"Ke mana perginya wanita itu?" Ketika Jungkook kembali, meja bekas mereka duduk ternyata sudah tak berpenghuni lagi. Dilihatnya hanya ada seorang pelayan yang tengah membersihkan meja di sana.
Jungkook menghampiri pelayan itu, menanyakan keberadaan wanita bertubuh dan berambut pendek yang tadi duduk di sini. Pelayan bilang, dia sudah keluar kafe ini sejak beberapa menit lalu.
Mendengar itu, Jungkook mengucapkan terimakasih dan memilih meninggalkan tempat itu untuk mencari Eunha.
Dia berjalan cepat, melihat sekitaran berusaha menemukan perempuan itu namun nihil, Eunha tak ada di mana-mana.
Jungkook mengeluarkan ponselnya, menghubungi Eunha namun wanita itu sama sekali tidak mengangkat panggilannya.
"Kau di mana sebenarnya, Eunha? Jangan buat aku khawatir." Jungkook parno, tentu saja. Dia tidak mau Eunha kembali menghilang, dia tidak mau kejadian itu terulang lagi dan harus merasakan bagaimana kehilangan seseorang untuk kedua kali.
Sesampainya di rumah, Eunha langsung masuk ke dalam. Dilihatnya Kak Yerin sedang membantu Taerin mengerjakan PR sekalian menyuapi Taehee.
"Kau kenapa?" tanya Yerin ketika melihat wajah adiknya seperti habis menangis.
"Tidak apa-apa. Aku ke kamar ya, Kak?" Eunha langsung berlari menuju kamarnya dan menjatuhkan tubuh di atas tempat tidur. Dia menenggelamkan wajahnya di bantal, dengan tubuh dalam posisi tengkurap.
Eunha tidak tahu mengapa ia jadi sangat sensitif kalau ini menyangkut masalah Jungkook dan Yeri. Mungkin orang akan mengatakan Eunha tidak seharusnya negatif thinking seperti itu, namun Eunha tidak bisa. Dia takut jika Jungkook berubah pikiran untuk membatalkan pernikahan dengan Eunha dan kembali pada Yeri. Takut kehilangan, apa Eunha salah?
Bagaimana jika akhirnya Jungkook menyadari akan kebodohannya memilih Eunha? Bagaimana jika akhirnya Jungkook menyadari jika dia sebenarnya mencintai Yeri?
Eunha makin terisak. Semakin dipikirkan, rasa sakit itu semakin nyata. Jika laki-laki disuruh memilih antara Eunha dan Yeri pasti mereka akan memilih wanita itu dibanding dirinya. Dia tidak ada apa-apanya dibanding Yeri.
"Mama, ada telpon." Taerin mengambil ponsel Mamanya yang ada di atas meja. "Dari Om Jungkook."
"Kemarikan." Setelah Yerin meletakkan piring ke atas meja dan menghentikan aktivitasnya menyuapi Taehee, dia mengangkat panggilan calon adik iparnya.
"Halo, Jungkook, ada apa?" tanya Yerin ketika Jungkook mengucapkan kata halo di seberang sana.
"Apa Eunha ada di rumah? Aku mencari dia daritadi di tempat ini namun dia tidak ada."
Yerin mendengar nada Jungkook yang terdengar cemas di sana.
"Eunha sudah ada di rumah. Dia pulang dengan keadaan mata sembab," jelas Yerin. "Apa kalian baru saja bertengkar?"
"Apa? Tidak. Kami baik-baik saja," ucap Jungkook langsung. "Huh, aku hampir mati mencari adikmu ke mana-mana, ternyata dia sudah kembali." Lelaki itu agak jengkel, pasalnya Eunha sama sekali tidak mengabari jika dia pulang lebih dulu. "Aku akan ke sana sekarang, terimakasih Kak."
"Baiklah."
Jungkook dengan cepat berjalan menuju parkiran mobil dan mengendarai mobilnya menuju rumah Eunha.
Sesampainya di sana, Yerin langsung menyuruh Jungkook naik ke lantai dua saja. Lelaki itu bergegas menuju kamar wanita itu dan mengetuk pintunya namun tak ada sahutan di dalam sana. Akhirnya, Jungkook memutar knop pintu dan ternyata Eunha tak mengunci pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Hati [Jungkook-Eunha] ✔
Fanfiction[MAAP KALO BANYAK KURANGNYA, INI BUKU EP EP SAYA BUAT PAS MASIH BOCIL GAK DIREVISI, MAKASIH ATAS PENGERTIANNYA🙏] "I love your body." -Jungkook, 28 th "I love your money." -Eunha, 19 th "Ketika dua orang yang dipertemukan oleh keadaan...