regret (part 20)

9.9K 764 140
                                    

.

.....

..........

"Apa PD-nim sebegitu pilih kasih terhadap kami dia terus menerus membela taehyung dan tidak pernah menanyakan keadaan kami" lirih yon-gi.

"Geuge aniya yon-gi ya, PD-nim tidak bermaksud membedakan kalian hanya saja kau tidak mengetahui semua situasi yang terjadi" jawab sejin.

Yon-gi menatap sejin dengan banyak pertanyaan yang berkumpul difikirannya, situasi yang tidak ia ketahui??? Ia tidak mengerti apa yang dikatakan salah satu managernya ini.

"Situasi apa yang tidak kuketahui hyung...?? Situasi seperti apa??? Apa kau juga akan merahasikannya dari kami" kali ini namjoon yang bersuara.

Sejin terdiam dengan apa yang dikatakan namjoon, sedari tadi ia menahan amarahnya dan tangannya terus-menerus tekepal menahan semua amarah yang ia tahan namun kedua namja yang tidak bisa diam dihadapannya ini tambah membuat suasana hatinya bertambah kacau.

"Eopso..." ujar sejin.

"Sebelumnya kau bilang bahwa ada situasi yang tidak kami ketahui, nan jigeum kau bilang tidak ada, bukankah kau mempermainkan kami hyung" kesal yon-gi.

"Kalian akan menyesal bila mengetahuinya"

"Tidak ada penyesalan didalam sikap kami terhadap taehyung, kau tinggal beri tahu apa situasi yang tidak kami mengerti hyung" ujar yon-gi dan kali ini meninggikan suaranya hingga membuat jimin yang sedari tadi kebingungan, bergerak bersembunyi dibalik tubuh namjoon.

"Kanker otak stadium lanjut"

Keempat tubuh namja itu berbalik untuk melihat siapa yang menjawab pertanyaan yon-gi, telihat tubuh sihyuk, sungdeuk dan juga seokjin setelah membuka pintu kanar jimin.

"Mwo...??? Gotjimal" lirih yon-gi.

Namun namjoon dan juga jimin menatap PD mereka dengan penuh rasa penasaran, tidak dapat dipungkiri apa yang mereka lihat beberapa waktu lalu saat taehyung terlihat sangat kesakitan pada kepalanya dan mereka hanya melintas tanpa memperdulikan dongsaengnya itu.

"Jinja-ya PD-nim??" tanya namjoon pelan.

"Nde jinja, tidak seharusnya kalian memperlakukan dongsaeng kalian seperti itu, dan berkat kalian bertiga tadi pagi ia hampir kehilangan nyawanya untung saja jin dengan cepat menemukannya dan menyuruh hoseok membawanya kerumah sakit" jelas sihyuk.

Yon-gi terdiam mendengar apa yang dikatakan sihyuk, ia tidak pernah menyangka dan tidak pernah sadar bahwa ia telah melakukan hal yang sangat diluar batas kepada dongsaengnya.
Ia tidak pernah tau apa yang terjadi pada taehyung karena matanya telah dibutakan oleh perasaan rasa benci, ia tidak pernah tau apa yang telah terjadi pada dongsaengnya dan memang ia tidak pernah mau tau.

Yang ia tau taehyung selalu saja membuat kesalahan dan dengan cepat melupakannya, taehyung sangat sering menghancurkan barang bahkan jam tangan yang dihadiahkan eommanya dihari ulang tahunnya dilempar oleh taehyung didepan kedua matanya sendiri.

"Tae tidak dengan sengaja melakukan kesalahan dan taehyung juga tidak dengan sengaja melupakan apa yanh sudah ia lakukan, hanya saja kanker otak itu mengambil alih sebagian tubuh taehyung...
Yon-gi ya, dan kalian berdua jebal, maafkan taehyung dan jangan lagi menatap jijik kearahnya, apa kalian tau seberapa sakit yang ia rasakan saat kalian tidak perduli padanya, seberapa perih hatinya saat kalian pergi bahkan ia belum sepenuhnya duduk dikursi untuk makan.
Jebal geumanhae, jaga persaannya karena uisa mengatakan ia tidak akan pernah tau sampai kapan taehyung bisa bertahan" lirih seokjin.

diary book (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang