Terkadang kita tidak bisa membedakan mana mengagumi mana mencintai.
Perpisahan akan menunjukkannya-safna-
-------------
Vito terbangun setelah cahaya matahari menusuk matanya. Ia tidak merasakan adanya Varelyn di sampingnya. Vito melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 6.30. Vito melompat dari atas kasur lalu memasuki kamar mandi di kamarnya.
Setelah siap , Vito berlari menuruni anak tangga & melihat Varelyn duduk di meja makan dengan pakaian santai.
"lah ga sekolah dek ? sekarang kan hari sabtu" ucap Vito.
"sabtu kak?" tanya Varelyn balik sambil memakan rotinya & matanya terfokus pada hp nya.
Vito terdiam saat Varelyn memanggilnya dengan sebutan kakak.
'kak? apa gue mimpi?' batin Vito
"lo ga mimpi Vito" ucap Varelyn lalu menatap Vito.
"kemaren tanggal merah dan sekarang hari sabtu , lo masih mau sekolah ? ga ragu lagi gue sama kacamata di mata lo itu" lanjut Varelyn. Vito terdiam mencerna apa yang di katakan Varelyn.
"OHMAYGAT GUE LUPA OMG KOK GUE PIKUN SIH" teriak Vito lalu berjalan kembali ke kamarnya. Varelyn melihat Vito dengan mulut sedikit terbuka.
"SELAMAT PAGI VERO ARTOM PULANG DENGAN SELAMAT SENTOSA" ucap Vero yang tiba2 masuk ke rumah dengan hebohnya.
"pah sehat?" tanya Varelyn.
"alhamdulillah sehat walhafiat sayang" ucap Vero lalu duduk di hadapan Varelyn.
"sejak kapan seorang Vero Artom jadi gila ?"
"sejak kamu lahir ?"
Varelyn menghela nafasnya. Semenjak ibu kandung Varelyn meninggal , Vero gapernah lagi menunjukkan sifat gilanya. Entah apa yang membuat Vero kembali menunjukkan sifat gilanya.
"papa mau ngajak kalian berlibur setelah Vito UN , papa udah nyiapin pesawat pribadi , pulau pribadi lengkap dengan villa , restoran , bla bla bla"
Varelyn menyerngitkan alisnya. Vero benar2 gila hari ini , tapi Varelyn sedikit lega karena sifat papanya yang dulu telah kembali , dengan sifat aneh nya , boros nya yang menurut Varelyn apa yang di beli papanya itu ga penting sama sekali. Tanpa sadar senyum Varelyn merekah.
"dek kamu kenapa senyum2 gitu ? kagum ya sama ketampanan papa?"
Seketika senyum Varelyn pudar lalu Varelyn kembali memakan rotinya.
"papa ? kok udah pulang ?" Vito berjalan mendekati meja makan lalu duduk di sebelah Varelyn.
"gapapa dong papa ga kerja buat nemenin anak2 papa yang gemesin ini" ucap Vero lalu tersenyum menatap kedua anaknya. Varelyn bergidik ngeri dengan sifat Vero.
"pah ih jiji liatnya"
"eh jiji2 gini papa yang ngebuat kamu" ucap Vero.
"pftt hahahaha" Vito tiba2 tertawa membuat Varelyn menatap bingung Vito , beda dengan Vero yang ikut terkekeh melihat Vito.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Brother
Roman pour AdolescentsSudahkah kalian merasakan kehilangan seseorang yang begitu berharga di hidup kalian namun semesta memaksa untuk menerima orang asing ? Varelyn dan Vito, dua orang dengan latar belakang yang berbeda disatukan dengan keadaan yang memaksa mereka untuk...