20 | Red Dress

97 20 0
                                    

Euntak berdiri di hadapan sebuah pintu bercat biru. Dia tiba-tiba menjadi ingin tahu adakah benda yang di lakukan oleh Jimin pada hari sebelum ini boleh dilakukan olehnya juga?

Terus dia termenung seketika. Seperti memikirkan sesuatu. Akhirnya, dia memegang tombol besi tersebut, menutup matanya.

" Jika saya buka pintu ini, saya akan berada di Canada ", katanya perlahan, seakan-akan berbisik seorang diri.

" Saya akan berada di Canada "

Dia terus membuka pintu itu laju. Matanya terus dibuka lalu melihat keadaan persekitarannya. Keadaan yang di lihat oleh matanya hanyalah tandas. Ye tandas.

Seorang perempuan berbaju merah yang sedang membasuh tangannya terus melihat Euntak yang terkejut itu. Keadaan terus menjadi senyap. Mereka saling berpandangan melalui cermin di dalam tandas tersebut.

" Kamu nak guna sinki ni ke ? " tanya wanita berbaju merah itu.

" Eh tak lah, teruskan lah ", kata Euntak sambil menggelengkan kepalanya.

Baru sahaja dia ingin keluar dari tandas tersebut, tiba-tiba satu suara menerjah telinganya.

" Last year dekat sekolah menengah? " tanya wanita berbaju merah itu sekali lagi, tanpa melihat Euntak yang sedang memusingkan badannya semula.

" Macam mana awak tau? " tanya Euntak sambil mengerutkan dahinya, pelik.

" Muka budak muda dengan mata merah dan uniform sekolah memang dah tahu lah siapa ", kata wanita itu sekali lagi sambil merenjiskan tangannya yang basah itu.

" Aaa, mata saya " Euntak terus menggosok matanya sedikit. Dia melihat semula mukanya di hadapan cermin. Wanita di sebelahnya tersenyum sedikit.

Akhinya, wanita tersebut memusingkan badannya, menghadap Euntak.

" Dekat mana awak tinggal? " tanya wanita itu. Euntak mendongakkan kepalanya.

" Oh?- S-saya tinggal dekat-dekat dengan sini je "

" Baguslah ", wanita tersebut terus mengambil plastik hitam yang berisi sesuatu di atas sinki tersebut. Dia menghulurkan plastik itu kepada gadis di hadapannya.

" Nah ambil ni ", Euntak terus mengambil plastik tersebut.

" Ni bayam ", bisik Euntak perlahan sambil memegang daun bayam yang berwarna hijau itu.

" Saya dapat dari seorang lelaki ", kata wanita berbaju merah itu, memusingkan badannya semula sambil membetulkan rambutnya yang agak panjang.

" Awak dapat bayam dari lelaki? " tanya Euntak, pelik. Wanita tersebut tidak menjawab pun soalan Euntak.

" Pergi balik rumah dan makan dengan keluarga awak, okay? " kata wanita tersebut. Euntak mengangguk perlahan.

Akhirnya, wanita tersebut terus keluar dari tandas itu, meninggalkan Euntak keseorangan yang masih terpinga-pinga.

🌼🌼🌼

Euntak membuka kasutnya sebelum memasuki rumah makciknya itu.

" Saya sudah balik ", kata Euntak sambil berjalan masuk ke dalam rumah tersebut menuju ke dapur.

" Kenapa kau balik lambat? " tanya makciknya sambil mendandan rambutnya menggunakan benda yang dipanggil hair roll itu.

" Saya balik terus dari sekolah ", jawab Euntak. Dia meletakkan seplastik bayam di atas meja sebelum masuk ke dalam biliknya.

❝GOBLIN❞Where stories live. Discover now