Hai, , , hai, , ,
Siapa ni yang kangen sama Juna-Ara.
aQ harap masih ada yang kangen sama mereka ya. Jujur aQ aja kangen banget sama mereka.
Nihhhhh sangkin kangennya aQ kasih extra part lagi buat mereka loh.
Semoga suka ya, , ,================================================================
Ajuna terlihat tengah duduk di ruang kerjanya. Ia tampak menatap file - file yang ada di hadapannya dengan begitu teliti. Aditya masuk ke ruangannya dengan seperti biasanya tanpa permisi lebih dulu pada sang pemilik ruangan. Ia mengambil duduk tepat di hadapan Arjuna.
Arjuna menatap sekilas kehadiran Aditya yang tampak menatapnya dengan tatapan yang cukup aneh.
"Loe kenapa ngeliatin gue begitu!?" tanya Arjuna.
"Loe yang kenapa!? Biasa jam segini udah pulang. Nih udah lewat dari jam pulang loe kenapa belum juga pulang!?"
"Memangnya ini jam berapa!?"
"Emang di ruangan loe yang sebesar ini gak ada jam ya!?"
Arjuna mengerutkan dahinya. Ia menatap jam dinding di dalam ruangannya. Ia semakin mengernyitkan dahinya saat melihat jam di ruangannya yang terhenti di angka 1. Mati. Ia baru sadar bahwa jam di ruangannya belum di pasang dengan baterai yang baru oleh office boy. Ia memandang langit di luar gedungnya tepat dibelakangnya. Sudah mulai gelap.
Kemudian Ia mencoba melihat jam di tangannya. Ia kemudian menepuk dahinya. Hari ini Ia tak memakai jam tangan Rolex pemberian sang istri karna pagi tadi Ia begitu terburu - buru hingga tak memakai jam kesayangannya itu.
"Ini jam berapa Dit!?"
Aditya melihat Arjuna dengan lekat.
"Jam 7."
"Apa!?" teriak Arjuna yang membuat Aditya kaget setengah mati mendengar teriakannya.
"Apaan sih Jun. Buat kaget orang aja."
"Loe kenapa gak bilang kalau udah jam segini Dit!?"
"Ya loe gak tanya ke gue. Loe juga sih tumben banget jam segini belum pulang. Gue pikir emang loe nya pengen lembur."
"Lembur!? Apa gunanya loe kalau gue harus ikut lembur juga."
Aditya menatap kesal pada sahabatnya ini.
"Terus kenapa gak liat jam di handphone loe!?"
Arjuna menunjukkan handphone nya yang padam sejak siang tadi pada Aditya. Aditya hanya menggelengkan kepalanya.
"Seorang Arjuna baru kali ini handphone nya mati. Biasa juga standby 24 jam. Setiap lima menit sekali akan menelpon istri tercinta dan juga sang putri. Tapi kali ini loe beda banget."
"Gue lupa bawa chager handphone gara - gara pagi tadi loe terus hubungi gue karna masalah ini." ucap Arjuna sembari menunjuk berkas - berkas ditangannya yang sedikit memiliki masalah.
"Kenapa jadi gue yang disalahkan!?" Arjuna tak menggubris ucapan Aditya.
"Ara bisa marah sama gue kalau telat begini." gumam Arjuna. Ia pun segera membereskan berkas - berkas di meja kerjanya.
"Udah deh mendingan loe pulang. Kasian Kay yang sedari tadi telpon gue tanyain loe."
"Kay nelpon loe!?"
"Hmmmmm. Dia tanya kenapa papanya belum pulang jam segini. Dia telpon ke kantor tapi gak ada jawaban dari loe. Makanya gue kemari buat kasih tahu loe."
"Ara ada ngomong sesuatu gak ke loe!?"
"Menurut loe!?" tanya balik Aditya. Ia tahu Arjuna pasti mencemaskan istrinya yang akan marah padanya karna sama sekali tak memberi kabar padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Of Heart (Complete)
General Fiction'Berapa kali pun kau berusaha untuk menutupinya kau tak akan bisa membohongi hatimu. Aku tahu kau mencintaiku tapi kau berusaha untuk tidak mengakuinya. Hanya karna dirinya kau membuat dirimu tak ingin mengakui semua yang ada di hatimu.' Arjuna Ki...