21

16.1K 680 11
                                    

Sebagai seorang wanita satu-satunya di rumah ini aku menyiapkan sarapan untuk Jacob dan Dave.

Aku hanya membuat makanan yang sederhana tapi Jac suka.

"Selamat pagi Mommy" sapa Jac yang baru saja selesai bersiap-siap ke sekolah.

"Selamat pagi Sayang" ucapku seraya mengecup pipinya.

"Duduk di situ dan habiskan sarapanmu" titahku seraya meninggalkannya.

Aku membangunkan Dave, entah kenapa dia belum juga turun dari kamarnya.

"Dave ayo sarapan" panggilku di balik pintunya.

Tak ada sahutan.

"Dave.." panggilku lagi seraya membuka pintunya.

'Ceklek' tak di kunci.

Tak ada orang saat aku masuk dia baru saja keluar dari kamar mandi.

"Dave kenapa kau telanjang" pekikku kaget saat melihat dia telanjang dada.

"Aku baru selesai mandi Kate" cengirnya.

"ayo kita sarapan" titahku yang masih menutup mataku.

Dia tertawa puas di dalam kamarnya.

"Huft menyebalkan" gumamku.

Saat aku kembali ke meja makan aku melihat Jacob belum menyentuh makanannya sedikitpun.

"Jac kenapa tidak di habiskan?" tanyaku.

"Jac nunggu Mommy dan paman Dave" jawabnya ceria.

Ohh sungguh aku bahagia memiliki putra seperti Jacob.

Aku mencium pipinya lagi seraya memeluknya.

"Mommy sayang Jac" bisikku.

"Maaf aku terlambat" ucap Dave yang baru datang.

"Tak apa Paman Dave, ayo kita sarapan" ajak Jac.

Akhirnya kamipun melakukan kegiatan sarapan kami dengan sangat bahagia.

Setelah selesai aku dan Dave mengantar Jac ke sekolah.
Lalu kami ke kantor.

"Kate!!" teriak Emma.

"kecilkan suaramu Emm" balasku kesal.

"Darimana saja kau? Dua hari tidak masuk kerja sama seperti Tuan Thompson!!" ucap Emma lagi.

"Dasar wanita-wanita" gumam Dave seraya masuk ke dalam ruangannya.

"ada beberapa masalah Emm" ucapku.

"apa?!" tanya Emma khawatir

"tenanglah sudah selesai" balasku menenangkannya.

Emma pun duduk di kursiku.
"Kate..." sedihnya

"hmm?" tanyaku

"aku akan ke Chicago dua hari untuk mengurus masalah di sana" ucap Emma.

"kenapa kau sedih? Harusnya kau bahagia bodoh" ucapku kesal.

"Aku tak akan bertemu dengan mu dua hari" sedihnya

Aku tahu bukan aku yang aku maksud tapi...

"Kau tak akan bertemu dengan Cruz kan?" ledekku

"bukan bodoh! Tapi kakakmu! Aku tak akan bertemu dengannya selama dua hari" balasnya

Aku tertawa dengan ocehan Emma.

"Sudahlah sana kau pergi ke alammu, aku banyak pekerjaan sekarang" usirku

"Baiklah nyonya workholic" ledeknya seraya kabur menghindari dari tinjuanku.

I Hate My New CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang