"Iya Bil, sebenernya gue itu adeknya Zafran – eh – maksud gue kak Zafran tepatnya," ucap Adilla mendekati Zafran.
"What? Kok lo ga ngomong si sama gue??" bantah Billa.
Tak hanya Billa yang terperangah, hampir semua orang yang mendengar pernyataan itu melongo tak jelas.
"Ngomong? Mana sempet gue ngomong sama lo!! Setiap gue mau cerita tentang ini pasti lo udah marahin gue habis-habisan!!" jawab Dilla serentak.
Shabilla yang mendengar pernyataan Dilla mengernyit dan menahan malu, " Iya deh iya sorry ya Dil, selama ini gue emang bodoh, masa' ga percaya sama sahabat sendiri."
"Sahabat??" Dilla bingung.
"Iya lo kan sahabat gue. Ya walaupun kita sering marahan tapi gue sadar kok itu semua salah gue, salah sikap gue yang egois dan kayak anak kecil, maafin gue ya Dil!"
"Gue juga minta maaf ya Dil, gue juga banyak salah sama lo!" sahut Avrilla.
Dilla tersenyum sangat lebar namun di balik senyumnya dia menangis bahagia.
Adilla POV
Ternyata Tuhan Maha Adil. Di balik perjuanganku melawan penyakitku dulu ini balasannya. Tuhan beriku kakak yang paling baik diantara yang baik. Tuhan beriku sahabat-sahabat yang kebaikannya tiada duanya.
End
Ketiga sahabat itu lalu berpelukan erat. Rasanya tak ingin melewatkan momen-momen seperti ini.
"Jadi gimana Bil, lo trima ga kakak gue?"
Zafran mengangkat kedua alisnya.
Shabilla hanya mengangguk malu.
The End
So guys gue terpaksa banget nih berhentiin cerita sampai sini. Sebenernya ga sesuai rencana awal gue. But, it's okay no problem. And gue mau ngucapin Thank you so much for kalian semua yang udah mau ngikutin cerita gue sampai sini.
Coming Soon...cerita baru tentang real life gue. And gue bikin story" kek gini just for fun guys, gue Cuma pengen sharing ke kalian and I hope my story can inspired you, pokoknya Thank's.
Follow Me :
Ig : Erindarmd
Ask.fm : ErindaERd
Youtube : Erinda Ramadhanti
Twitter : Erindarmdt
Good Bye, See you next time.....
With Love, Erinda.
