Arjuna telihat tengah sibuk dengan berkas – berkas yang ada di mejanya. Siang ini pekerjaannya cukup banyak. Padahal siang ini Ia sudah berjanji pada Kiara untuk makan siang bersama. Sejak peristiwa beberapa waktu lalu yang menimpa Kiara keduanya kembali seperti semula. Bertemu dan mengobrol bersama sambil membahas banyak hal.
Seorang wanita bertubuh tinggi semampai dan langsing serta berkulit putih tampak keluar dari lift. Rambutnya yang panjang Ia ikat ekor kuda dengan menyisakan beberapa helai anak rambutnya. Ia berjalan menyusuri lorong menuju salah satu ruangan. Langkahnya begitu anggun. Tas jinjing bermerk luar melekat anggun di lengan kirinya. Ia buka kacamata hitam yang Ia pakai sejak tadi saat Ia sudah berdiri di salah satu sebuah ruangan.
Tanpa menunggu sang pemilik ruangan mempersilahkan dirinya masuk Ia membuka pintu tersebut dan melangkah ke dalam tanpa memperdulikan sang pemilik yang tengah asyik dengan peekrjaannya.
"Junaaaa, , ," ucapnya dengan nada manja dan sedikit berlari.
Arjuna menatap kedatangan wanita tersebut dengan tatapan heran. Ia melihat sosok wanita cantik tersebut dengan tak berkedip.
"Manda!?" ucap Arjuna yang kaget atas kehadiran Amanda yang sudah berdiri di ruangannya.
"Yes, , , I'm back." ucapnya dengan tersenyum manis.
Wanita tersebut langsung berhambur masuk ke dalam pelukan Arjuna. Lalu memberikan kecupan di kedua pipi Arjuna.
"Kapan kembali!?"
"Kenapa tanya nya begitu!? Kamu gak seneng aku kembali!?"
"Bukan begitu. Aku senang kamu kembali. Tapi kenapa tidak memberi kabar padaku!? Paling tidak aku bisa menjemput kamu di bandara."
"Surprise, , ," ucapnya lagi dengan tersenyum.
"Dan aku cukup terkejut dengan kejutanmu ini." ucap Arjuna.
"Tentu. Amanda, , ," ucapnya.
"Kamu belum menjawab pertanyaanku."
"Pertanyaan apa!?" tanya Amanda saat Arjuna menggiringnya menuju sofa yang ada di ruangan tersebut.
"Kapan kamu kembali!?"
"Pagi tadi. Dan kamu orang pertama yang langsung aku temui."
"Suatu kehormatan menjadi yang pertama kamu temui."
"Tentu saja. Kamu kan orang special buat aku."
Arjuna hanya mengendikkan kedua bahunya sembari tersenyum dan mengerlingkan sebelah matanya.
"Sayang aku lapar."
"Baiklah kita makan. Kebetulan sekali aku juga sudah janji pada seseorang."
"Oh ya!? Dengan siapa!? Rekan bisnis mu!? Kalau dengan mereka aku gak mau Jun. Membosankan kalau aku harus berada di sana dan hanya mendengarkan pembicaraan kalian yang menurutku akan sangat tidak aku sukai."
Arjuna hanya tertawa kecil saat mendengarkan ucapan Amanda.
"Jangan tertawa. Kalau memang benar seperti itu lebih baik aku tidak ikut. Lebih baik aku menemui Anaya atau Arya untuk menemaniku makan."
"Makin bawel banget sih sekarang. Udah deh ikut aja nanti juga tahu."
Amanda hanya mengendikkan kedua bahunya. Mengikuti langkah Arjuna yang sudah berjalan lebih dulu.
Kiara tampak tengah duduk di sebuah restoran. Ia terlihat sedang melihat – lihat daftar menu di restoran tersebut. Setelahnya Ia memesan dan sembari menunggu pesanannya datang Ia memandang ke arah jalan yang menampilkan pemandangan di luar restoran tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Of Heart (Complete)
General Fiction'Berapa kali pun kau berusaha untuk menutupinya kau tak akan bisa membohongi hatimu. Aku tahu kau mencintaiku tapi kau berusaha untuk tidak mengakuinya. Hanya karna dirinya kau membuat dirimu tak ingin mengakui semua yang ada di hatimu.' Arjuna Ki...