25.

347 20 0
                                    

Bagaimana rasanya saat kamu mempercayai seseorang tetapi dia malah menghancurkan kepercayaanmu ?

-safna-

--------------


Hari ini adalah hari terakhir siswa kelas XII melaksanakan ujian. Walaupun ini adalah hari terakhir tetapi hati mereka masih gusar dengan hasil nya nanti. Bagaimana nilai mereka nanti ? bahkan kuliah pun sejenak terlupakan saat mengingat nasib nilai mereka.

Hari ini juga Varelyn mengantar Vero ke bandara , Vero bertugas ke luar negri lagi untuk mengurus cabang perusahaannya disana. Varelyn berjalan beriringan dengan Vero. Varelyn menghabiskan waktu terakhir untuk bercanda ria dengan Vero sampai matanya menangkap sesosok pria yang sangat ia kenali sedang memeluk ria wanita yang membawa koper itu.

'Axel ? ngapain dia disini ? siapa perempuan itu ?' Batinnya.

"Cya ?" Vero mengerutkan dahinya.

"hei sayang" Vero mencubit pipi anaknya itu.

"eh iya pah"

"liatin apasih asik banget"

"eh engga pah , papa kedalem buru nanti ketinggalan pesawat loh"

"iyaiya papa pamit ya salam buat Vito sama istri papa tercinta" Vero mengusap pucuk kepala Varelyn lalu meninggalkannya. Varelyn tersenyum manis tapi seketika memudar saat melihat Axel & 'wanita' itu masih bercanda ria dengan gembira, hanya ada satu kata yang bisa menjelaskan perasannya , sakit. Varelyn mengecek jam tangan yang ada dipergelangan tangannya , sekarang sudah pukul 10.15 wajar kalo UN telah selesai dilaksanakan. Varelyn berjalan menuju mobilnya untuk menjemput Vito.

Sesampainya disekolahan itu , Varelyn menemukan Vito sudah menunggu didepan gerbang sekolahnya. Ia memberhentikan mobilnya di hadapan Vito lalu Vito dengan sigap memasuki mobil itu. Vito memandang wajah Varelyn yang terlihat kusut , seketika bulir air mata jatuh mengenai pipi Varelyn.

"lah lo napa dek ?" Varelyn tidak menjawab pertanyaan Vito.

"dek?"

Melihat tangisan Varelyn semakin deras Vito lantas memeluk Varelyn. Tangisan Varelyn pecah di pelukan Vito.

"sakit vit sakitt" ucap Varelyn walaupun suaranya sedikit tidak jelas karna tertutup tangisan tetapi Vito mengerti apa yang ia ucapkan.

"cupcup lepasin semuanya" Vito mengelus lembut rambut Varelyn membuat tangisan Varelyn semakin pecah.

--------------

Varelyn memandang kedepan dengan tatapan kosong , Vito yang berceloteh menasehati pun tidak di ubris oleh Varelyn. Vito mendengus kesal lalu mencubit pipi adiknya itu.

"aw sakit vit"

"ya abisnya lo cuekin gue daritadi , sakit dek sakitt" ucap Vito mendrama.

"alay deh lo" ucap Varelyn membuat Vito terkekeh.

"mau kemana ini?" tanya Vito. Ya setelah acara tangis menangis itu Vito mengambil alih setir mobil untuk menghindari kecelakaan.

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang