Lost

658 99 38
                                    




Maafkan aku harus melakukan ini padamu. Aku mencintaimu lebih dari segalanya. Kau tahu itu, tapi dengan semua yang kau miliki dan aku menginginkan itu semua, kau secara perlahan menolakku. Hanya satu yang kuinginkan didunia ini, yaitu kau. Tapi jika itu tidak terwujud maka tidak ada tujuan yang bisa kulalui lagi selain mengakhiri semuanya. Aku mencintaimu lebih dari segalanya, Cho Kyuhyun.

Terlalu gelap dan berbahaya. Ryeowook memandangi keadaan sekitarnya. Pemandangan kota terlalu jelas jika dilihat dari ketinggian atap lantai enam puluh. Dipembatas tepi gedung Jessica berdiri, dengan wajah sedih dan posisi tegas. Ryeowook menatap penuh tanya sambil perlahan berjalan mendekat.

"Kau membacanya?" Suara Jessica terbawa angin malam yang berhembus lebih kencang. "Surat terakhirku untuk Kyuhyun sebelum aku mengakhiri hidupku."

Ryeowook merasa jantungnya berhenti berdetak, nafasnya tercekat dan kemarahan seketika membludak dalam dirinya. Terasa tidak adil baginya. Kenapa semua orang memiliki pilihan untuk mengambil keputusan sedangkan dia sendiri harus pasrah pada keadaan.

"Aku akan mengulang semuanya dari awal, Ryeowook. Apa yang terjadi dulu pada Seohyun aku akan mengulanginya." Begitu lantang dan penuh percaya diri. Jessica terlihat begitu kuat, berada diujung pembatas tanpa takut sedikitpun, menantang Ryeowook yang terlihat seperti dia yang berada diujung pembatas tersebut, yang kapan saja bisa terjun bebas.

"Kyuhyun tidak akan pernah bahagia begitu juga dengan mu. Penyesalan itu akan kembali dia rasakan dengan lebih teramat."

Sedikit lagi. Ryeowook menatap ujung sepatu Jessica yang tak tersentuh lagi dengan lantai. Apakah dia harus membiarkannya. Jika iya maka semua akan berakhir untuk Jessica, tapi akan menjadi awal kehancuran Kyuhyun yang kedua kali. Kebohongan cerita yang diciptakan Donghae begitu sempurna. Meyakinkan Kyuhyun bahwa Jessica adalah salah satu orang terpenting dalan hidupnya.

"Aku menunggu keputusanmu, Ryeowook!"

"Kau tidak mungkin melakukannya." Tubuh Ryeowook meremang melihat senyum miris diwajah cantik Jessica. Tampak sedih dan putus asa.

"Aku bisa melakukannya. Aku mencintai Kyuhyun lebih dari cintamu padanya. Kau mungkin wanita kuat yang bisa melihat suami mu melupakan mu. Tapi aku tidak! Kyuhyun segalanya bagiku."

Tidak ada yang bisa mengukur besarnya cinta Ryeowook pada Kyuhyun. Karena cinta itulah yang membuat Ryeowook kuat melalui semuanya.

"Kau tidak punya banyak waktu untuk berpikir Ryeowook."

Malam itu angin behembus kencang. Menerpa tubuh mereka berdua, menyembunyikan kesedihan dibalik surai yang berterbangan menutup wajah masing-masing. Tidak ada yang utuh, mereka retak nyaris pecah hanya karna penyiksaan perasaan yang begitu menyakitkan. Tujuan mereka sama, hanya jalan yang berbeda. Menginginkan kebahagian untuk satu orang yang menjadi korban dalam kisah ini, Kyuhyun.

^•^

Senyumannya masih terasa sama, menghangatkan dan menghibur. Ryeowook menerima pelukan penuh kasih sayang sang ibu dengan mata terpejam. Musim semi telah tiba, pohon maple ditengah halaman rumahnya sudah mulai menguning, dan juga sebatang mawar dibawahnya mulai membentuk cabang baru dengan warna daun memerah karna kuncupnya akan segera terbentuk. Sang ayah merawatnya dengan baik, menyiramnya setiap pagi dan memberikan pupuk.

"Kau baik-baik saja?"

Ryeowook mengangguk, masih dalam pelukan sang ibu kini matanya menatap fokus pada pohon mawar yang kali ini tidak berbunga. "Kenapa mawarnya tidak berbunga?" Dia bertanya penuh kesedihan. Bahkan anaknya juga merasakan kekalutan yang dia rasakan.

Full HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang