Guardian Of Heart - 7

3K 125 10
                                    

Ajuna masuk ke dalam perkarangan rumahnya. Mobil Range Rover silver miliknya Ia parkirkan di halaman rumahnya yang cukup luas. Ia keluar dari dalam mobilnya lalu berjalan memasuki rumahnya.

"Assalamu'alaikum!!" ucap Arjuna saat Ia membuka pintu rumahnya.

"Wa'alaikum salam!!" jawab orang yang berada di dalam rumahnya tersebut.

Arjuna berjalan lebih ke dalam lagi untuk mendekati sang sumber suara.

"Ma, , , Juna pulang."

"Disini sayang. Mama lagi di dapur!!" teriak ibunya.

Arjuna pun berjalan ke arah dapur. Ia dapat melihat ibunya yang tengah sibuk menyiapkankue camilan. Tanpa aba - aba Ia langsung memeluk ibunya dari belakang. Lalu mengecup pipi sang ibu. Kirana yang kaget atas perlakuan anaknya menoleh sesaat. Ia hanya tersenyum saat mendapati sang putra yang bergelayut manja pada dirinya.

"Kamu ini buat mama kaget saja. Bukannya cuci muka dulu baru peluk mama."

"Juna kangen mama."

"Apa sih sayang. Kamu ini setiap hari jumpa juga."

"Ihhh, , , mama anaknya kangen juga. Gak boleh ya kalau Juna kangen sama mama!?"

"Boleh donk sayang. Tapi gak kayak biasanya. Atau jangan - jangan kamu ada maunya ya?"

"Hmmmmmm?! Mama kok gitu sih ma?! Ya gak lah?! Juna lagi pengen meluk mama aja."

"Iya mama tahu. Tapi kamu itu bau keringat harusnya ganti baju dulu dan cuci muka baru peluk mama. Lihat keringat kamu jadi nempel lagi di badan mama. Mama udah mandi sayang."

"Biar aja. Biar mama mandi lagi." ucap Arjuna dengan nada cengengesan pada sang ibu.

"Dasar kamu ini."

"Mama sedang apa!?"

"Biasa sedang nyiapin camilan untuk papa kamu."

"Bagi donk ma." ucap Arjuna yang langsung mengambil kue yang sedang dipotong oleh ibunya dan hendak meletakkannya ke piring.

"Juna, , , tangan kamu kotor sayang. Cuci tangan dulu!!" ucap Kirana saat sang putra langsung memakan kue yang sudah dia ambil.

"Tangan Juna bersih ma. Mama jangan khawatir."

Kirana hanya menghela nafasnya dalam dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah putranya. Sementara di ruangan tersebut tak hanya mereka berdua. Ada mbak Sumi yang berdiri tak jauh dari Kirana. Ia hanya bisa tersenyum melihat tingkah anak majikannya tersebut.

"Mbok Sum lagi apa!?" tanya Arjuna saat melihat asisten rumah tangganya sedang sibuk meracik sayuran.

"Ini den mbok lagi mau masak sayur asem kesukaannya den Juna."

"Jadi malam ini masak sayur asem!?"

"Iya den. Kan udah seminggu lebih gak masak sayur asem. Kata nyonya aden beberapa hari ini nafsu makannya berkurang karna mbok gak masakin aden sayur asem."

"Bener mbok. Selera makan Juna berkurang. Habisnya sayur yang mama masak selalu aja sayur yang gak Juna suka. Sayur mbok pokoknya yang paling enak deh. Gak ada yang bisa ngalahin enaknya masakan sayur asem mbok Sum."

"Aaahhh, , , den Juna bisa aja deh. Masakan nyonya Kirana jauh lebih enak dari masakan si mbok."

"Iya tapi tetap aja sayur asem buatan mbok itu gak ada yang bisa ngalahin. Juna paling suka mbok. Bahkan mama aja masih kalah. Iya kan ma!?" ucap Arjuna.

"Iya."

"Tuh denger kan mbaok!?" ucap Arjuna sembari mencium pipi mbok Sumi. Ia memang selalu begitu. Baginya mbak Sumi bukan hanya sekedar seorang pelayan. Ia sudah menganggap Sumi seperti ibunya sendiri setelah Kirana.

Guardian Of Heart (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang