Pagi ini setelah sarapan myunghee pergi kepasar bersama haerim, seorang dayang dari dapur istana, awal perkenalan mereka saat itu adalah ketika myunghee keluar dari istananya dan memilih bersembunyi di dapur istana, haerim yang saat itu baru dayang magang membuatkan myunghee sebuah sup, hingga myunghee merasa hangat dan tenang sejak saat itu sahabatnya itu selalu berada disamping myunghee
" gungjo – mama... kemana kita akan pergi ?" Tanya haerim
" ini... petanya mengatakan kita akan pergi kesini " myunghee menunjukkan gambar yang diberikan yong do
Mereka mengikuti jalur peta tersebut dan jalurnya menuju hutan
" mama... ini hutan " haerim terlihat takut
" oo... sepertinya ini memang hutan " kata myunghee " oo... tandanya berhenti disini, kita harus bersiul " myunghee mulai memajukan bibirnya dan meniupkan udara namun tak keluar siulannya " oogg... ini berhasil semalam"
" apa yang anda lakukan mama ?" Tanya haerim
" bersiul... yong do menyuruhku bersiul "
" aaa... bersiul "
Myunghee mencoba berkali – kali tapi tak juga berhasil, haerim yang melihatnya terlihat mulai jenuh
" mama... bagaimana jika hamba yang melakukannya ?" haerim mengajukan diri
" yee ? apa kau juga meremehkanku aku bisa melakukannya " myunghee kesal
" mama... ini akan memakan waktu yang lama nanti, ijinkan hamba "
Myunghee diam namun kemudian ia menyerahkan masalah siulan pada haerim, gadis itu ternyata bisa bersiul dan tiba – tiba sebuah jarring besar menangkap mereka
" AAAAKKKKHHHHH !!!!" haerim dan myunghee berteriak, setelah jarring menangkap mereka jarring itu putus dan melemparkan mereka masuk kedalam lubang
" eoommmmmaaaaaaaaa !!!!!" haerim berteriak
Mereka meluncur masuk kesebuah lubang gelap bagai roller coaster
" aaaaaakkkkkhhhhh !!!!!" bbuuukkkk !!!! mereka baru mendarat disebuah tumpukan jerami,
" aiggooo..." myunghee segera duduk dan memegangi kepalanya yang terasa berputar " haerim – ah..."
" disini... " haerim menampakkan tangannya " disini mama "
Myunghee segera bangkit dan membersihkan bajunya, rambutnya dari jerami – jerami yang menempel
" dimana kita ?" myunghee mengamati sekeliling
" ini... kandang ternak ?" haerim berkomentar
Mereka berdua keluar dari dalam kandang kemudian melihat sekeliling
" desa ?" gumamnya
Mereka melihat sebuah desa disana, ramai dengan orang yang berlalu lalang, tempat itu bagai pasar
" mama... dimana kita ? apa kita berada dialam lain ?" haerim terlihat binggung, desa ini tak pernah ia lihat sebelumnya
" aku juga tidak tahu " myunghee tercenggang
" aiggooo... anda ternyata bisa juga sampai disini.... Mama "
Myunghee segera berbalik, ia tahu betul suara tersebut
" yong do – ya "
Yong do tersenyum " apa kabar... yang mulia "
Yong do lalu mengajak myunghee berjalan menuju kekediamannya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Precious Luck [TAMAT]
Narrativa Storica" kau kesal bukan... jika begitu.. bunuhlah nenekmu ini.. gungjo " takdir sungguh tak memihaknya, gadis itu hidup dalam ketakutannya membuatnya menjadi gadis pengecut putri myunghee hidup di istana yang seperti penjara baginya, keluarganya di bantai...