I see no difference between your smile and a ray of sunshine on a rainy day-NicholasAB-
----------
Varelyn terbangun karena tenggorokannya yang diharuskan dibasuh agar tidak kering. Varelyn melihat ke samping kirinya , ia menemukan Vito yang sedang tidur pulas seperti bayi. Varelyn mengelus rambut Vito. Vito sedikit terganggu , dengan cepat Varelyn menarik tangannya lagi lalu keluar dari kamar. Varelyn menuruni anak tangga & menuju kulkas di dapur. Setelah selesai dengan urusan tenggorokan keringnya ia kembali ke kamarnya.
Varelyn duduk di sebelah Vito & bersandar di frame kasur. Varelyn memandang Vito lama , Vito tertidur menghadap Varelyn dengan guling di pelukannya. Varelyn kembali mengelus surai rambut Vito , ia tersenyum. Vito bergerak terganggu lalu mengeratkan pelukannya ke guling. Varelyn gemas dengan tingkah Vito tersenyum manis. Tetapi senyuman itu luntur ketika mengingat penyakitnya , walaupun tumor nya udah diangkat tetap tumor itu bisa tumbuh kapan saja. Varelyn kembali ke posisi untuk tidur.
Pagi2 Vito terbangun dari tidurnya , Vito tidak menemukan Varelyn disampingnya. Tiba2 pintu kamar mandi terbuka menampilkan Varelyn sudah berpakaian celana pendek putih & kaos pink , dengan handuk yang mengacak-ngacak rambutnya agar kering. Vito memandang gerak-gerik Varelyn , Varelyn menatap balik Vito.
"kenapa?" tanya Varelyn.
"ah engga" jawab Vito lalu pergi menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
Varelyn & Vito turun untuk ke meja makan , disana udah ada Vero & Riska yang menunggu anak-anak mereka.
"aduh anak2 papa cocok banget deh berasa punya anak kembar" goda Vero. Varelyn & Vito emang berpakaian hampir sama. Vito memakai celana selutut berwarna pink & kaos putih dengan Varelyn yang memakai celana pendek putih & kaos pink. Varelyn & Vito duduk bersebelahan di hadapan Vero & Riska.
Mereka memakan sarapan dengan khitmat hanya ada suara decitan sendok dengan piring.
"kalian mau punya adek kembar ga?"
"uhuk uhukk uhuk" Vito terbatuk & merasakan perih di tenggorokannya , Riska cepat2 memberikan segelas air. Vito meneguk habis air itu.
"a-adek kem-kembar ?" ucap Vito setelah menghilangkan perih di tenggorokan.
"mama hamil ?" ucap Varelyn dengan polosnya.
"hus engga , papa cuma nanya" jawab Riska.
"mah pah Varelyn sama Vito udah gede masa mau dikasih adik lagi" ucap Vito.
"ya barangkali kalian mau gitu hehe" ucap Vero.
"dah dah habisin makannya" ucap Riska membuat mereka terfokus pada sarapan lagi.
Setelah sarapan Varelyn memasuki kamarnya lagi & Vito izin untuk keluar menemui Karla. Varelyn mengambil sebuah buku novel lalu pergi ke taman belakang rumahnya. Ia menduduki bangku taman yang menghadap ke kolam renang lalu membaca buku novelnya itu.
Tiba2 sebuah jaket menutupi kaki Varelyn & sebuah lengan kekar merangkul Varelyn. Varelyn mengarahkan kepalanya ke arah kanan , Varelyn seketika berdiri membuat jaket itu jatuh ke tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Brother
Teen FictionSudahkah kalian merasakan kehilangan seseorang yang begitu berharga di hidup kalian namun semesta memaksa untuk menerima orang asing ? Varelyn dan Vito, dua orang dengan latar belakang yang berbeda disatukan dengan keadaan yang memaksa mereka untuk...