.
.
Author pov
Taehyung hanya menatap sendu dorm yang sudah menjadi tempat tinggalnya bersama member bangtan bahkan sebelum debut.
Semua kenangan yang ada didalam ingatannya hilang tanpa tersisa sedikitpun.
Ia kesal...???
Geurom. Bagaimana tidak, ia melupakan saat-saat bahagia bersama hyung dan dongsaengnya dan ia juga bisa saja melupakan apa saja kesalahan yang selama ini ia perbuat andai saja seokjin tidak menceritakan semua kesalahan yang ia lakukan.
**flashback**
Taehyung menatap kosong kearah jalanan sembari menopang dagunya dengan tangan sebelah kanannya pada sebuah mobil yang membawanya kembali menuju dorm, entah apa yang ada difikirannya saat ini yang pasti ia tidak menyadari kalau setetes air mata mulai jatuh dari matanya yang indah.
"Taehyung-ah neo gwenchana..???" tanya sang hyung.
Dia menoleh sebentar menghadap taehyung dan setelah itu kembali fokus pada jalanan karena ia sedang menyetir sekarang.
Taehyung hanya mengangguk lembut sembari menghapus air mata yang membekas dipipi tirusnya, nan molla.
Ia bahkan tidak yakin bahwa ia baik-baik saja sekarang ini karena sekuat apapun ia mengingatnya dan saat itu pula kepalanya berdenyut sakit."Hyung...???" panggilnya.
"Nde"
"Bisakah kau katakan padaku apa saja kesalahan yang aku perbuat pada kalian, hingga kalian sangat membenciku hyung karena sekuat apapun aku mencoba untuk mengingat sakit kepala ini terus saja menggangguku" tanya taehyung dan kali ini ia berbalik menunggu jawaban dari sang hyung.
"Apakah kau harus tau tae-ya, mianhae bila selama ini hyung menyakiti perasaanmu"
"Aniya hyung, geunyang... Aku ingin mengetahui alasannya"
.
.
.
"Waktu itu saat kita pulang dari perform kita dinkigayo kau tanpa sengaja merusak iphone jimin yang dihadiahkan dari dongsaengnya diwaktu ulang tahunnya dan saat itu ia marah besar, dihari itu juga kesalahan besar pertama yang kau buat.
Dan kedua entah disengaja atau itu mungkin gejala awal yang kau alami taehyung-ah kau merobek lirik yang susah payah yon-gi tulis dan malah marah kepadanya karena suara keyboard mengganggu pendengaranmu.
Selang beberapa minggu hyung mendapati laptop yang baru saja hyung beli kau jatuhkan tanpa sengaja dari atas meja hingga hyung memukulmu tanpa ampun sampai pingsan.
Dan yang membuat semua member sangat marah hingga tidak pernah menanggapimu karena waktu itu kami menunggumu hampir seharian untuk penotretan dan saat kami pulang kedorm tanpa hasil kami sudah melihatmu duduk diatas sofa sembari menonton TV dan saat itu kau bilang bahwa kau lupa kalau dihari itu sedang ada pemotretan... Mianhae hyung tidak mengetahui kadaanmu tae dan malah memukulmu waktu itu, hyung menyesal jinjaro" jalas jin panjang lebar.Entah sekarang ia menyesal atau tidak menceritakan semua kebenaran pada dongsaengnya itu, namun ia kembali merutuki dirinya dan menepikan mobil yang ia kendarai saat dilihatnya taehyung menangis sembari meminta maaf.
"Mianhae hyung.. Hikss.hiks..hikss aku memang pembawa sial, seharusnya aku tidak pernah bergabung digrup ini dan mungkin semua kesialan yang terjadi pada kalian tidak akan pernah terjadi"
"Aniya, uljima tae-ya... Mianhae seharusnya hyung tidak egois dan seharusnya hyung bisa lebih tegas pada yang lain sebagai member yang paling dewasa"
*flashback end*
.
.
"Tae kau masuk kekamarmu yang lain mungkin sudah tertidur, hyung akan membuatkan makanan untukmu" ujar seokjin sembari membuka sepatu yang ia kenakan.
Taehyung mengangguk menuruti apa yang dikatakan sang hyung dan mulai melangkah setelah ia melepas sepatunya... Namun baru beberapa langkah suara seseorang menghentikan pergerakannya.
"Tae kamarmu diatas, itu kamar jungkook dan hoseok"
"Mwo...nan molla hyung, aku lupa" ujarnya.
Seokjin terdiam seolah mencerna semua kata-kata yang dikeluarkan dongsaengnya, apakah gejalanya sangat mudah datang...
Tidakkah tuhan keterlaluan, dia bisa saja terkena umpatan dari hyungnya ataupun jungkook karena mengusik istirahat mereka.
"Akan hyung antar kekamarmu kau tunggu saja di kamarmu nanti akan Hyung bawakan makanan untukmu" ujarnya dan mulai memapah taehyung menuju kamarnya.
" Hyung mian aku Melupakan segalanya kau selalu dibuat repot olehku dari dulu hingga sekarang"
"Aniya tae, geumanhae.... Arrachi"
Taehyung hanya mengangguk lemah dan mulai berbaring diatas kasurnya, entah kenapa untuk saat ini... Kamarnya adalah tempat yang paling nyaman.
Seokjin kembali berjalan menuju kedapur membuatkan bubur untuk taehyung...
.
.Apa yang akan kukatakan pada yang lain nanti, mungkin semua kesalahan memang tertuju pada taehyung namun semua itu ia perbuat tanpa disengaja.
Andai saja kebenaran itu diketahui dari awal mungkin semua tidak akan separah ini, semuanya membencimu taehyung-ah dan hyung hanya bisa diam... Bahkan hyung ikut membencimu tanpa tau alasannya, apakah hyung pantas untuk meminta maaf padamu dan apakah hyung pantas menjadi hyungmu.
Kau bahkan menyembunyikan kenyataan pada semua member, mereka harus mengetahuinya...Harus
Geunde, kau melarangnya...
Haruskah kau tetap keras kepala dan berkorban terlalu besar untuk yang lainnya dengan mengorbankan perasaanmu sendiri.
Apa kau malaikat...???
Aniya tae, kau hanyalah seorang manusia biasa yang mungkin dikirimkan oleh tuhan sebagai malaikat pelindung kami.
Kau bahkan rela menembus dinginnya salju untuk membelikan kami makanan hangat, kau bahkan rela tenggelam kedalam sungai untuk menyelamatkan jungkook, kau bahkan rela berpadu dengan aspal untuk menyelamatkanku.
Tidakkah berhenti sampai disitu, haruskah semuanya kau yg melakukan.
Kau manusia taehyung dan bukan dewa.
TBC
***NEXTorNO***
Mian baru bisa update
Mian PHP
Saya UTS selama seminggu jadi updatenya telat.
Mianhae😓😓
KAMU SEDANG MEMBACA
diary book (END)
FanfictionKalian bahkan membenciku hyung, kookie.. Geunde, aku tidak mengingatnya meski sedikit. Entah apa yang aku lakukan salah dimata kalin. Bahkan aku bingung, siapa yang menulis catatan didalam DIARY BOOK milikku semua catatan itu tertuju saat kalian mem...