil".
"Lah kenapa jadi gue coba".
"Rissa udah lope lope , pasti gak lama lo yang lope lope , maybe sama----".
"Sama diego".sahut willo memotong ucapan jessie tiba tiba dan tersenyum lebar ke arah sisil. Membuat sisil menatap tak suka kedua sahabatnya.
"Sumpah! Gak lucu ! Gue balik". Ucap sisil ngacir begitu saja meninggalkan kedua sahabatnya yang cengo, sepeninggal sisil, jessie dan willo pun tertawa terpingkal pingkal.
"See ! Tebakan gue bener jess". Ucap willo tersenyum puas.
"Oke lo menang ! Selanjutnya biar gue yang buat liburan kita berkesan". Balas jessie kemudian mengambil ponselnya dan mendial no seseorang.
"Hallo"
...............
"Sudah beres kok"
...............
"Iya gue serius lah !"
...............
"Iya jadi.ketemu disana yah"
...............
"Okey..see u" jessie menutup sambungan telponnya dan tersenyum penuh arti ke willo , willo yang mengerti maksud jessie mengangguk puas. Entah apa yang sedang di rencanakan dua orang sahabat tersebut, eits bukan hanya mereka berdua saja karena akan ada pengawal yang nantinya memuluskan rencana besar mereka.-----------------
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
I GOT YOU [Completed]
Fanfic[PRIVATE RANDOM] silahkan follow untuk melihat ✌ Bagaimana jika kebencian itu terkikis oleh sebuah rasa yang bahkan mereka abaikan . Akankah mereka mengabaikan faktanya ataukah menerima rasa itu hadir di kehidupan mereka. Bukankah benci dan cint...