7.

629 27 1
                                    

Cinta tanpa air mata itu tidak sempurna tetapi cinta yg tulus akan menghadirkan air mata bahagia

-Safna-

-------------------

Varelyn sedang bersantai di kamar nya dengan menggunakan sebuah earphone & sebuah sketchbook tentu dengan alat-alat menggambar yang lengkap, memggambar apa saja yang ada dipikirannya.

Cklek

Pintu kamar Varelyn terbuka tetapi Varelyn tidak menyadari nya karna earphone yang terpasang di telinganya.

"dek" ucap Vito si pembuka pintu tapi tidak diubris Varelyn

"dek" ucapnya lagi

"WOI DEK!" teriak Vito tepat di sebelah telinga Varelyn, Varelyn terkejut & langsung melepas earphone nya. Varelyn memutar bola matanya saat melihat Vito.

"dek anterin gue yuk"

"ga"

"ayolahh gue ngidam martabak nih dek "

Varelyn mengerutkan dahi nya 'ngidam?' itu alasan paling ga masuk akal yg pernah Varelyn dengar.

"atau gue yang bawa mobil lu dek ?"

"eh eh enak aja"

"jadiii anterin ya?"

"ga"

"ayolah"

"ga"

Mendengar jawaban adik nya yang selalu  sama, Vito memajukan bibirnya & memperlihatkan ekspresi sedih yang sangat sempurna. Varelyn menghembuskan nafas berat nya

"yeeyyy makasih adikku tercintah" ucap Vito & langsung berlari ke mobil Varelyn.

-------------

Varelyn & Vito hanya diam dalam perjalanan.

"dek lu mau?"

"boleh"

"rasa apa?"

"apa aja"

Vito turun dari mobil Varelyn. Varelyn menyandarkan kepalanya di setir mobil nya & memejamkan matanya sejenak.

"dek ini" ucap Vito yg sudah ada di samping Varelyn. Varelyn menegakkan badannya lalu menaruh martabak dari Vito

"gue tau lu suka coklat sama kue red velvet , jadi gue beli martabak red velvet rasa coklat" Vito tersenyum.

"thanks" ucap Varelyn.

"lo keliatan ngantuk dek"

"gak kok" sedetik kemudian Varelyn menguap, Vito terkekeh 

"yaudah gue aja yg nyetir"

"enak aja"

"daripada lu kenapa2 mending gue yg nyetir"

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang