.
...author pov
Mentari pagi datang menyinari seorang namja yang sekarang sedang duduk menghadap keluar jendela, ia tidak sedang menikmati indahnya pagi yang cerah ataupun mendengar suara indah kicauan burung yang terbang bebas melainkan ia sedang menulis kalimat diatas buku yang sudah beberapa hari ini tidak ia sentuh sama sekali.
Pancaran matanya yang teduh menatap lembaran kertas sembari tangannya bergerak pelan menulis beberapa kata yang mungkin akan menjadi sebuah sejarah untuk hidupnya.
Sesekali ia mengusap sesuatu yang mengalir melalui mata indahnya karena entah apa yang ia rasakan sekarang namun rasa sakit dan juga penyesalan didalam hatinya tercetak jelas dari raut wajahnya yang pucat.
Nae arra...
Bahwa untuk saat ini hidup lebih lama bukanlah tujuanku sekarang.
Karena untuk apa hidup lebih lama sedangkan alasanku untuk bertahan hidup tidak pernah sekalipun menolehku ataupun bicara padaku.Tidak sekalipun aku berniat melupakannya, namun yang pasti kini aku mengerti kenapa selama ini kalian bahkan benci padaku ataupun tidak ingin melihat kehadiranku.
Tiga lembar terakhir...
Apakah hidupku bergantung dengan tiga lembar terakhir kertas ini...???
Karena kuharap, sebelum aku menulis di tiga lembar terakhir ini kalian sudah mau memaafkanku.Entah apa yang akan terjadi nanti, besok ataupun lusa...
Aku hanya ingin tuhan mengabulkan satu permintaanku.Jangan ambil ingatanku...
Aku menyesali semua yang terjadi, karena semua yang kulakukan selalu membuat kalian susah.
Entah untuk yang keberapa kalinya aku meminta maaf pada kalian, namun satu yang pasti... Karena aku menghargai kalian melebihi diriku sendiri.Tulis namja itu, entah apa yang ia fikirkan saat ini namun semua kegelisahan yang ada didalam hatinya terus saja mengganggunya.
Ia ingin hidup tenang, tapi semua itu tidak akan mungkin baginya...Karena ia harus bertanggung jawab atas semua kesalahan yang ia perbuat dan harus kembali membawa kebahagian untuk hyung dan juga dongsaengnya.
.
.
"Yakkk cepatlah bersiap, apa harus kami terus menunggumu juga memanggilmu untuk memulai latihan huh" panggil jimin sesaat setelah ia membuka pintu kamar taehyung dengan cukup keras.
"Ahhh nde namjoon hyung, naneun kha..." jawabnya dan menutup buku diarynya cepat.
Jimin terdiam untuk beberapa saat dan mulai memundurkan langkahnya untuk menjauh dari kamar taehyung, fikirannya saat ini melayang jauh.
Ia berfikir sekarang, entah apa yang membuat taehyung salah memanggil namanya namun yang pasti ia tidak akan memikirkannya terlalu jauh karena itu mungkin bisa saja terjadi.
.
Semua member sudah sepenuhnya berkumpul diruang latihan dan memulai beberapa pemanasan untuk menghindari adanya cidera berat selama melakukan latihan.
Namun kim taehyung, namja yang mukanya mulai pucat itu hanya terdiam dan menatap semua hyungnya dan juga jungkook.
Ia menatap bingung kesekelilingnya karena saat ini semua member menggerakan tubuh dengan gerakan juga irama yang sama yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
diary book (END)
FanfictionKalian bahkan membenciku hyung, kookie.. Geunde, aku tidak mengingatnya meski sedikit. Entah apa yang aku lakukan salah dimata kalin. Bahkan aku bingung, siapa yang menulis catatan didalam DIARY BOOK milikku semua catatan itu tertuju saat kalian mem...