Di kediaman ratu
" sampaikan surat ini ada ayahku " wanita itu nampak menyerahkan sebuah gulungan pada dayang istananya
Dayang paruh baya tersebut nampak maju kedepan dan menerima gulungan tersebut dengan sopan kemudian kembali lagi keposisinya
" beritahu ayahku.. ini hal yang penting "
" yee mama..."
" aku tidak bisa membiarkan hal ini terus berlanjut " gumamnya seraya meraba perutnya yang terlihat begitu besar karena tengah mengandung
" mama..." raut wajah dayang paruh baya tersebut nampak menyiratkan keraguan
" ada apa ? apa ada yang ingin kau sampaikan ?"
" jeonha... sepertinya beliau lebih sering mengunjungi daebi – mama daripada mengunjungi kamar para selir " sang dayang melaporkan
" haah.. aku tidak peduli akan hal itu, hubungan menjijikkan seperti itu... aku bahkan tidak mau melihatnya, wanita itu.. begitu rendahan " ada gurat kekesalan di wajahnya ketika mengatakan hal itu,
Sudah bukan rahasia lagi bagi ratu jika suaminya sang raja mempunyai hubungan dengan bibi tirinya tersebut yakni ibu suri, hal itu membuat ratu yang sudah melahirkan 2 orang putri tersebut murka dan marah awalnya, namun ia mulai bisa mengendalikan amarahnya tersebut ketika ia memandang hubungan itu sebagai hubungan yang menjijikkan, ia.. membuang hati dan perasaannya, seperti yang di ajarkan ibu suri muda itu padanya
Flashback
" daebi – mama... ini tidak benar... bagaimana anda bisa melakukan hal ini pada hamba " ratu nampak marah dan berbicara dengan ibu suri ketika ia pertama kali mendengar kabar hubungan terlarang tersebut
" jungjeon... apa yang tidak benar ? kau..itu wanita dan aku juga wanita.. seharusnya kau mengerti akan hal itu "
" mama " ratu berlinangan airmata
" diam !!!" ratu memegang dagu ratu dan mencengkramnya " diam.. apa yang kau harapkan di istana ini ? cinta ? keromantisan ? perasaan yang berbunga haaah... bukankah itu memuakkan ? jungjeon... apa kau terluka ? apa hatimu hancur... jadi.. kau mau kuberitahu sesuatu ?"
Ratu diam, gadis muda itu nampak ketakutan menatap mata tajam ibu suri
" buang hatimu... buang perasaanmu maka.. kau akan bisa tinggal lama di istana... membuang sesuatu yang tak berguna demi kekuasaan itu adalah hal yang wajar, jadilah seseorang yang membuang jauh hatinya agar kau tak merasa kesepian di istana, mengerti ?" ibu suri nampak menghempaskan wajah ratu dengan kasar
Ibu suri kemudian pergi meninggalkan ratu yang masih menangis di sana meratapi nasibnya yang malang
Flashback end
" heeh.. aku benar – benar gadis polos yang sangat bodoh dulu... heeh.. menyedihkan " ratu tersenyum sinis ketika mengingat masalalunya
Dulu ia memang hidup di bawah bayang – bayang ketakutannya terhadap sang ibu suri namun kini, setelah ia meyakinkan dirinya bahwa ia harus melakukan sesuatu demi hidupnya keberaniannya timbul, ia membulatkan tekadnya menghancurkan ibu suri muda yang membuat hidupnya merana tersebut
" lihat saja... kau akan menerima yang lebih menyakitkan dari ini " ratu nampak geram dan mengenggam erat tangannya
BERSAMBUNG

KAMU SEDANG MEMBACA
The Precious Luck [TAMAT]
Historical Fiction" kau kesal bukan... jika begitu.. bunuhlah nenekmu ini.. gungjo " takdir sungguh tak memihaknya, gadis itu hidup dalam ketakutannya membuatnya menjadi gadis pengecut putri myunghee hidup di istana yang seperti penjara baginya, keluarganya di bantai...