Her Blank Memory

1.5K 326 135
                                    

Gue mengambil bingkisan buah kemudian turun dari mobil dan segera menuju ke ruang rawat Audrey. Meskipun gue sangat shock saat Audrey gak ingat gue, tapi gue gak menyerah untuk membuat dia ingat lagi.

Ditengah jalan, gue tersenyum miris. "Karma hits me so hard."

Saat gue tiba di depan ruang rawat Audrey, gue melihat Om Andrew dan Tante Liz tengah berbincang dengan Tante Shava. Lalu Tante Shava melihat gue.

"Oh, hai, Calum."

"Hai, Tante." Gue salim sama ketiga orang tersebut, dan berhenti pada orang keempat.

Gue mendongak, sosok laki-laki bermata biru menatap gue seraya tersenyum.

"Ini... siapa, ya?" tanya gue entah kepada siapa.

"Ini anak Tante, dia teman Audrey sejak masih TK," kata Tante Liz.

Laki-laki di depan gue menyodorkan tangannya. "Luke Hemmings."

"Calum." Gue meraih tangannya.

"Kamu kenapa gak bilang sih, kalo yang nolongin Audrey itu mereka? Mereka itu dulu temen senior high school tante, Cal," kata Tante Shava.

Gue menggaruk kepala. "Oalah, gitu? Maaf ya, Tante, Calum juga lupa hehe."

"Yaudah, kita pulang dulu. Semoga Audrey lekas membaik." Mereka bertiga pun pulang.

"Calum, Tante mau ke bawah sebentar. Kamu masuk aja."

Gue mengangguk dan masuk ke ruang rawat Audrey. Gue melihat Audrey sedang duduk di tepi ranjang, menghadap ke jendela.

"Hai, Drey," sapa gue, meletakkan bingkisan buah di meja kemudian duduk di sampingnya.

"Kamu..., siapa?" Audrey menatap gue dengan pandangan kosong.

"Gue sabahat lo, Drey."

"Sa.. habat?"

Gue mengangguk. Audrey tetap memasang ekspresi datarnya kemudian kembali melihat keluar jendela. Dari sini, gue memerhatikannya.

"Aku.. gak inget." Audrey menghela napas, "kamu tau.. aku kayak gini.. apa?"

Gue mengerti apa maksud Audrey. Dia bertanya apa sebab dia kecelakaan. Tangannya menyentuh kaki kirinya yang lebam, mengelusnya perlahan. (mulmed guys)

"Kaki sama.. paru-paru sakit. Tapi hati aku.. juga sakit. Aku gak bisa inget," ujarnya dengan susah payah.

Gue di sini berusaha buat gak menarik dia ke dalam pelukan. Gue berusaha buat gak menangis.

"Kamu siapa.. aku gak tau."

Gue mengeluarkan handphone dan menunjukkan foto selfie kami berdua. Audrey meneliti dengan cermat, kerutan di dahinya tercetak jelas.

"Ini kita?"

"Iya. Ini waktu kelulusan. Kamu habis tampil di panggung."

"Aku.. inget nyanyi. Tapi foto.. gak tau."

Lagi-lagi gue menghela napas panjang. Gue harus sabar untuk membuat Audrey bisa ingat lagi ke gue. Gue juga gak tau, kenapa hanya gue dan semua kenangan bersama gue yang harus dia lupa? Apa karma memang menghantam gue dengan keras?

Gue meraih tangan kanannya kemudian menatap kedua matanya dalam.

"Audrey, I'm sorry for everything I've done. I'll make you remember me again and fix everything. Because I love you."

××

pendek ya?

sekali-kali deh hehe

ada di team siapa kalian?

#teamcalum

#teamaudrey

#teamemak

hehe vomments syg <3

7 days driver • cth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang