Ada yang salah. Kibum memperhatikan sosoknya begitu lekat, tanpa sedikitpun terlewatkan. Namanya Cho Kyuhyun, pria tampan, mapan dan arogan. Dan kenapa sekarang dia memikirkan Ryeowook sambil tangannya meremas erat tas putih pemberian sosok malaikat tersebut. Kibum membayangkan bagaimana jadinya bila Cho Kyuhyun bersanding dengan Kim Ryeowook. Gadis berkulit putih itu sampai menggigit bibir bawahnya saat membayangkan hal tersebut. Sangat cocok dan membuat iri.
"Donghae memberi tahuku untuk menemui mu. Apa kita saling kenal sebelumnya?"
Kibum mengerjab gugup mendengar suara bass bernada datar tersebut. "Ti-tidak!" Jawabnya singkat, berusaha menghindar dari tatapan pria dihadapannya.
"Lalu?" Wajah tampan Kyuhyun berubah bingung, wajahnya meneleng kesamping melihat keadaan sekitar. "Darimana kau kenal dengan Donghae?"
"Hanya perkenalan lama" Kibum merasa sangat kaku. Sangat asing dengan keadaannya saat ini.
"Baiklah!" Kyuhyun merasa tidak ada yang penting dengan tujuan Donghae kali ini.
Hening. Ini akan sulit dan Kibum sama sekali tidak memiliki persiapan apapun. Tapi itu tidak akan membuat dia berhenti.
●
Ryeowook merasa canggung saat berjalan disamping Siwon. Pria tampan itu berjalan dengan santai sambil sesekali melirik kearahnya dengan tersenyum kecil. Entah bagaimana caranya mereka berdua bisa berada disalah satu pusat perbelanjaan, berjalan melewati beberapa toko entah untuk apa.
"Senang bisa bertemu dengan mu lagi, Ryeowook!"
Sangat ramah dan santai. Ryeowook merasa gugup sesaat tanpa tahu harus menjawab apa. Siwon terlihat baik-baik saja terlepas dari apa yang telah terjadi. Ini bagus. Bahkan sangat membantu untuk Ryeowook. Rasa bersalah itu ada, tapi perlahan hilang setelah melihat Siwon.
"Ada yang kau inginkan? Atau yang ingin kau makan?" Kali ini Siwon berhenti, memutar badan untuk melihat Ryeowook dibelakangnya.
"Bagaimana dengan minum kopi?" Ryeowook ragu dengan apa yang dia katakan, kecanggungan itu ada dan dia sama sekali tidak menyukai hal tersebut.
"Oke!" Siwon kembali tersenyum, menyadari kecanggungan diantara mereka. "Kopi hitam sepertinya cocok untukmu yang memerlukan kafein" Siwon sama sekali tidak berniat untuk menghilangkan senyum diwajahnya. Terlalu senang dan bersemangat. "Kau terlihat sangat canggung dan aneh!"
"Aku tahu itu!" Jawab Ryeoowok pelan, menghela nafas singkat.
●●
"Siwon?" Donghae bertanya pada Eunhyuk yang tengah sibuk menyiapkan makan malam mereka, sang istri menjawab hanya dengan mengangguk singkat. "Sepertinya aku pernah mendengar nama itu. Ada apa dengan 'Siwon itu'?."
"Tim ku mengatakan bahwa perusahaan Tuan Kim mendapatkan suntikan dana darinya."
Donghae terdiam sesaat, mulutnya berhenti mengunyah potongan ayam yang baru dia masukan. "Oh ya?" Lirihnya pelan, kembali menikmati makanannya dan mengabaikan kebingungan Eunhyuk.
"Mereka kenal saat di Belanda." Eunhyuk duduk tepat dihadapan Donghae, mencoba menikmati makanannya yang terasa hambar bagi mulutnya. "Aku merasa semua sama" keluh wanita tinggi berkulit putih tersebut.
"Apa?"
"Bagaimana dengan makan malamnya?" Eunhyuk bertanya, menjauhkan piring makannya dan kembali melipat tangan didada.
"Enak!" Donghae menjawab sambil mengambil sepotong ayam goreng lainnya. "Apa kau sakit?"
Eunhyuk mengangguk. "Sepertinya!"
"Kau tidak seperti Eunhyuk yang biasanya" Donghae menyerngit ketika menatap wajah istrinya yang terlihat lesu dan sedikit pucat.
"Aku tahu itu!" Eunhyuk berdiri, menghela nafas sambil memijit keningnya pelan. "Aku ingin tidur." Berjalan pelan meninggalkan Donghae yang hanya mengangguk kecil beberapa kali.
●●●
Didunia ini tidak ada bayaran yang setimpal. Ada kalanya lebih dan terlalu sering kurang. Kebaikan yang kita beri tidak menjamin mendapatkan balasan yang sama, atau bisa jadi sebaliknya
T.B.C
TEASER
Lanjutan lagi dalam proses😁

KAMU SEDANG MEMBACA
Full House
FanfictionBahkan saat dirumah, kita seperti orang asing yang kebetulan bertemu setiap saat.