"Hei, hei, kamu kenapa, Sayang?" Setibanya di rumah, Yeri berjalan dengan cepat sembari menangis. Membuat sang mama yang tengah bersantai di ruang keluarga menonton televisi, mengikuti Yeri di belakangnya. "Ada apa? Cerita sama Mama, Sayang."
Yeri tak menghiraukan perkataan Mamanya. Dia membuka pintu kamar, dan langsung melempar apa saja yang ada di dalam kamar sembari mengumpat berulang kali.
Yeri melempar tas, bantal, guling, serta selimut ke sembarang arah. Membuat Mamanya berteriak beberapa kali karena takut menjadi korban atas barang-barang yang dilempar sang anak.
"Jalang! Kau merebut Jungkook dariku," teriak Yeri. Kini, gadis itu berjalan menuju meja rias dan melempar botol hand body, parfum, dan menyingkirkan semua barang-barang yang ada di atas sana.
"Yeri, apa yang kamu lakukan?" jerit sang mama. "Hentikan!"
"Kau pantasnya hidup di neraka, percuma kau hidup tapi membuat orang lain menderita, argh!" Yeri menangis sekaligus marah. Marah pada wanita itu, marah pada Jungkook, dan marah pada takdir.
Gadis itu mengambil bingkai foto yang ada di atas nakas. Dilihatnya foto Jungkook yang dia dapatkan dari calon mertuanya, kemudian berdesis pelan. "Kau tahu? Aku yang lebih dulu bertemu denganmu. Aku yang lebih dulu mencintaimu. Namun kenapa kau tidak pernah melihatku, ha? Kenapa kau malah memilih jalang itu? Kau bajingan, Jungkook!"
"Aaaa." Mama Yeri teriak sembari menutup telinganya saat gadis itu menghempaskan bingkai dengan kasar sehingga bingkai itu jatuh ke lantai, dan pecahan kacanya bertebaran ke mana-mana.
"Brengsek."
Mama Yeri perlahan menghampiri anaknya. Untung saja dia pakai sendal rumah, jadi tidak akan terkena pecahan kaca. "Yeri cukup, Nak. Kamu kenapa?" Direngkuhnya anak semata wayang itu dengan sayang. Membuat Yeri menangis di bahu mamanya sambil memeluk wanita yang telah melahirkan dia ke dunia ini dengan erat.
"Ma ... hatiku sakit," kata Yeri, suaranya gemetar dan terdengar isakan keluar dari mulutnya. "Aku tidak tahu apa salahku tapi mengapa mencintai Jungkook harus sesakit ini?"
Mendengar itu, mamanya mengelus-elus punggung Yeri dengan lembut. "Kenapa dengan putra keluarga Jeon itu? Apa yang dia lakukan padamu sampai kamu begini?"
"Aku menyembunyikan ini dari kalian, juga dari keluarga Jeon sejak beberapa bulan lalu. Aku memendam rasa sakitku sendiri. Tapi sekarang aku tak bisa lagi bersabar dan baik-baik saja saat aku bertemu bahkan bersikap baik pada jalang itu," ucap Yeri agak terbata. "Cih, menjijikan sekali aku pernah memuji kebaikannya."
"Siapa jalang yang kamu maksud itu?"
"Namanya Jung Eun Bi, dia mantan pelacur dari Secret Night Club yang sekarang memiliki hubungan dengan Jungkook."
"Apa?" Mamanya langsung mendorong bahu Yeri, menatap wajah anaknya, shock. "Apa yang kamu katakan? Jungkook itu pria baik-baik, Yeri. Tidak mungkin calon suamimu itu bermain dengan wanita lain di belakangmu."
Yeri menarik satu sudut bibirnya ke atas. "Mama tidak tahu apa-apa soal Jungkook. Mama tidak tahu jika Jungkook itu tidak sebaik kelihatannya." Nada suara Yeri meninggi.
"Mama mengenal keluarga Jeon dari dulu, apa yang Mama tidak tahu?"
"Pelacur itu hamil," desis Yeri. Mata gadis itu memerah, eyelinernya berantakan karena dia menangis. "Aku tidak tahu anak siapa yang ada dalam kandungannya itu. Aku hanya takut jika dia mengandung anak Jungkook."
"Tidak mungkin." Mama Yeri menggeleng. "Mama tidak akan biarkan itu terjadi."
Yeri kembali menatap sang mama yang kini memegang keningnya, memejamkan mata entah kenapa. "Beraninya anak itu menyakitimu." Mama Yeri bergumam pelan. "Akan kuberikan pelajaran karena dia berani bermain-main dengan perasaan anakku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Hati [Jungkook-Eunha] ✔
Fanfiction[MAAP KALO BANYAK KURANGNYA, INI BUKU EP EP SAYA BUAT PAS MASIH BOCIL GAK DIREVISI, MAKASIH ATAS PENGERTIANNYA🙏] "I love your body." -Jungkook, 28 th "I love your money." -Eunha, 19 th "Ketika dua orang yang dipertemukan oleh keadaan...