26

12.5K 678 19
                                    

Kate POV

"baiklah Kate, tapi aku akan memberimu dua kenyataan"

"Aku yakin kau pasti akan terkejut" ucapnya yakin.

"Cepatlah jalang!! Atau aku tarik pelatuknya sekarang!!" Ancamku.

Angela mendekat padaku dengan santainya.

"Yang pertama adalah kenyataan yang indah! Bahwa Margaret bukan hamil anak Dave... Dia suruhan Ibunya Dave" ucapnya

Jadi Dave benar?
Aku salah telah membencinya.

Tuhan maafkan aku..

"Dan yang kedua..." ucapnya menggantung.

"Kau harus menunggu si aktor di balik layar datang" bisiknya di telingaku.

Oh shitt, dia pikir anakku tak kesakitan di ikat seperti kambing di situ.

Aku injak kakinya dengan hills ku dan siku ku ku arahkan pada hidungnya hingga.
Ya.... Dia berdarah.

"Shitt!! Sialan kau Kate!!!!" ucap Angela tak terima dan langsung ingin menarik ku.

"lepaskan anakku atau kau mati ditanganku?!" ancamku dan kalian tahu? Pistolnya mengarah tepat di kepalanya.

"Kate jangan coba-coba" Ucap Angela ketakutan.

Sungguh aku tak main-main sekarang, kau sudah berurusan dengan orang yang salah.

"Petter!! Lepaskan Jacob atau aku bunuh wanitamu ini!!!!" Teriakku.

Dia hanya terkekeh.

"Jac yang datang padaku Kate, dia bilang dia merindukan ayahnya!!" ucap Petter.

Jac, oh Tuhan kumohon selamatkan dia.

"Kau sebut dirimu Ayah? Apakah seorang Ayah akan menyakiti anaknya?! Dasar Bajingan!!"

"Yang kau lakukan sudah sangat keterlaluan Petter!! Kau pikir kami akan kembali kepadamu? Tidak akan pernah!!!" teriakku kesetanan.

"Kau benar Kate, maafkan Ayah Jac" ucapnya seraya memeluk Jac.

Tapi, Jac malah memberontak, dan saat Petter membuka lakban di mulut Jac.

"Aku tak mau punya Ayah yang jahat seperti mu!!!" Teriak Jacob.

Petter menangis.

"Kenapa aku bodoh!!!" Ucap Petter merutuki dirinya sendiri.

Inilah yang akan kau dapat jika seperti ini Petter Hamings.

"Kate!!" Teriak seseorang dari belakang.

"Dave?" panggilku kaget.

Dave langsung menarikku ke pelukannya.

"Kau tak apa Sayang?" tanyanya khawatir.

"Aku baik-baik saja tapi Jac!" teriakku histeris.

Sungguh kesabaranku habis sekarang.

I Hate My New CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang