33

12.7K 725 29
                                    

Author POV

"Tidak! Rasa itu sudah ku buang saat aku memutuskan untuk pergi! Jadi, tak ada gunanya aku kembali karena rasa itu sudah pergi"

'Degg' jantung seseorang tiba-tiba berhenti, seseorang yang sedari tadi duduk memerhatikan mereka bicara

Seseorang yang sedari tadi menahan rasa bahagia yang tak terbendung karena telah menemukan tambatan hatinya.

Tapi, malah pernyataan yang sungguh mengiris hati, kenyataan dimana dia sang pemilik hati sudah benar-benar tak mencintainya.

"Matamu... Aku tahu matamu berkata lain kate!" ucap Leon yakin.

Karena tak ingin mendengar kata-kata yang lebih menyakitkan lagi.

"Cukup! Sudah cukup Le!"

Semua pandangan yang sedari tadi menatap Leon dan Kate berganti arah menjadi menatap seseorang yang barusan bicara.

"Dave?" ucap Kate tak percaya.

"sudah cukup! Aku sudah mendengarnya... Tenanglah Kate, jika memang kau menginginkan aku pergi.. Aku akan pergi" ucap Dave menutupi kesakitannya.

"Dave!!! Kau menyerah? Kau menyerah semudah ini!!! Bodoh!!" maki Leon kesal.

Dave mengepalkan tangannya menahan amarah.

"Kau fikir ini mudah?! Kau fikir aku menyerah dengan semudah ini?"
Teriak Dave tak kalah kencang.

Kate... Tubuhnya bergetar, tapi kakinya serasa membatu tak kuat bergerak.tangisan yang pecah, dia coba untuk menahannya.

Sedangkan Dave, penyesalan yang sangat karena dia telah mengikuti Leon untuk kesini! Dia menyesal karena bukan kebahagiaan yang dia dapat, tetapi malah kenyataan yang sungguh membuatnya sulit bernafas.

"Kate... Aku pergi, karena memang kau tak akan kembali.. Tak ada gunanya aku tetap disini" ucap Dave menunduk menahan sesak yang menggerogoti tubuhnya.

'Bukan itu maksudku Dave' kata itu yang ingin sekali Kate ucapkan tetapi lidahnya keluh.

"Ingatlah satu hal, Kau tetap disini" ucap Dave seraya menujuk letak hatinya.

"walaupun aku tak ada dalam hatimu" ucap Dave mencoba tegar.

"DAVE!!!" teriak Leon yang tak terima melihat Dave menyerah.

"Terimakasih Le! Kau bekerja dengan baik" ucap Dave.

"Ohya, beritahu Jac, kalau aku merindukannya" ucap Dave seraya melangkah keluar.

Tetapi Leon menahannya.

"Dave!! Tunggu sebentar!" teriak Leon yang membuat Dave menahan langkahnya.

"Ayo Kate!! Jujurlah! Kau tak ingin Dave pergi ka ? Ayo Kate!!" histeris Leon.

"Ak-ku..." ucap Kate terbata.

"Aku sudah tak mencintaimu Dave! Pergilah!" ucap Kate seraya memalingkan wajahnya.

Leon yang sedari tadi berharap Kate berkata hal yang lain pun kecewa.

Dan Dave, dia menjadi orang yang paling kecewa.

Dan segera dia keluar dari tempat itu.

Saat Dave akan masuk kedalam mobilnya, seseorang menarik baju Dave kasar dan meninju wajah Dave.

'Dukk'

"Kenapa kau lemah Dave!! Kenapa hah?!" teriak Leon tak terima

"Cihh.. Kau pengecut!! Sekarang lihat, siapa yang bodoh hah?!" maki Leon.

Dave yang tersungkurpun berdiri.

"Apa kau tuli?" tanya Dave dengan suara pelan.

"Apa kau tak mendengarnya?! Dia menyuruhku pergi!! Dia bilang!! Dia tak mencintaiku lagi! Dia bilang hidupnya lebih bahagia tanpaku!! Dia bilang rasa untukku sudah dia buang sejak lalu!!! Kau tak mendengarnya Leon?! Kau ingin aku makin terinjak ? Kau ingin aku makin terjatuh saat terus mendengar kata mengerikannya lagi?!" teriak Dave panjang lebar mengeluarkan semua isi hatinya.

"Aku tak sejahat itu... Aku tak akan memaksa dia untuk mencintaiku" ucap Dave dengan suara yang melemah.

"Kau berfikir aku pengecut? Kau berfikir aku bodoh? Lebih bodoh mana jika aku terus hidup di kepura-puraan yang menganggap dia akan kembali?!! Kau pilih mana hah?!" ucap Dave dengan suara yang meninggi.

Leon yang sedari tadi diam pun bicara.

"Dia mencintaimu Dave!" ucap Leon.

Dave menarik nafasnya.

"Jika memang dia mencintaiku! Biarkan kami belajar untuk hal baru.. Belajar untuk saling melupakan!" ucap Dave seraya masuk kedalam mobilnya dan pergi dengan kecepatan tinggi.

Di ujung jalan, seorang wanita memerhatikan Leon yang mematung.

"Tu-tuan Leon?" panggil wanita itu.

"Emma?" balas Leon parau.

Leon langsung memeluk tubuh Emma.

"Ada apa denganmu?" tanya Emma tak terima dengan pelukan tiba-tiba dari Pria aneh ini.

"Cinta mereka tak berjalan baik" ucap Leon.

"Kenapa kau ikut bersedih?" tanya Emma bingung.

Leon menarik nafasnya.

"Karena mereka sahabatku" ucap Leon.

Emma berfikir keras.

"Maksumu Kate-Dave? Apa yang tadi itu Dave?!" tanya Emma histeris.

Emma langsung mendorong tubuh Leon menjauh dan berlari menuju Toko Kate.

Pemandangan yang sungguh menyedihkan.

Kate yang terduduk lemas di lantai dengan berderai air mata.

"Kate!" teriak Emma khawatir.

Emma langsung memeluk tubuh Kate yang gemetar.

"Aku kehilangannya..." ucap Kate lemah.

"Bukankah kau mencintainya Kate?" tanya Emma.

"Haha ada apa denganku? Dia pergi? Ini kan yang aku inginkan" tawa Kate yang membuat Emma memeluknya semakin erat.

"Kenapa kalian berdua sangat bodoh hah?!" maki Emma kesal.

Kate malah semakin larut dengan perasaannya.

Apa yang aku lakukan salah?
Bukankah ini yang aku inginkan?

Itulah pertanyaan yang terus Kate utarakan di hatinya.

*********************************

Jangan lupa Vote dan Komen ya

*Terimakasih~


I Hate My New CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang