18. Salting

7.5K 1.2K 30
                                    

Balasan dari Tio baru Tia terima tepat saat gadis itu sedang merapikan meja kerjanya dan bersiap untuk berangkat ke kampus.

Mas Tio: Sama-samaa. Gak repot kok.
Mas Tio: Sbb*) ya tadi lagi banyak banget kerjaan.

Tia: Santai aja. Btw nanti kalau udah gajian gue traktir lo ya? Gantian hehe.

Mas Tio: Yaelah gausah main hitungan sama gue mah.
Mas Tio: Toh nanti duit gue kan duit lo juga. Duit lo simpen aja buat lo.
Mas Tio: #kodeditebar #kodemelayang

Tia gak bisa menyembunyikan senyuman juga semburat merah di pipinya yang hangatnya ia rasakan sampai ke dada. Dia gak sebego itu untuk bisa menangkap arti dari kode yang dilemparkan Tio, cuma Tia gak mau ke-GR-an aja.

Tia: Kode apa nih? Duh saya bukan anak IT gak bisa mecahin kode wkwk.

Mas Tio: Ah gue udah mati-matian nahan malu juga disini.
Mas Tio: Btw, maaf ya kayaknya gak bisa jemput hari ini.

Tia: Hahaha.
Tia: Iya santaii. Lo lembur?

Mas Tio: Nggak. Gue cuma lagi bantu konfigurasi jaringan di kantor cabang.

Tia: Oh yaudah take care dah.

Mas Tio: You, too.

"Ti, balik duluan yaa." Tia menoleh pada Hasmi yang sudah siap dengan tasnya.

"Tumben balik cepet, Kak," komennya. Soalnya biasanya Hasmi emang suka iseng balik rada lamaan. Nunggu gak macet katanya sih.

"Mau nganterin nyokap ke rumah kakak gue nih soalnya. Duluan ya, daah!" Hasmi melenggang pergi seraya melambaikan tangannya. Tak lupa ia juga berpamitan pada Leoni dan Rizki.

"Rizki, Mbak Leoni, aku juga duluan ya." Tia kemudian menyusul setelah yakin tidak ada barang penting yang tertinggal di kantor.

Setelah mendapat anggukkan dari Leoni dan Rizki, Tia pun meninggalkan ruangannya. Sambil berjalan, Tia masih asik baca groupchatnya dan ketawa ngakak waktu Rasti laporan kalau dia baru aja jatuh dari motor gara-gara abang ojek onlinenya pakai motor ninja dan Rasti gak bisa turunnya eh ujung-ujungnya dia malah jatuh. Untungnya gak sampai ada luka-luka yang parah banget. Tia yakin kalaupun Rasti luka pasti sakitnya gak seberapa, tapi malunya itu loh yang gak bisa dijelasin pakai kata-kata. Baru aja mau ngetik balasan buat nimpalin Lasa yang lagi ngeledek Rasti, layar handphone Tia tiba-tiba mati.

"Ya ampun, gue lupa ngecharge!" pekiknya. Tia langsung buru-buru lari ke parkiran berharap Hasmi masih disana dan dia bisa minjem powerbank, namun sayangnya motor Hasmi ternyata sudah tidak di tempat.

"Duh, gimana gue mau mesen ojek," keluhnya pelan. Mau gak mau kalau udah kayak gini Tia harus lari buat nyari kopaja di depan. Baru aja Tia hendak beranjak, suara seseorang membuatnya kaget. Gak, bukan karena suaranya tapi karena pemilik suaranya. Guntur.

"Kamu cari siapa?"

Tia menoleh takut-takut pada guntur di hadapannya. "Gak cari siapa-siapa, Pak," jawabnya dengan pandangan mata ke bawah.

"Tia, saya bukan setan. Kaki saya napak kok gak perlu kamu lihatin gitu."

Tia langsung mendongakkan kepalanya sambil memasang senyum canggung. "Maaf, Pak bukan gitu maksud saya."

Guntur tersenyum. Tia kaget. Iya sebut aja Tia lebay soalnya baru kali ini Tia suka sama senyumnya Guntur setelah sekian lama dia enek banget karena suka digangguin.

"Tia, kamu benci saya?" tanya Guntur tiba-tiba.

"Hah? E-enggak kok, Pak."

"Berarti kamu suka sama saya?"

Tia seketika mematung. Aduh gue kudu jawab apaan?!! jeritnya dalam hati.

Melihat Tia tampak pucat dan berkeringat dingin, Guntur menepuk bahu gadis itu pelan. "Saya bercanda," gumamnya sambil tertawa kecil. "Kamu gak kuliah?" tanya Guntur mencoba mencairkan suasana.

Tia mengembuskan sedikit napas lega. "Kuliah kok, Pak. Ini baru mau berangkat."

"Gak... dijemput?"

Tia terkesiap mendengar pertanyaan Guntur. Jadi selama ini Guntur tahu kalau Tia suka dijemput pas balik kantor? Ini Guntur emang tahu sendiri atau banyak mulut-mulut jahil yang laporan ke dia? Seketika Tia jadi ngerasa malu tapi ada juga rasa gak enak hati.

"Enggak, Pak. Saya duluan ya, permisi..."

"Tunggu!" sergah Guntur. "Biar saya antar kamu."

Tia baru aja mau menolak tapi Guntur udah lebih dulu berjalan ke arah mobilnya terparkir. Mau gak mau Tia jadi harus mengikuti langkah Guntur. Padahal Tia udah berniat mau kabur eh malah harus terjebak berdua gini sama Guntur.

Kenapa sih Guntur gak nyebelin aja kayak dulu? Kalau kayak gini kan Tia malah jadi salah tingkah sendiri.

***

To be continue

*) Sbb = Sorry baru bales

===================

#teamGunturTia atau #teamTiaTio nih? wkwkwk.
Akoh sih #teammencintaimudalamdiam aja deh 😚

Much love,

Asty K

OJEK-ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang