Part 21

239 19 0
                                    

Jangan lupa tanda bintangnya ya 😆

Suasana begitu hening, tidak ada pembicaraan apapun di dalam mobil sejak kejadian beberapa saat yang lalu.

Maura dan Rangga saat ini hanya fokus menatap ke arah jalan, dan Rangga masih tetap menggenggam tangan Maura sambil tangan lainnya masih berada di kemudi mobil.

Rangga melirik Maura sejenak, Maura saat ini terlihat sangat pucat karena kedinginan. Rangga sudah menutup sebagian tubuh Maura dengan jaketnya dan mematikan AC di dalam mobilnya.

Banyak yang ingin Rangga tanyakan kepada Maura perihal hal ini tetapi Rangga sengaja bungkam sejenak karena situasi saat ini sangat tidak tepat.

Maura mengerenyitkan dahinya ketika melihat mobil yang dikendarai Rangga tidak mengarah ke arah rumahnya melainkan memasuki sebuah rumah yang cukup megah.

Ia menatap Rangga sejenak, dan Rangga yang sadar akan tatapan Maura hanya tersenyum.

"Malam ini kamu nginap dirumah aku". Ucap Rangga sambil mengelus wajah Maura yang saat ini memasang ekspresi bingung.

Ketika mobil Rangga sudah memasuki gerbang rumah dan berhenti di garasi rumahnya, Maura memegang lengan Rangga sambil menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia tidak setuju dengan rencana Rangga.

Bagaimana tidak, penampilannya saat ini sangat berantantakan, bahkan ia pun tak membawa apa-apa untuk kedua orangtua Rangga, dan mendadak ia harus menginap dirumah Rangga. Entah apa yang akan terjadi jika kedua orangtua Rangga melihatnya.

Rangga menatap Maura sambil memegang kedua bahu Maura. Ia mengerti situasi saat ini sangat tidak tepat, tetapi Rangga yakin kedua orangtuanya akan mengerti.

"Kamu tenang aja sekarang, biar aku yang urus semuanya". Rangga mengecup kening Maura sebelum akhirnya ia keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Maura.

Rangga menggenggam erat tangan Maura agar Maura tetap merasa aman.

Mereka berjalan menuju ke dalam rumah Rangga.
Rangga menekan bel rumahnya beberapa kali sambil tetap menenangkan Maura yang saat ini mencoba menenangkan diri.

Pintu rumah Rangga terbuka, dan terlihat sosok wanita paruh baya tetapi masih terlihat sangat cantik tersenyum ke arah mereka.

"Eh Rangga, mama kirain siapa". Suara wanita paruh baya tersebut terdengar sangat ramah di telinga Maura. Ia bisa menyimpulkan bahwa wanita paruh baya yang cantik ini adalah orangtua Rangga.

Rangga hanya tersenyum, sedangkan saat ini mama Rangga melihat ke arah samping Rangga.

"Loh ini siapa Ngga?? Kok basah kuyup begini?? Ayo masuk nak". Lulla sang mama langsung menarik tangan Maura untuk masuk ke dalam, sedangkan Maura hanya tersenyum gugup karena tidak menyangka respon orangtua Rangga begitu berbalik dengan yang ada dipikirannya beberapa menit yang lalu.

Ia mengira bahwa ia akan diusir dan diberi pelototan khas ibu-ibu zaman sekarang karena penampilannya yang berantakan.

Mereka semua sudah berada di dalam ketika ternyata ayah Rangga sedang duduk di ruang keluarga sambil membaca koran.

"loh baru pulang nak, bawa siapa tuh??". Tanya ayah Rangga dengan santai sambil melipat koran yang ia baca barusan.

"Ma, yah, kenalin ini Maura, pasangan Rangga, dan Ra, ini orangtua aku".

Suara Maura [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang