10 - Menemukanmu

11.4K 1.1K 70
                                    

"Ada apa? Kau kelihatan cemas."

'Sial!' batin Eunha. Kenapa Andrew harus memperhatikannya, sih?

Mata Eunha melebar saat mendapati kantong belanjaan Jungkook masih ada di atas meja. Bukannya kantong itu berisi dress yang akan Jungkook berikan pada Yeri?

Jungkook pasti mencarinya.

"Hei, kau mau ke mana?" tanya Andrew ketika wanita berambut sebahu itu mengambil semua kantong belanjaan yang ada di atas meja dengan terburu-buru.

"Aku harus pergi mengejar saudaraku. Dia meninggalkan kantong belanjaan untuk calon istrinya."

Belum sempat Andrew menawarkan tumpangan, Eunha sudah lebih dulu berlari meninggalkan tempat itu.

Wanita itu menghembuskan napas lelah karena mobil Jungkook sudah tak lagi di tempatnya saat ia sampai parkiran. Ia mengangkat satu kantong berisi dress milik Yeri kemudian bergumam, "Calon suamimu itu ceroboh sekali." Seolah si kantong adalah Yeri dan ia bisa mendengar celotehannya. "Hah, sejak kapan aku peduli pada orang lain? Bodoh sekali." Eunha menepuk keningnya, kemudian memilih berjalan menyusuri parkiran untuk mencari jalan keluar dan segera naik taxi. Kakinya pegal karena ia pakai untuk berlari menggunakan heels.

Langkah Eunha terhenti secara otomatis. Ia membulatkan mata saat melihat lelaki yang baru saja keluar dari mobilnya seorang diri. Dia tahu siapa orang itu ...

Tidak!

Jangan sampai ia ketahuan.

Dengan gemetar, Eunha buru-buru mengambil sesuatu di dalam tasnya. Langkah lelaki itu mulai mendekat karena ini adalah satu-satunya jalan tercepat untuk masuk ke dalam mal.

Beruntung sekali, pencahayaan di sini tidak terlalu terang jadi wajah Eunha agak sedikit tak terlihat karena sorot lampu tidak mengarah padanya, melainkan jalanan yang ada di depan sana.

Eunha buru-buru memakai maskernya dan kembali berjalan menunduk. Ia berusaha menutupi wajahnya dengan cara membetulkan letak poni dan rambut agar menutupi wajah.

Wanita itu menjerit saat ia merasakan tangan seseorang memegang bahunya cukup kencang. Bahkan, kantong-kantong belanjaan yang Eunha pegang sampai jatuh semua.

"Maaf, aku mengagetkanmu, ya?"

"Ti-tidak." Eunha dengan cepat mengambil kantong belanjaannya lagi, dibantu oleh laki-laki itu.

"Kau tampak gemetar. Apa kau sakit?"

Eunha hanya menjawabnya dengan gelengan. Ia langsung menyambar kantong belanjaannya yang masih ada di tangan lelaki itu, kemudian mengucapkan terima kasih.

"Ah, aku sampai lupa." Lelaki itu terkekeh pelan kemudian kembali bersuara, "Aku juga ingin ke Hyun Ji Butik. Omong-omong, ada di lantai berapa, ya?"

Lelaki itu pasti melihat kantong belanjaan Eunha yang bertuliskan nama butik itu di depannya.

"Tiga," ucap Eunha tanpa menatap wajah laki-laki yang kini ada di depannya.

"Aku seperti mengenalmu tapi di mana?"

Eunha memejamkan mata, jantungnya seperti ingin jatuh ke perut ketika lelaki itu tak kunjung pergi dari hadapannya.

"Aku buru-buru, permisi." Eunha berjalan setengah lari tanpa melihat kebelakang dan langsung menyetop taxi yang kebetulan lewat jalan itu.

***

Gadis berambut panjang itu hampir saja memecahkan piring yang sedang dicuci ketika sepasang tangan melingkar di perutnya. Tubuh kecil itu menegang ketika tahu siapa orang yang melakukan hal ini padanya.

"Aku menginginkanmu, cantik."

Eunha pura-pura menulikan telinga dan terus melanjutkan mencuci serta membilas piring yang masih tersisa. Lelaki itu tak kehilangan akal, ia menciumi leher Eunha hingga gadis itu kegelian. Tangannya juga sudah mulai menggerayangi tubuh gadis yang bahkan masih di bawah umur itu.

Eunha rasanya ingin menangis, namun ia tidak bisa melakukan itu karena tidak ingin diperlakukan lebih kasar olehnya. Jika Eunha menolak ajakannya, maka berbagai ancaman akan dikeluarkan lelaki itu dan Eunha bersumpah jika ancamannya serius.

Pernah sekali, Eunha menolaknya dan hendak melaporkan pada kedua orangtuanya. Lelaki itu mengancam akan membuat Papa Eunha masuk rumah sakit. Awalnya Eunha mengira itu hanya ancaman semata, tapi keesokan harinya ketika ia sedang istirahat di kantin bersama teman-teman, mama menelpon dan berkata papa masuk rumah sakit karena kecelakaan. Papanya kritis dan mengalami pendarahan cukup parah.

Sejak saat itu, Eunha lebih memilih dirinya hancur dibanding psikopat gila yang berkedok sebagai lelaki tampan itu membuat keluarganya mati satu persatu. Eunha tidak mau membuat mereka menderita. Apalagi mamanya. Sudah cukup satu kali Eunha melihat mama menangis seperti orang gila karena jantung papa tiba-tiba berhenti berdetak dua tahun silam. Tapi akhirnya kembali normal setelah dilakukan penanganan oleh dokter.

Tapi, ada satu hal yang Eunha takutkan terjadi. Satu hal yang saat ini membuat hubungannya dan keluarga berantakan.

***

"Kau bilang gadis itu ada di sini? Di mana sebenarnya dia, bodoh?" Lelaki bertubuh jangkung dan kekar itu berteriak di telepon. Ia sedang memarahi asistennya yang sebelumnya berkata jika Eunha ada di butik Hyun Ji bersama seorang pria.

"Setengah jam lalu dia masih ada di sana, Pak."

"Shit!" Ia mengusap kasar wajahnya. "Saya tidak mau tahu. Kau harus cari informasi mengenai keberadaan gadis itu secepatnya."

"Baik, Pak."

Lelaki itu kembali masuk ke dalam butik dan bertanya pada penjaga butik apakah ada perempuan bertubuh pendek, berpipi tembam dan berambut panjang sepunggung yang datang ke sini bersama seorang pria. Penjaga butik berkata jika mereka sudah keluar butik sekitar setengah jam lalu. Dan penjaga itu juga berkata jika rambut perempuan itu bukan panjang sepunggung, melainkan berambut sebahu.

Seketika, dia teringat akan perempuan yang tadi ia temukan di parkiran. Perempuan bermasker yang membawa kantong belanjaan dengan merk Hyun Ji butik.

Tidak salah lagi ... itu adalah Eunha.

Dia mencengkram ponsel yang ada di genggamannya, kemudian tersenyum satu sudut.

'Kemana pun kamu berada, aku akan segera menemukanmu. Aku janji akan membawamu pergi menjauh dari sini. Kau tahu? Aku sudah mempersiapkan segalanya untukmu, juga untuk anak-anak kita. Sebentar lagi, aku akan menemukanmu dan kita akan mencari kebahagiaan kita bersama di tempat baru itu, sayang.'

Selir Hati [Jungkook-Eunha] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang