Akan ada masanya saat kita keluar dari sebuah ruangan & menemukan dunia yang baru.
-Safna-
----------------
Pagi ini sangat sejuk sedikit mendung tetapi tidak menampilkan akan adanya hujan. Sebuah mobil mewah berwarna putih terparkir & menunjukkan pemiliknya saat ia keluar dari mobil itu , siapa lagi kalo bukan gadis perempuan berparas sempurna , Varelyn.Varelyn berjalan dengan Vito ke kelasnya, seperti biasa tak sedikit tatap mata mereka. Saat jalan Axel datang dari arah berlawanan , Varelyn melewati nya dengan santai seakan tak peduli tetapi tidak dengan Axel,ia menatap Varelyn dengan penuh bersalah.
SKIP
Bel istirahat menggema di seluruh sekolah itu. Varelyn dkk sedang berjalan ke kantin tetapi kantin sangat penuh,mereka bisa saja mendapatkan tempat duduk dengan mudah bukan ?. Tetapi merekapun memutuskan membeli makanan ringan lalu duduk di tepi lapangan.
Varelyn menyandarkan kepalanya di bahu Camila. Ia menatap kosong ke arah depan hingga matanya menatap Axel datang & duduk di sebrang sana dengan seorang perempuan yang selalu mengikutinya, Karla. Ryana yang sadar pun mengikuti arah pandang Varelyn lalu berdecak kesal.
"gue gasudi kalo dia sampe jadian sama Axel" ucap Ryana.
"gila abis Vito langsung dapet Axel , ngerusak hubungan orang lagi" ucap Vany.
"namanya miskin mah gitu , apapun demi uang" ucap Fia. Mereka (Varelyn dkk) tertawa pelan lalu kembali hening.
"jadi apa yang bakal lo lakuin sekarang lyn ?" tanya Belicia.
"entah,mutilasi?" ucap Varelyn dengan nada bercanda. Belicia tersenyum kecut melihat Varelyn , tentu ia bisa merasakan apa yang Varelyn rasakan.
"eh eh lo pada inget Rafa ?" tanya Ryana tiba2. Semua menatap Ryana.
"ternyata dia pindah sekolah semenjak kejadian itu" lanjut Ryana.
"oh pantes gue gapernah liat dia lagi" ucap Vany.
"Genta gimana lyn ?" tanya Camila. Varelyn menggidikkan bahunya.
"lo sama Genta aja , udah ganteng,orang kaya,setia lagi nunggu lo lagi" ceplos Vany & dihadiahi jitakan oleh Fia.
"asal nyrocos lo ya , kenapa ga lo aja sono sama Genta" ucap Fia.
"paansih lo kan gue ngomong sama Varelyn bukan sama lo!" balas Vany.
"lo yang ap--"
"diem kalian!" tegas Ryana sambil memijat pelipisnya. Varelyn tersenyum kecil lalu beranjak dari duduk nya & berjalan menuju toilet. Varelyn memasuki salah satu bilik di toilet itu , ia duduk di atas toilet yg sudah ditutup. Varelyn mengusap wajahnya , dadanya terasa sangat sesak tetapi ia tidak menangis. Varelyn menghela nafas berulang kali berharap sedikit meredakan rasa sesaknya.
"Karla lo emang hebat!"
Suara di luar bilik membuat Varelyn menghentikan aktivitasnya & fokus ke suara itu.
"iyadong itu hukuman buat Varelyn karna udah jatuhin harga diri gue"
Varelyn memicingkan matanya lalu keluar bilik berusaha dengan raut wajah sesantai mungkin. Karla terlihat terkejut lalu tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Brother
TeenfikceSudahkah kalian merasakan kehilangan seseorang yang begitu berharga di hidup kalian namun semesta memaksa untuk menerima orang asing ? Varelyn dan Vito, dua orang dengan latar belakang yang berbeda disatukan dengan keadaan yang memaksa mereka untuk...