16. Persona

8.2K 1.3K 10
                                    

Kira-kira kenapa ya? Tia masih kepikiran hal itu sampai sekarang bahkan ketika dirinya sudah berada di dalam kamarnya.

"Percaya gak kamu kalau saya bilang sifat asli Guntur itu justru adalah yang dia tampakkan akhir-akhir ini?"

Hah?!

"Maksud Ibu gimana?" Tia meminta penjelasan lebih detil.

Laras tersenyum, sesaat membantu pelayan yang baru saja datang dan menata minuman di meja mereka. Setelah pelayan itu pergi, Laras kembali melanjutkan obrolan mereka.

"Dulu perusahaan kita belum semaju sekarang, yaa namanya juga usaha baru. Pegawai juga masih banyak lulusan SMA. Waktu itu saya adalah salah satu dari lima pegawai yang sudah memiliki gelar di perusahaan itu, maklum dari usia juga memang saya jauh di atas mereka-mereka saat itu. Sebagai seseorang yang dipercayai untuk memegang jabatan HRD saya diminta untuk menyeleksi pegawai-pegawai yang berkualitas. Dari situ saya mengenal Guntur." Laras meneguk ice coffee pesanannya, membasahi tenggorokannya karena ia akan menceritakan sebuah kisah yang cukup panjang.

"Waktu itu Guntur melamar sebagai sales biasa. Dari interview awal saya tahu dia orang yang kompeten makanya saya loloskan. Benar saja setelah training, Guntur benar-benar membuktikan kalau saya tidak salah pilih. Bisa dibilang mungkin dia yang berjasa memajukan perusahaan sampai akhirnya bisa buka cabang di luar Jakarta. Dari situ juga jenjang karir Guntur meningkat terus sampai akhirnya di posisi dia yang sekarang ini.

"Guntur itu orangnya diem banget, kita aja gak nyangka koneksinya di luar begitu banyak soalnya dia jarang banget kedengeran suaranya kalau gak diajak ngobrol duluan atau kalau gak ada sesuatu penting yang mau dia sampaikan. Teman akrab dia aja di kantor cuma si Panji. Saya jadi tertarik buat mengenal dia lebih jauh. Setelah kenal, rupanya saya benar-benar jadi betah sama dia. Guntur itu pemikirannya luar biasa matang. Semua yang dia lakukan itu sebelumnya sudah dia rencanakan. Plan A, plan B dia siapkan semuanya. Kamu tahu kan sales kalau target tercapai itu bonusnya gede-gedean? Nah Guntur sih udah gak usah ditanya lagi bonusnya kayak apa. Yang bikin salut lagi, Guntur itu suka menggunakan uangnya untuk hal-hal yang berbau amal. Investasi untuk di akhirat katanya."

Tia melongo mendengar penjelasan Laras. Selama satu setengah tahun lebih bekerja di perusahaan itu, Tia pikir Guntur adalah orang yang hanya memanfaatkan jabatan dan suka pamer kekayaan. Ia menilai perilaku Guntur negatif seolah sudah kenal Guntur luar dalam, padahal nyatanya seujung kuku saja tidak.

"Waktu kamu masuk dan dia bersikap ganjen, suka ngomong asal, bikin akun sosmed selain akun untuk chat, saya sempat heran. Apalagi Panji yang notabene teman dekatnya. Dia juga gak tahu kenapa Guntur berperilaku seperti itu. Mau nanya langsung tapi kita juga ngehargai privacy dia. Kita pikir mungkin dia mau narik perhatian kamu. Cuma yang kita gak habis pikir kenapa cara dia malah bikin orang ilfeel. Saya kalau jadi kamu pun males sama dia. Kelakuannya kayak om-om gadun."

Tia tersenyum. Dalam hati membenarkan ucapan Laras. Kelakuan Guntur emang annoying abis.

"Kita sempet nawarin diri buat bantu dia PDKT sama kamu kalau dia gak ngerti caranya. Maklum lah waktu itu kamu masih baru 20an dianya udah 28an akhir. Hampir kepala tiga tapi masih jomblo kita takut dia kurang pengalaman. Tapi dia nolak, katanya 'saya punya cara sendiri' ya udah kita ngalah."

Tia semakin tertarik untuk mendengarkan cerita Laras, walau dalam hati sebenarnya rada malu juga sih karena berarti Laras dari awal sudah tahu kalau Guntur menyukai Tia.

"Pas dia balik normal lagi, saya sama Panji juga heran lagi. Kita mikirnya dia udah capek karena gak kamu ladenin atau justru dia udah ada yang baru. Tapi pas ditanya, jawaban dia cuma..."

"Permisi, dicek dulu ya pesanannya." Suara pelayan yang baru saja datang menginterupsi mereka. Tak lama setelah itu Guntur, Panji dan Tio pun kembali sehingga obrolan Tia dengan Laras menggantung tak terselesaikan.

Tia tak menyangka selama ini Guntur memakai topeng untuk menutupi sifat aslinya. Tapi untuk apa? Apa yang ingin ia dapatkan dengan bersembunyi?

***

To be continue

=================

Persona = topeng

OJEK-ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang