Terlihat Kiara tengah berada di kamarnya. Ia sedang duduk di tempat tidurnya sembari membolak balik buku yang Ia pegang. Ia tak sendirian. Amanda juga berada di dalam kamarnya. Ia tidur – tiduran di ranjang Kiara. Mata Amanda menatap langit – langit kamar Kiara dengan pandangan kosong. Kiara yang merasa Amanda hanya diam saja melihat ke arah Amanda.
"Man kamu kenapa sih!? kok dari tadi aku ajak ngomong diem aja!?" ucap Kiara yang membuat Amanda tersentak dan mengalihkan tatapannya menatap Kiara.
"Hmmmm!? Gak apa – apa kok Ra."
"Bohong. Pasti ada sesuatu yang sedang kamu pikirkan. Iya kan!?"
Amanda kian lekat menatap Kiara. Kiara yang sedang asyik dengan bukunya tak melihat tatapan Amanda padanya.
"Ra. Gue boleh tanya gak sama loe!?"
"Apa!? Tanya aja!? Biasanya juga gak pakai tanya segala. Biasa juga langsung ngomong kayak bebek yang udah kelaparan." ucap Kiara sembari tertawa.
"Ra gue serius."
Kiara menghentikan tawanya dan menutup bukunya. Ia menatap Amanda lekat. Amanda menatap Kiara dengan tak kalah lekat. Kiara dapat melihat bahwa Amanda yang benar – benar kelihatan serius.
"Gue, , , gue, , ,"
Kiara menaikkan sebelah alisnya menunggu Amanda menyelesaikan pertanyannya.
"Ra sebenarnya loe sama Juna kayak gimana sih!?" tanya Amadan dengan tiba – tiba.
Kiara mengerutkan dahinya saat Amanda menanyakan hal tersebut.
"Maksud kamu!?"
"Iya antara loe sama Juna itu kayak gimana!?"
"Kayak gimana apanya!? Ya, , , yang seperti loe lihat. Gue sama Juna cuma temenan."
"Bener loe sama Juna cuma temenan!?"
"I-iya. Emang kenapa!? Kok loe tiba – tiba tanya gini sih!?"
"Loe gak ada perasaan apa pun kan sama Juna!?"
"Man loe bicara apa sih!? Perasaan gue saat ini sama Juna cuma sebatas temenan doank. Gak lebih."
"Tapi gak menutup kemungkinan loe bakal jatuh cinta sama dia kan!? Sedikit atau banyaknya loe pasti punya perasaan itu ke dia!? Secara loe sama dia itu udah deket banget. Mulai dari awal loe kenal dia sampai sekarang kita hampir lulus SMU.Bahkan gue yang lebih dulu kenal dia aja gak bisa sampai sedekat itu. Apa loe gak pernah merasakan ada perasaan lebih ke dia!? Atau selama ini kalian jalan apa gak terlintas di benak loe buat lebih dekat lebih dari sekedar sahabat!?"
Deg, , ,
Jantung Kiara seakan berhenti saat Amanda mengatakan hal itu. Entah kenapa saat Amanda mengatakan hal itu jantungnya berdetak dua kali lipat berdetak. Jalan dengan Arjuna lebih dari seorang teman. Apakah itu mungkin. Sementara dirinya sudah membentengi hatinya kalau dia tidak akan menganggap Arjuna lebih dari teman. Ia hanya akan menganggap Arjuna sebagai teman tak lebih. Tapi entah mengapa saat Kiara memikirkan hal itu hatinya terasa sakit.
"Ra kok malah diem aja sih!? Gue nanya serius Ra. Loe gak bakal jatuh cinta sama Juna kan!?"
"Loe ngomong apa sih Man. Ya gak lah. Loe kan tahu gimana gue." ucap Kiara pelan.
"Iya gue tahu. Loe itu punya komitmen yang begitu kuat. Gue yakin kalau loe gak akan mau menganggap temen atau sahabat loe lebih dari temen. Gue percaya itu. Itu komitmen yang selalu loe tanamkan pada diri loe."
Kiara hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum tipis.
"Ra, , , kalau gue jalan sama Juna gimana menurut loe!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Of Heart (Complete)
General Fiction'Berapa kali pun kau berusaha untuk menutupinya kau tak akan bisa membohongi hatimu. Aku tahu kau mencintaiku tapi kau berusaha untuk tidak mengakuinya. Hanya karna dirinya kau membuat dirimu tak ingin mengakui semua yang ada di hatimu.' Arjuna Ki...