3.

785 34 0
                                    

Author POV

Varelyn sudah rapih dengan seragam nya lengkap dengan jam tangan putih kesayangannya & kalung permberian alm.mama nya yang sangat ia sayangi itu.

Varelyn kembali teringat masa² menyenangkan saat bersama mamanya itu.

flashback

Bunyi lagu anak² terdengar keseluruh tempat itu, terdengar suara tertawa kesenangan di tempat itu termasuk Varelyn & kedua orang tuanya. Varelyn terus mengembangkan senyuman di wajahnya. Dia sangat senang bermain disini, sekarang mereka sedang mengantri untuk memasuki wahana kincir angin.

Akhirnya mereka bisa menaiki salah satu tempat. Terlihat ekspresi senang dari wajah Varelyn, ia duduk di samping mamanya, memegang tangan mamanya itu dengan tangan kecilnya.

"mah nanti kalo cya udah besar , cya mau mikin kincir angun yannggg bessaarrr" kata Varelyn.

"wahh bagus dong nanti kita naik bareng-bareng yaa" Balas mamanya mengelus rambut putri kecilnya

"iyaa mama papa harus naik! gapake tidak" Orang tua Varelyn tersenyum mendengar impian anak putri kecilnya itu lalu memeluk nya dan mencium kedua pipi putrinya.

flashback off

Varelyn menghembuskan nafas beratnya, air mata telah turun dari matanya, tetapi Varelyn cepat-cepat menghapus air matanya itu, lalu turun kebawah.

"Varelyn sarapan dulu sini" ucap Riska (ibu tiri Varelyn)

"gausah"

"cya, Vito satu sekolah sm kamu, dia ikut kamu aja ya" ujar Vero (ayah Varelyn). Varelyn diam lalu berbalik melihat Vito instens dari bawah sampe atas 'culun' kata yang tepat melihat penampilan Vito.

"ogah" jawab Varelyn ketus lalu bergegas pergi membawa mobil kesayangannya. Vito pun pergi menggunakan angkutan umum karna takut terkena hukuman disekolahnya.

Disekolah

Varelyn menelusuri lorong & memasuki kekelas nya lalu duduk di bangkunya. Ia menenggelamkan kepalanya di antara kedua lengan yg terlipat di atas meja.

"WOI! OMAYGAT VARELYN!" teriak Camila tepat di telinga Varelyn.

"Ada berita hot!" lanjut Camila dengan lebih tenang

"paan"

"lo tau gaksih ada anak baru cowo , gans sih tapi sayang" Camila menggantung ucapannya

"sayang knp?"

"gapapa kok sayang hehe " Camila nyengir dgn idiotnya. Varelyn memutar bola matanya. Fia , Vany , Ryana & Belicia berlari ke tempat Camila & Varelyn

"woy anjir ada anak baru gans tapi culun banget masa" Ucap Ryana

"culun kok dibilang gans" balas Belicia.

"sebenernya sih gans tapi style nya iuhhh" ucap Vany dengan ekspresi jijik.

Tteetttt Teeetttt

Bel masuk berbunyi, hari ini kelas Varelyn ada ulangan MTK. Seperti biasa Varelyn selalu selesai duluan dari yang lainnya. Diapun memutuskan untuk duduk di bangku tepi lapangan. Ia melihat Vito yg berpenampilan sangat culun sedang berolahraga.

Tiba-tiba Vito melihat ke arah Varelyn yang sedang meperhatikannya, alhasil Varelyn langsung membuang muka & melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang ternyata sudah selesai ulangan.

Varelyn POV

Gue duduk di bangku. Gue milih duduk disini karena pas banget deket jendela yang berhadapan langsung ke lapangan tengah. Gue liat Vito lagi dibully sama anak-anak yg lainnya. Maklum sih penampilannya cocok banget buat dibully. Sampe gue salfok ke salah satu dari anak² yg ngebully Vito, dia ga ngelakuin apa-apa, gue bisa liat tatapan kasian dari dirinya, dia hanya tertawa saat yg lainnya tertawa.

"dia emang cocok dibully" bisik Camila

"kasian ya dia muka ganteng tapi kok di culunin sih" lanjut Vany & diangguk setuju oleh Ryana,Fiany & Belicia. 

"caw?" tanyaku

"yok caw ! " balas sahabat² gue & langsung menuju tempat dimana Vito sedsng dibully itu. Oiya, belum ada yang tau kalo Vito itu kaka tiri gue.

"eh minggir² giliran kita"ucap Fia ke anak-anak yg ngebully Vito, mereka pun pergi meninggalkan Vito yang terduduk di lantai dengan baju yang berantakan & penuh cairan berwarna entah itu apa.

"Hai ganteng, tadi diapain sama mereka ? dibully ya ? aduh kasian" ucap Vany dengan nada yang dibuat-buat. 

"cup cup sini ikut gue" ucap  Belicia sambil menarik Vito ke kolam renang lalu mendorong nya hingga terjebur.

Byyuurrr

Vito basah kuyup & berusaha keluar dari kolam tanpa sepatah katapun lalu natap gue dengan tatapan yang sulit untuk gue artiin. Mata Vito mulai memerah dibalik kacamata buletnya. Entah mereka gasadar atau emang gapeduli karna mereka cuma ketawa². Jujur, gue cukup kaget liat dia nangis.

Vito POV

Aarrgghhh.
Gue sedih.
Gue kesel.
Gue emosi.
'gue sumpahin mereka gak bak--'

Brakk

"aww bokong gue"

"lo gapapa?" tanya orang yang gue tabrak & ternyata namanya Axel setelah gue liat name tag nya.

"gagal kan gue sumpahin mereka" ucap Vito pelan.

"hah lo ngomong paan?" tanya Axel.

"gak, gue gapapa" gue pun berdiri.

"lo anak baru itu ya ? kenalin nama gue Axel " ucapnya sembari menjulurkan tangannya.

"gue Vito, gue pergi dulu" Gue pun pergi ke tempat yg paling sepi 'rooftop'.

Axel POV

'tuh anak knp ya kok nangis , apa gara² terpesona dengan wajah tampan gue ? ah mungkin saja'batinku

"Xel? ngapa lo ? mikirin anak baru ya ? ecieee hahaha" goda Arka

"paan sih lo ,gue normal kali masih suka cewe toge"

"idih lo mesum dasar" ucap Putra & Narendra bersamaan.

"eciee ngomong samaan" goda Arka lagi

"najis lu dugong" ucap Putra & Narendra samaan lagi

"hahahaha" gue & Arka ketawa

Kriiinggg kriiinngg

Bel masuk bunyi, gue langsung masuk kelas & duduk. Gue liat anak baru itu di pojok sendirian.SENDIRIAN.matanya sembab walaupun ketutup kacamata nya.

Gue tau dia sedang tidak baik-baik saja.







Gimana ?? ngebosin ya ?? hehe
Jangan lupa vote + comment sangat penting
Saran juga di comment yaa

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang