20.

405 22 0
                                    

Terkadang menyerah adalah hal yang paling terbaik.

-Safna-

-----------------------

Setelah sekitar 1 bulan ga muncul di hadapan Vito , Varelyn pun pulang kerumah ditemani orang tuanya. Varelyn masih memakai perban di kepalanya menutupi bekas jaitan disana.

Vito yang melihat Varelyn pulang menyambut antusias dengan pelukan

"lo kemana aja gue kangen" ucap Vito memeluk Varelyn. Varelyn diam tak berkata ataupun sekedar membalas pelukan.

"lepas" ucap Varelyn cuek. Vito pun melepas pelukannya lalu menatap sang adik , ia melirik ke arah perban di kepala Varelyn.

"ini kenapa?" Vito menyentuh perban Varelyn tapi Varelyn menepis kasar tangan Vito.

"jangan sentuh" ucap Varelyn lalu berlalu ke kamarnya. Vito melihat punggung Varelyn bingung lalu menatap kedua orangtuanya. Vero & Riska hanya menggidikkan bahu lalu pergi merapihkan barang2 Varelyn.

Varelyn merebahkan tubuhnya di ranjangnya perlahan mengingat luka di kepalanya itu. Ia merasa bersalah kasar ke Vito tadi.

Drrt drt

Handphone Varelyn berbunyi menampilkan nama 'Axel' dilayarnya. Varelyn mengangkat telepon dari Axel itu.

Varelyn : Ha-

Axel : VARELYN! LO GAPAPA KAN?

Varelyn : xel kita baru ketemu 30 menit yang lalu

Axel : hehe gue khawatir sih lagian lo ada2 aja penyakitnya.

Varelyn : maaf

Suara Varelyn seketika berubah lirih membuat Axel semakin khawatir.

Axel : it's okay lyn gue bakal jaga lo sampe akhir hayat gue

Varelyn : gembel

Axel : tapi suka kan? hehe

Axel : ohiya lyn gue nginep ya dirumah lo

Varelyn : gue lagi mau sendiri

Axel : ah yaudah deh night calon pacar hehe

Varelyn : ew night too

Setelah bercakap sama Axel ,Varelyn mematikan handphone nya lalu pergi tidur.

------------

Pagi hari ini Varelyn masuk sekolah. Walaupun udah dilarang keras sama Vero & Riska tapi yang namanya Varelyn emang gabisa dibilangin , Vero menyerah lalu mengizinkan dengan syarat Varelyn dianter supir pribadinya. Varelyn terpaksa menerima syarat itu.

Varelyn & Vito duduk bersebelahan di mobil dengan hening , keduanya sama2 melihat kearah luar jendela.

"dek lo masih gamau cerita ?" Vito membuka pembicaraan. Varelyn hanya diam tak menjawab , Vito pun menyerah dan kembali menatap keluar jendela.

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang