Part 1

1.3K 46 3
                                    

Hallo semuanya!!!
Ini cerita pertama aku di wattpad, jadi mohon masukannya ya kalo masih banyak kekurangan.
Jangan lupa vote dan coment cerita aku 😉

Malam semakin larut, suasana sunyi dan sepi kini mendominasi sebuah perusahaan besar milik seorang pengusaha muda bernama Rangga Aditya. Ya, Rangga adalah pemimpin perusahaan yang bergerak di bidang properti dan pertambangan yang telah lama dirintis oleh keluarganya.

Rangga, pria berumur 29 tahun yang memiliki wajah rupawan dengan sorot mata tajam dan rahang tegas yang membingkai wajahnya membuat ia sangat diminati oleh kalangan wanita tak terkecuali karyawan wanita di perusahaannya. Dengan sikap tegas dan ramahnya kepada setiap karyawan membuat Rangga semakin disukai dan di segani oleh orang-orang disekitarnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam ketika Rangga masih saja duduk di ruangan kerjanya sambil membaca beberapa dokumen yang harus ia periksa dan ia tandatangani secepatnya. Sesekali Rangga melirik kearah ponsel yang ada di sampingnya yang tidak henti-hentinya berdering sejak sore.

Rangga tahu siapa yang saat ini membombardirnya sejak para karyawannya pulang dari kerja hingga kini. Nando dan Bimo. Kedua sahabat Rangga sejak di bangku SMA tersebut saat ini benar-benar berhasil membuatnya tidak fokus membaca dokumen dihadapannya.

Dengan sabar Rangga membaca kembali dokumen terakhirnya dan membubuhkan tandatangannya disana dan kemudian ia menutup dokumen tersebut. Rangga menghela napas pelan. Ia menggosok wajahnya kasar karena hari ini pekerjaannya cukup padat.

Rangga meraih ponsel di atas meja dan membukanya. 150 panggilan tidak terjawab dari Nando dan 50 pesan masuk dari Bimo berhasil membuat Rangga menggelengkan kepalanya. Ia ingat bahwa malam ini ia dan kedua sahabatnya yang selalu mengekorinya dari zaman Sekolah Menengah Atas hingga kuliah ini akan bertemu kembali setelah selama 4 tahun ini mereka mulai disibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Rangga merenggangkan tubuhnya sejenak sebelum bangkit dari duduknya. Ia segera menyambar kunci mobil dan jas kerjanya kemudian dengan langkah seribu ia berjalan menuju ke pelataran parkiran dan memacu kendaraannya menuju ke tempat yang sudah ia dan kedua sahabatnya sepakati.

Rangga berjalan santai memasuki cafe tersebut sambil memperhatikan setiap sudut café langganannya untuk mencari kedua sahabatnya yang terlihat seperti kekasihnya ketika menghubunginya beberapa saat yang lalu.

"Woi Ngga, Sini". Tatapan Rangga langsung mengarah ke arah suara yang memanggilnya barusan. Rangga berjalan sambil melipat bagian tangan kemeja kerjanya hingga ke lengan dan kemudian tersenyum singkat dan mendaratkan bokongnya di kursi tepat di samping Bimo.

"Sori gue telat, kerjaan hari ini benar-benar gak bisa ditinggal". Rangga memijit hidung mancungnya pelan dan menatap kedua sahabatnya yang hanya terdiam menatapnya.

"Shit!! udah tua pake acara ngambek!". Rangga tertawa melihat kedua sahabatnya tersebut.
"Eh lo ya Ngga gue sama Bimo udah ngehubungin lo jadi jam lima sore sampe sekarang, seumur hidup gue baru ini nih nelfon orang sampe ratusan kali, kalo bisa meledak, meledak nih ponsel gue". Cecar Nando sambil bersedekap dan Bimo hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat mulut cerewet Nando.

"Oke fine, gue tadi lagi sibuk mama Nando, so kalian udah pada pesan makan?". Tanya Rangga mengalihkan omelan Nando sambil membuka daftar menu di hadapannya dan memesan beberapa makanan dan minuman kepada pelayan.

"Udah daritadi, Eh gimana kabar Tante Lulla sama Om Dirga?". Tanya Bimo mencoba mencairkan suasana.

"Baik, gimana juga keadaan keluarga lo, Bim, Nan?'. Rangga balik bertanya kepada kedua sahabatnya.

"Nyokap gue baik-baik aja walaupun kadang-kadang masih suka ngedrop". Jawab Nando singkat.

"Gue juga sama. Gila!! udah 4 tahun kita gak begini, terakhir sebelum lo berangkat ke Jepang kan Nan buat ngurusin restoran lo?". Ucap Bimo antusias dan di respon anggukan yang tidak kalah antusianya dari Nando. "Udah lama banget berarti ya kita gak begini, eh jadi gimana hubungan lo sama Nina Bim?". Nando bertanya sambil mengaduk minumannya, sedangkan Rangga hanya menyimak.

Suara Maura [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang