" kau kesal bukan... jika begitu.. bunuhlah nenekmu ini.. gungjo "
takdir sungguh tak memihaknya, gadis itu hidup dalam ketakutannya membuatnya menjadi gadis pengecut
putri myunghee hidup di istana yang seperti penjara baginya, keluarganya di bantai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di istana ibu suri malam itu terlihat begitu sunyi, aroma terapi menyeruak keseluruh ruangan di salah satu sudut ruangan di istananya
Ibu suri muda tersebut nampak tengah melakukan relaksasi, ia nampak tengah tengkurap dan membiarkan punggung mulus indahnya terjamah oleh tangan dayang yang tengah memijatnya
" jadi... ia tak menghabiskan lagi obatnya ?" tanya ibu suri tanpa memalingkan wajahnya
" yee mama... gungjo – mama berkata beliau sering merasakan pusing dan mual akhir – akhir ini setelah meminumnya " seorang wanita nampak melaporkan keadaan di kediaman putri myunghee dan wanita ber – dangui giok tua tersebut adalah dayang kim, dayang kepala di kediaman sang putri
" haah.. gadis itu.. dia sudah mulai sangat membosankan, sepertinya aku menyesal membiarkannya hidup.. dia.. tidak menghargai hidup yang kuberikan " wanita muda itu nampak santai mengucapkannya sambil menikmati pijatan di tubuhnya
" mama.. " wajah dayang kim nampak gusar, ada pertanyaan yang hendak ia lontarkan namun ia ragu untuk mengatakannya
" tambah dosisnya " sang ibu suri nampak berbicara ketika dayang kim hendak membuka mulutnya
" yee !!!" dayang kim nampak terkejut mendengar hal itu
" apa kau tidak mendengarnya ?" ibu suri nampak mengalihkan kepalanya ke sisi kanan dan memandang ke arah dayang kim yang nampak cemas " ku bilang.. katakan pada tabib han untuk menambah dosis obat putri myunghee "
" tapi... daebi – mama..."
" lakukan saja " ibu suri nampak mengangkat tangannya memberi isyarat pada dayang yang memijitnya untuk berhenti, sang ibu suri muda itu kemudian duduk dan memperlihatkan punggung telanjangnya yang terlihat begitu mulus
Beberapa dayang datang dan memberikan jubuh ibu suri untuk menutupi tubuhnya
" tidak ada gunanya lagi mempertahankan seseorang yang bahkan tidak menginginkan hidupnya lagi " ibu suri menyalakan rokok melalui pipa panjang di tangannya
" tapi mama..."
" atau.." ibu suri itu nampak menatap tajam ke arah dayang kim " kau ingin mengantikannya meminumnya... kim sanggong ?"
Dayang kim nampak terdiam, ia tak berani lagi membantah ucapan ibu suri
Wanita muda itu, ibu suri inhye memang masih muda, usianya baru menginjak 28 tahun ketika ia naik jabatan menjadi ibu suri, wajahnya nampak segar dan cantik dengan tubuh sintal yang mengoda
Namun di balik itu semua, ibu suri muda itu nampak begitu kejam dan dingin, ia tak segan menyingkirkan siapa saja yang menghalangi kekuasaannya, dan putri myunghee beserta keluarganya sudah merasakan betapa kejam dan bengisnya ibu suri tersebut
Tak ada yang berani membantahnya ataupun menentangnya, di istana ialah yang mengendalikan semuanya