Eunha yang masih duduk melamun di pinggir ranjang setelah menerima telpon dari Jungkook, mengalihkan pandangannya ke arah ponsel yang ada di sampingnya.
Wanita itu mengambil ponsel dan mendapati satu pesan dari Jungkook.
Baby Kuk💕 Alex akan mengantarkan makan malam ke apartemenmu. Tidak perlu menungguku karena aku tidak tahu kapan akan mengunjungimu lagi.
Eunha membaca pesan itu berulang kali, baru membalasnya.
Tentu saja aku tidak menunggumu:p suruh bawahanmu itu cepat, ya! Aku sudah lapar nih:)
Bohong. Bohong bila Eunha tidak menunggu Jungkook datang ke mari. Bila boleh memilih, Eunha ingin menukar jatah makan malamnya dengan kehadiran Jungkook di sini.
Soal emot senyum itu, hanya sebuah pura-pura. Bukankah perempuan dapat dengan mudah membohongi diri sendiri dan bersikap seolah baik-baik saja padahal tidak?
Eunha hanya tidak mau Jungkook khawatir akan keadaannya. Tapi, apa Jungkook benar khawatir padanya?
Tanpa sadar, gadis itu tertawa pelan. Lebih tepatnya mentertawakan diri sendiri. Terlalu percaya diri kadang juga tidak baik karena bisa menyebabkan orang jatuh ke jurang tak kasat mata dan rasa sakitnya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Selesai makan malam, Eunha mengganti pakaian dan membersihkan wajahnya hingga kini dia kembali tampil polos dan apa adanya.
***
Sepulang dari kampus, Eunha menyempatkan diri untuk mampir ke rumah sakit. Sinbi bilang, Mama Eunha masih ada di sana.
Walau hanya menengok dari kaca kecil yang ada di pintu rumah sakit, namun Eunha bersyukur jika Mamanya terlihat semakin sehat. Eunha lihat, Mama tengah mengobrol dengan Yerin dan bermain dengan cucunya, ponakan Eunha.
Harusnya, Eunha juga ada di tengah-tengah mereka. Ikut bermain bersama anak sang kakak, bercengkrama dengan ibunya ...
Apa jika suatu hari nanti Eunha punya anak, mamanya akan menganggapnya sebagai cucu? Apa anak Eunha juga akan dapat bermain dengan neneknya?
Sebutir air mata jatuh ke pipi Eunha, disusul dengan beberapa tetes lainnya. Matanya jadi buram. Dia rindu sekali dengan keluarganya. Tapi apakah mereka pernah sekali pun merindukan Eunha?
Eunha menutup mulut agar isakannya tidak keluar. Ketika mata Kak Yerin mengarah menatap ke arah pintu dan bertatapan dengan Eunha, wanita itu buru-buru membuang wajah dan pergi dari sana.
"Kok kayanya aku lihat orang di depan ya, Ma?" Yerin menyipitkan mata. Sang mama ikut menatap ke arah pintu, tak mendapati siapa-siapa di sana.
"Mungkin cuma perasaanmu aja, Yer." Mama mengelus bahu anaknya, kemudian kembali memperhatikan cucunya yang terus menatap sang nenek dengan mata bulat yang terlihat jernih.
***
Jungkook yang baru saja pulang dari kantor langsung menyuruh Alex untuk mengantarnya ke rumah sakit. Lelaki itu ditelpon oleh sang papa untuk bergegas ke rumah sakit karena ingin membicarakan sesuatu.
Sesampainya di sana, dia berjalan menuju ruangan tempat di mana calon mertuanya dirawat.
Sudah ada Mama dan Papanya, juga calon mertua dan Yeri yang tengah mengobrol. Ketika Jungkook menghampiri mereka, suasana mendadak senyap.
Jungkook menyalami tangan kedua calon mertuanya dan menyunggingkan senyum ramah, meski hanya pura-pura. Setelah itu, dia menghampiri Yeri, merangkul pinggangnya dan mendaratkan kecupan singkat di kening gadis itu. "Hai," sapa Jungkook, bertingkah seolah mereka adalah pasangan bahagia di hadapan orangtua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Hati [Jungkook-Eunha] ✔
Fanfiction[MAAP KALO BANYAK KURANGNYA, INI BUKU EP EP SAYA BUAT PAS MASIH BOCIL GAK DIREVISI, MAKASIH ATAS PENGERTIANNYA🙏] "I love your body." -Jungkook, 28 th "I love your money." -Eunha, 19 th "Ketika dua orang yang dipertemukan oleh keadaan...