PART 7

2.6K 174 1
                                    

Sementara itu di istana permaisuri, wanita itu tengah berusaha untuk melahirkan anak ketiganya

" Mama.. Mohon mendorong lebih kuat lagi mama " perawat istana memberinya arahan

" Eeeeeeeeeggggg " ratu mengejang sekuat tenaganya

Beberapa dayang nampak menyeka keringat ratu yang bercucuran tersebut

" Aaaaaakkkhhhhh " ratu mengerang merasakan sakit yang amat sangat

Lalu terdengarlah suara tangis bayi yang selama 9 bulan ini di nantikannya

" Mama... Selamat jungjeon - mama... Seja jeonha telah lahir "

Dan akhirnya sang Ratu melahirkan bayi laki - laki pertamanya, Raut wajahnya yang tadi menegang kini agak begitu mengendur, kebahagian itu datang berbarengan dengan kesedihannya

Melahirkan penerus tahta itu artinya tugasnya telah selesai dan ibu suri bisa kapan saja menyingkirkannya atau mungkin malah ini adalah awal mula dimulainya semuanya

Malam telah larut, ratu nampak kesal sambil mengendong bayi yang siang tadi baru di lahirkannya

" Apa jeonha tidak tahu jika seja telah lahir ?!" Tanya ratu yang tak mendapati kehadiran suaminya tersebut di kediamannya setelah ia melahirkan

" Jeonha... Jungjeon - mama jeonha " dayang istananya nampak ragu mengatakannya

" jangan - jangan... Jeonha.. " Ratu memandang dayangnya,raut wajahnya nampak kesal ketika menebak – nebak dipikirannya

Tengah malam buta ratu beserta rombongannya menuju istana ibu suri, langkahnya terhenti ketika melihat siluet 2 orang saling berdekatan dengan intim

" Menjijikkan " gumamnya geram, matanya menyiratkan kemarahan yang dalam, ia memang telah membuang hatinya namun... Ia masih tak terima dengan penghinaan yang ibu suri berikan padanya

Penghinaan yang bertahun – tahun ini telah diterimanya dan hanya bisa dipendamnya tanpa bisa berbuat apapun dan lagi – lagi karena kekuasaan yang jadi penghalangnya

" Mama..."

" Kita pergi.. Aa.. Tunggu dulu.. Aku punya ide "

Rombongan nampak berbalik dan menjauh dari istana ibu suri

***

Di istana putri, malam itu myunghee belum bisa memejamkan matanya dan masih terjaga, seperti rutinitasnya dilain hari, ia tengah meminum obatnya

" Jungjeon - mama ?" Tanya myunghee seraya meletakkan mangkuk obatnya " kenapa malam - malam begini jungjeon - mama mengunjungiku ?!"

" Hamba juga kurang mengerti mama "

Myunghee meraih sapu tangannya dan mengusap mulutnya, raut wajahnya menyiratkan ketidak mengertian akan kehadiran wanita itu di istananya tengah malam begini

" Persilahkan jungjeon - mama masuk "

" Yee.. Mama "

Ratu masuk kedalam kamar myunghee dengan senyum di wajahnya, myunghee nampak memberi hormat padanya

" Apa aku menganggumu putri ?" Tanya ratu seraya duduk di depan myunghee

" Animida mama... Hamba juga belum bisa memejamkan mata hamba "

Ratu tersenyum, senyumnya memudar ketika di lihatnya mangkuk porselin berisi cairan coklat pekat tersebut, ratu nampak mengerutkan keningnya ketika melihat mangkuk obat tersebut kemudian menatap sang putri

The Precious Luck [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang