19.

374 27 1
                                    

Ungkapkannya perasaanmu , kau akan menyesal jika dia benar-benar meninggalkanmu

-Safna-

-------------------

"oke kalo itu mau lo" ucap Varelyn lalu berdiri di hadapan Karla siap mengeluarkan kata2 nya. Varelyn mendekati Karla & hanya tersisa satu langkah diantara mereka. Karla menatap Varelyn benci & sebaliknya Varelyn menatap Karla datar.

"mulai sekarang jangan pernah sentuh sahabat2 gue dengan tangan kotor lo itu ,lo ngatain Fia anak pelacur ? lo sadar ga dengan identitas orang tua lo ? ayah lo bekerja sama dengan ayah gue sampai kalian mengkhianati ayah gue meninggalkannya seorang diri bahkan perusahaan ayah gue hampir bangkrut karena bokap lo , tapi terima kasih juga karna kejadian itu ayah gue belajar bahwa orang terdekat pun bisa mengkhianati kita" ucap Varelyn datar , wajah Karla semakin terlihat angkuh. Varelyn tersenyum lalu melanjutkan bicaranya.

"lalu perusahaan ayah lo yang baru  itu bangkrut dan apa lo sadar apa yang kalian lakukan ? saat itu ayah gue bersinar lagi , kalian mengemis dengan tangan kotor kalian ke keluarga gue bahkan ibu lo juga sempat menjual dir---"

PLAKK

Sebuah tamparan keras mengenai pipi mulus Varelyn. Varelyn menatap Karla lagi dengan penuh kemenangan.

"diri , kenapa?  malu? itu udah jadi fakta dan mungkin sampai situ saja , kalo lo sentuh sahabat gue lagi , gue bakal sebar lebih banyak lagi, dan kalian para pengikut Karla si kaya berfikirlah dua kali kalo masih ingin bersamanya dan jaga harta kalian baik2 " Varelyn menekankan kata'si kaya' tersenyum iblis lalu pergi dari tempat itu diikuti sahabat2nya.

Siswa/i disana saling berbisik satu sama lain mengingat semua yang dikatakan Varelyn tadi sangat menjatuhkan harga diri Karla , tapi itu hanya permulaan bagi Varelyn , ia belum mengungkapkan semua yang bisa membuat harga diri Karla lebih rendah lagi.

Wajah Karla memerah menahan amarah nya , ia benar2 membenci sosok Varelyn.

"Kar itu semua benar ? ganyangka gue bokap lo kaya gitu , lo temenan sama kita buat memeras kita ? jangan harap ya" Sinta pergi meninggalkan Karla begitupun teman2nya. Karla hancur bahkan harga dirinya sudah hancur

"awas lo Varelyn" ucap Karla geram lalu meninggalkan tempat itu juga.

Vito yang sedari tadi menyandarkan tubuhnya di tiang basket melihat kejadian itu.

-------------

"gila lo lyn lo beneran ungkapin itu" ucap Fia duduk di bangku dihadapan Varelyn

"gue gasuka seseorang yang berharga dihidup gue disakiti" balas Varelyn

"aaaaaa Varelyn bisa aja deh" ucap Fia lalu memeluk Varelyn. Mereka semua tidak canggung karna mereka udah tau masa lalu orang tua Fia , bukan hanya Fia tapi mereka udah tau masa lalu orang tua satu sama lain , itulah yang mengikat mereka sampai sekarang , kejujuran.

"ganyangka gue bokap Karla kaya gitu" ucap Ryana

"iblis , sama kaya anaknya" ucap Putra & membuat mereka tertawa.

"Ryana lo berarti sodaraan juga ya sama Karla?" tanya Belicia

"ogah deh gue anggap dia sodara" jawab Ryana.

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang