21 - Partner?

9.3K 1K 108
                                    

"Aku ingin ini, ingin itu, ingin semuanya," gumam Eunha sambil melangkahkan kaki di salah satu pusat perbelanjaan sepulang dari kampus. Merasa sebal karena dia jadi lapar mata gara-gara hamil. "Kamu cukup ngerepotin mama, ya? Hm," gumam Eunha sambil mengelus perut yang masih rata dengan pelan.

Sejak tahu kalau dirinya hamil, Eunha tidak lagi banyak minta pada Jungkook. Jika dia ingin sesuatu, lebih memilih ditahan dan akan membelinya esok hari saat dia bepergian sendiri. Itu semua Eunha lakukan agar Jungkook tidak curiga.

Wanita yang sudah membawa kantong-kantong belanjaan yang didominasi makanan, menghentikan langkah di toko mainan anak-anak. Dia masuk ke dalam toko dan melihat-lihat aneka mainan di dalam sana.

Pandangannya tertuju pada sebuah mobil remot berukuran sedang namun terlihat  menarik di mata Eunha. Wanita itu langsung mengambil mainan itu dan membawa ke kasir, membelinya.

"Kamu udah mama beliin mainan, udah ya jangan mau apa-apa lagi. Mama pegel nih jalan terus buat nyariin kepengenan kamu," oceh Eunha sendirian, kembali mengelus perut dan kembali bersuara, "Nanti di rumah kita mainin mobilnya."

Alex yang memperhatikan Eunha dari jauh, mengerutkan kening. Sepertinya ada yang tidak beres dengan selir dari Bosnya. Masalahnya, beberapa kali dia melihat Eunha bicara sendiri sambil menatap ke arah bawah.

'Apa dia bisa lihat hantu?' pikir Alex, kemudian bergidik ngeri membayangkan gadis itu berinteraksi dengan sosok bernama hantu.

Lelaki itu langsung mengangkat panggilan ketika nama Jungkook tertera di sana.

"Kau ada di mana?" tanya Jungkook di seberang sana.

"Aku sedang mengawasi Eunha. Gadis itu pergi ke pusat perbelanjaan seorang diri."

"Apa kau lihat tanda-tanda Taehyung mengikutinya?"

"Tidak."

"Bagus." Jungkook yang tengah duduk di kursi kebesarannya, mengangguk. "Terus jaga gadis itu sampai dia kembali ke apartemen. Dan satu hal lagi, jangan mengawasi terlalu dekat karena dia sudah merasakan jika akhir-akhir ini dibuntuti seseorang."

"Benarkah? Maafkan saya, Tuan." Alex berkata dengan mata yang fokus memperhatikan gerak-gerik wanita yang mulai memencet tombol lift, menunggu pintu liftnya terbuka sambil menyedot minuman berwarna merah muda di seberang sana. "Gadis itu turun menggunakan lift, saya harus mengejarnya sekarang. Nanti saya akan menghubungi Tuan lagi."

***

Sedaritadi, Eunha duduk bersila di karpet. Menikmati cemilan sambil memainkan mobil remotnya dengan anteng. Saking antengnya dia sampai tidak menyadari kalau Jungkook datang dan terbengong-bengong memperhatikan tingkah laku selirnya dari belakang.

Di samping kiri-kanan Eunha, kantong-kantong belanjaan tampak digeletakan secara sembarang sementara dia asyik bermain dengan mobil-mobilan. Selama dia mengenal Eunha, baru kali ini dia datang ke apartemen dengan kondisi seperti kapal pecah. Eunha itu tidak suka kalau ada barang-barang yang tidak tertata rapi.

"Apa yang kau lakukan?"

Wanita itu terkejut, otomatis melepaskan remote control yang ada di tangannya hingga jatuh ke karpet. "J-Jungkook?"

Jungkook melangkah melewati Eunha, berjongkok dan mengambil mobil warna merah dengan antena yang ada di dekat sofa lalu mengangkatnya dengan alis bertaut. "Sejak kapan kau kepikiran untuk meluangkan waktu dengan bermain mobil-mobilan?"

'Sejak aku mengandung anakmu,' batin Eunha.

"Hm, a-aku ...." Bola mata Eunha bergerak liar, berusaha mencari alasan agar tidak ketahuan. "A-aku hanya ingin mencoba hobi baru. Apa salah?"

Selir Hati [Jungkook-Eunha] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang