"Kamu gak perlu mengkhawatirkan keadaan aku Jun. Diantara kita tidak ada hubungan apa pun yang mengharuskan kamu untuk tetap berada di tempat ini." ucap Kiara.
"Jelas ada hubungannya karna sampai detik ini aku masih cinta sama kamu Ra!!" ucap Arjuna yang sedikit berteriak dan suara yang lantang.
Sontak suara Arjuna tersebut membuat orang - orang yang berada di tempat tersebut terkejut. Tak terkecuali dokter Noval yang datang karna ingin melihat keadaan Kiara. Ia pun mendengar ucapan Arjuna tersebut pada Kiara. Ia menatap lekat Arjuna dan Kiara yang berada di ruangan isolasi. Begitu juga dengan dokter Ryan yang terlihat bersembunyi di salah satu ruangan yang tak jauh dari tempat tersebut.
Sementara Kiara terdiam saat Arjuna mengatakan hal itu. Arjuna masih mencintai dirinya. Arjuna masih menyimpan perasaan cintanya untuk dirinya. Mimpikah Ia bahwa Arjuna masih mencintai dirinya. Senang ataukah sedih yang harus Ia rasakan saat ini. Ia bingung. Ia sendiri tak bisa menggambarkan mengenai perasaannya saat ini. Senang karna hatinya yang Ia jaga selama ini hanya untuk Arjuna tak bertepuk sebelah tangan. Sedih karna ucapan Arjuna tadi begitu membuatnya tak habis pikir bagaimana mungkin seorang Arjuna bisa mengatakan hal yang tak seharusnya seperti itu. Padahal dia akan bertunangan dengan Amanda.
Arjuna yang masih berdiri di hadapan Kiara hanya bisa menatap Kiara dengan penuh harap. Berharap wanita di hadapannya ini juga masih menganggapnya sebagai orang yang paling penting dalam hidupnya. Orang yang masih mencintainya walau tak pernah sekali pun wanita itu mengungkapkan perasaannya pada dirinya.
"Ra, , ,"
"Jangan pernah mengatakan omong kosong ini kalau nyatanya kamu hanya akan mempermainkan perasaan aku Jun." ucap Kiara pada akhirnya setelah cukup lama Ia diam. Ia membalikkan tubuhnya dan bersiap untuk menjauh dari Arjuna.
"Omong kosong!? Kamu bilang apa yang aku ucapkan ini omong kosong!? Tujuh tahun aku menunggu kamu dan itu kamu anggap omong kosong!? Omong kosong yang seperti apa yang kamu maksudkan!? Omong kosong apa yang coba aku perlihatkan padamu kalau nyatanya selama tujuh tahun ini aku tak bisa membuka hatiku untuk orang lain!?"
Kiara membalikkan tubuhnya untuk menatap Arjuna.
"Kamu sadar akan apa yang kamu ucapkan!? Kamu mengatakan kalau kamu masih mencintai aku tapi pada kenyataannya kamu akan bertunangan dengan Amanda!? Mana yang harus aku percaya!? Bagaimana mungkin aku bisa percaya sama kamu kalau nyatanya kamu akan bertunangan dengan Amanda. Aku bukan orang bodoh Jun. Yang bisa percaya akan ucapanmu begitu saja padahal di depan mataku sudah sangat jelas ada wanita lain yang sedang kamu beri harapan." ucap Kiara dengan nada bergetar. Air matanya tertahan di pelupuk matanya.
"Itu hanya, , ,"
"Sebaiknya kamu keluar. Tempat ini tidak layak untukmu. Disini bukan tempatmu." ucap Kiara yang kembali membalikkan tubuhnya agar Ia tak menatap Arjuna karna air matanya yang sudah tak bisa untuk Ia bendung lagi.
"Tapi aku pemilik rumah sakit ini jadi aku berhak untuk tetap berada disini." tegas Arjuna yang membuat langkah Kiara terhenti.
"Terserah. Itu hak mu sebagai pemilik rumah sakit ini. Tapi aku harus mengingatkan ini padamu aku sedang dalam proses pengisolasian. Ada kemungkinan aku akan terkena virus itu. Jadi sebaiknya kamu keluar. Bukankah kamu takut akan tertular virus itu!?" ucap Kiara dengan suara bergetar.
"Aku tidak takut. Kalau pun aku harus terkena virus itu asal kamu baik - baik saja itu sudah cukup bagiku. Aku lebih takut kalau kamu yang mengalami itu. Aku tidak ingin kamu mengalaminya seorang diri. Apapun yang terjadi aku ingin selalu berada di sisimu. Menemanimu menghadapi ini semua berdua bersamamu." ucap Arjuna yang menolehkan kepalanya menatap Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Of Heart (Complete)
General Fiction'Berapa kali pun kau berusaha untuk menutupinya kau tak akan bisa membohongi hatimu. Aku tahu kau mencintaiku tapi kau berusaha untuk tidak mengakuinya. Hanya karna dirinya kau membuat dirimu tak ingin mengakui semua yang ada di hatimu.' Arjuna Ki...