Guardian Of Heart - 28

4.4K 146 28
                                    

Seminggu setelah pernikahan Arya dan Anaya tibalah hari pernikahan Kiara dan Arjuna. Arya ternyata tidak mau jika Kiara dan Arjuna lebih dulu menikah. Maka mereka mempercepat pernikahan mereka seminggu dari jadwal yang telah di renacakan.

Acara pernikahan Arjuna dan Kiara tengah berlangsung. Akad nikah di langsungkan di rumah Kiara dengan khidmat. Tinggallah malam hari ini pesta akan di gelar di salah satu hotel mewah milik keluarga besar Arjuna.

Arjuna dan Kiara terlihat tampan dan cantik dengan balutan pengantin berwarna serba putih yang melekat di tubuh keduanya. Sangat kontras dengan dekorasi pesta yang di dominsai berwarna putih dan gold. Senyum bahagia terus mereka sunggingkan dari bibir keduanya.

Suasana pesta juga sangat meriah. Beberapa sahabat serta rekan kerja mereka tampak hadir. Tak terkecuali rekan – rekan kerja Kiara di rumah sakit. Begitu juga dengan beberapa kolega dan rekan bisnis Arjuna.

Dokter Ryan tampak berjalan menghampiri Arjuna dan Kiara. Ia menyunggingkan senyumannya pada Kiara dan juga Arjuna. Kemudian mengulurkan tangannya untuk memberikan ucapan selamat kepada keduanya.

"Dokter Kiara selamat atas pernikahannya." ucap dokter Ryan dengan senyum tipisnya.

"Terima kasih dok."

"Pak Arjuna. Selamat ya."

"Terima kasih dok."

"Semoga pernikahan kalian ini langgeng, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warrahmah."

"Terima kasih." ucap keduanya bersamaan.

Setelahnya tampak dokter Tania dan dokter Rio berjalan menghampiri mereka.

"Araaa, , , selamat ya." teriak dokter Tania dan langsung memeluk Kiara untuk meluapkan kebahagiaannya.

"Makasih ya Tan."

"Pak Juna selamat ya."

"Terima kasih dokter Tania. Tapi, , , bisakan kalau memanggilku dengan nama saja tidak usah memakai embel - embel 'pak'!? Aku merasa seperti sudah tua saja harus di panggil 'pak' olehmu." ucap Arjuna yang langsung mendapat tawa dari dokter Tania dan tentunya dokter Rio yang berdiri bersamanya.

"Apa boleh begitu!? Kau kan pemilik rumah sakit. Aku merasa tidak enak jika harus memanggilmu dengan sebutan nama saja."

"Benar apa yang dikatakan Tania. Rasanya cukup canggung untuk kami memanggilmu dengan sebutan nama mengingat kau adalah pemilik rumah sakit ini."

"Itu tidak jadi masalah buatku. Begitu juga dengan mu dokter Rio. Panggil aku dengan sebutan nama saja."

"Tapi, , ,"

"Tidak ada penolakan."

"Bukan begitu. Kami merasa tidak enak saja dengan rekan - rekan yang lain nantinya saat bertemu dengan mu dan harus memanggilmu dengan sebutan nama." ucap dokter Rio.

"Begini saja. Kalau kita berada di luar lingkungan rumah sakit kalian memanggil ku dengan nama Juna saja. Dan akan memanggil ku dengan sebutan pak Juna jika kalian berada di lingkungan rumah sakit. Bagaimana!?"

Kiara menatap keduanya dengan lekat. Ia hanya menyunggingkan senyum pada mereka.

"Baiklah kalau begitu. Itu jauh lebih baik jika kami harus memanggilmu dengan sebutan nama saja saat kami bertemu di rumah sakit nanti. Karna aku yakin kita akan sering bertemu karna kau akan selalu mengantar - jemput Ara ke rumah sakit kan!?" ucap Tania.

"Tentu saja. Aku tidak akan membiarkan Kiara menyetir sendirian ke rumah sakit. Aku lebih baik menghabiskan waktu ku untuk menemani istriku karna aku tidak ingin istriku ini di ganggu oleh dokter - dokter yang ada di sana. Terutama dokter Noval."

Guardian Of Heart (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang