Bagian 26

1.5K 100 0
                                    


Myunghee kini berada diistananya, ia menghela nafas dan memandang lurus kedepan

" mama..." suara dayang kim membuat senyumnya melebar " tuan choi disini "

" masuklah "

Pintu geser dibuka dan muncullah sosok paman myunghee disana, sang paman memberinya hormat kemudian duduk didepan myunghee

" paman apa kabar, pasti merepotkan meminta paman terus datang keistana" myunghee menatap sang paman ramah

" animida mama.... Sangat senang rasanya bisa membantu, bukankah itu yang dinamakan keluarga ?"

" yee... keluarga "

Dayang kim terlihat diam, namun dalam diamnya wanita paruh baya itu begitu memperhatikan sang putri dan pamannya dengan seksama

" apa mama serius dengan yang anda katakan ?" Tanya sang paman, mereka mulai berbicara dengan serius

" tentu saja paman, aku tidak bisa mempercayai siapapun disini, aku bahkan tidak mempercayai paman, maupun haaaah " myunghee menghela nafas sejenak " dayang pengasuhku sendiri "

Myunghee menyinggung dayang kim, namun dayang itu terlihat begitu tenang

" ratu merencanakan untuk membantu anda yang mulia "

" benar, ratu akan membantu namun kemudian akan membunuhku... itu... apa biasanya kita menyebutkan... memanfaatkan, aku baik – baik saja dengan itu semua namun... rencana itu sudah meleset dari rencana awal jadi kupikir paman, aku akan bergerak sendiri, tapi... ini rahasia "

" gungjo – mama "

" paman... aku.. akan membalaskan dendamku ini dengan tanganku dan aku akan pergi dengan tenang menemui keluargaku "

" mama " sang paman terkejut,

Myunghee hanya tersenyum, ia tahu mungkin waktunya tak akan banyak lagi,

*****

Ibu suri terlihat gelisah dikediamannya, cerutu yang dipegangnya tak juga dihisapnya

" apa yang menganggu pikiran anda ibu suri ? sejak tadi anda terus melamun ?" dayang istananya menegurnya

Hahahahahahahaha tawa ibu suri tiba – tiba pecah " dayang han " ratu menoleh kearah dayang kepala istananya

" yee mama "

" apa kau tahu.. myunghee... gadis itu akan melawanku "

" mama "

" myunghee... gadis kecil yang ku rawat tidak.. gadis kecil yang kuberi nyawa itu... kini akan melawanku.. dan tebak... apa yang kurasakan saat ini " ibu suri menatap dingin kearah dayang han

" hamba tidak bisa menebaknya yang mulia "

" takut... heeh.. seorang ibu suri jang min hee takut... pada kijang buruannya, heeeh " sebuah tawa terdengar diakhir kalimat sang penguasa joseon tersebut

" mama "

" haruskah... haruskah aku membunuhnya saat ini sebelum ketakutan memakanku ?" ibu suri terlihat mengeluarkan ekspresi dingin yang menakutkan

" daebi – mama..."

Ahahahahahahahahaha tawa ibu suri pecah kembali " ini sudah terlalu jauh... aku sebaiknya juga mengulurkan tanganku sekarang... jadi.. mari kita bersiap sekarang "

Ibu suri sepertinya tak ingin lagi menunggu lama untuk membiarkan sang putri semakin berkembang nantinya, rasa takutnya sepertinya sudah mulai muncul, sebuah keraguan terbersit dipikirannya dan menumbuhkan ketakutannya akan perkembangan myunghee, itulah sebabnya ibu suri mulai menyusun rencananya untuk mengakhiri pertaruhan ini dengan kemenangannya

The Precious Luck [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang