Dream came True

1K 124 26
                                        



Ryeowook membuka mata diwaktu dini hari. Matanya menatap lurus pada jendela kecil yang gorden-nya terbuka. Salju. Senyum kecil terukir dibibirnya, udara sama sekali tak terasa dingin karna selimut tebal membalut seluruh tubuhnya. Dan dia hari ini bangun terlalu cepat dari biasanya. Apa yang dia rasakan saat ini adalah sebuah perasaan bahagia yang semu. Mimpi. Walaupun tak nyata tapi itu cukup mengurangi kerinduannya. Ryeowook merasakan dadanya berdetak samar, detakan yang selalu dia rasakan ketika Kyuhyun berada dalam jangkauan penglihatannya. Mimpi itu telah berhasil mempengaruhi perasaan Ryeowook. Dalam keadaan tamaram dan salju yang turun kebumi, Ryeowook menggeleng kecil dengan bibir tersenyum lembut.

Saat Ryeowook membuka jendela dipagi hari. Saat itu juga tatapannya melihat punggung tegap seseorang dibawah pohon maple. Punggung yang amat dia kenal dan juga sebuah mobil hitam yang tiap hari dia lihat, mobil hitam yang dia tunggu kepulangannya setiap malam karna sang pengemudi yang ingin dia lihat sebelum tidur.

Dia disana

Berdiri diantara kabut pagi yang bercampur embun. Tampak kedinginan tapi begitu menghangatkan bagi Ryeowook yang melihatnya. Karna

Itu Kyuhyun

Yang datang padanya

"Semalam aku bermimpi tentang mu. Tentang kita.
Mimpi yang sangat indah.
Tapi sayangnya itu tidak akan menjadi kenyataan.
Setiap aku membayangkan mimpi itu lagi.
Aku berharap malam itu Donghae tidak menelpon mu.
Atau setidaknya kau tetap mengabaikan panggilan itu.
Aku sangat bahagia dimimpi itu.
Kita bahagia.
Kita selayaknya suami istri biasa. Setiap aku membuka mata kau akan menyambutku dengan senyuman, lalu memberikanku ciuman selamat pagi. Kita melakukan banyak hal berdua untuk mengisi hari kita lalui.
Dan sebagai penutup hari, kita melakukan hal yang sangat indah, menyatukan cinta kita dengan gairah yang menggelora.
Aku bahagia.
Kita bahagia.
Tapi itu hanya mimpi.
Mimpi yang semakin membuatku rapuh terhadap perasaan ku padamu."

Ryeowook membuka pintu. Matanya menatap lurus pada sosok yang masih memunggunginya. Sudah berapa lama mereka tidak bertemu. Setahun. Satu bulan. Atau hanya seminggu. Ryeowook hanya merasa dadanya saat ini sesak oleh perasaan yang meluap. Apa yang dilakukannya disini? Apa dia merindukanku? Ryeowook melangkah mendekat. Udara sejuk dipagi hari langsung menerpa tubuh mungilnya yang hanya dilapisi gaun tidur hitam.

Saat sosok itu berbalik. Dua pasang mata bertemu. Helaan nafas terjadi berbarengan. Ryeowook menghentikan langkahnya hanya untuk mengerjab dan menyusun perasaannya yang terurai.

Kyuhyun yang melihat Ryeowook dihadapannya saat ini langsung melangkah cepat mendekatinya, memeluk tubuh mungil itu erat sambil menghela nafas dalam disela surai caramel yang tergerai. Butuh waktu beberapa hari bagi Kyuhyun memikirkan perkataan Eunhyuk, membuatnya semakin menggila dan tertekan. Menjemput Ryeowook bukanlah tentang bertemu wanita itu, tapi juga tentang kedua orang tua yang bahkan tidak pernah bertegur sapa dengannya dihari pernikahan. Mengingat hal itu membuat Kyuhyun mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Ryeowook.

Ryeowook yang merasa semakin tertekan dalam pelukan Kyuhyun hanya bisa menghirup udara sedalam mungkin dengan tangan meremas erat bagian depan mantel pria itu. Dingin. Tubuh pria yang memeluknya sangat dingin. Entah berapa lama Kyuhyun berdiri didepan rumahnya, tapi merasakan pakaian lelaki itu yang lembab karna salju pasti itu membutuhkan waktu sangat lama ia berdiri disana.

Full HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang