PART 15

1.9K 135 1
                                    

Sesuai yang diperintahkan, myunghee pergi untuk melihat pasar malam, kesempatan ini ditujukannya untuk berinteraksi dengan orang ramai

" mama... apa anda merasa pusing ?" dayang kim

Myunghee menggeleng " dayang kim... disini lebih ramai dari biasanya "

" tentu saja mama... hari ini adalah hari perayaan "

Myunghee mengangguk – angguk, tiba – tiba beberapa orang berlarian seraya membawa kembang api, myunghee yang berada ditengah nampak terbawa keramaian tersebut dan terpisah dengan dayang kim

" kim sanggong... kim sanggong !!!!" myunghee berteriak

" mama... gungjo – mama " dayang kim nampak panic

Myunghee nampak terpisah jauh sampai kepinggir pasar, ia nampak kebinggungan

" bagaimana ini ? dimana aku sekarang ?" ia bergumam sambil melihat kanan dan kiri, orang – orang yang berlalu lalang nampak lewat begitu saja, myunghee ingin bertanya tapi ia benar – benar tidak berani

" co... co.. per.. permi..." suaranya tak terdengar, myunghee benar – benar binggung, gadis yang tak pernah mengetahui bagaimana luar istana itu bekerja nampak ketakutan

" nona... minggirlah.. kau menghalangi orang yang akan membeli " seorang bibi penjual makanan menegurnya

Myunghee minta maaf dan menepi

" Agassi... kau menghalangi jalan orang !!!" seorang paman membentaknya, myunghee terkejut ia tak tau harus bagaimana hingga seseorang mendorongnya dan tubuhnya goyah

Haappp... dua buah tangan menopangnya, myunghee terkejut dan segera melihatnya, seorang pemuda tersenyum padanya, yong do... pemuda itu tak lain adalah yong do

" maaf... maafkan saya.. maaf " myunghee buru – buru meminta maaf

" aahh.. tidak apa – apa..apa anda baik – baik saja ?"

" yee..? ahh.. aku hanya sedikit binggung " tukas myunghee

Ekspresi myunghee yang begitu lemah dan memelas entah kenapa membuat yong do menjadi geram, ingin rasanya ia berteriak pada gadis itu untuk lebih bisa tegar dan kuat, serta tak membiarkan orang – orang memandangnya remeh

" Agassi... apa kau tersesat ?" Tanya yong do

Myunghee mengangguk, yong do kemudian menghela nafas dan menawarkan diri untuk mengantarkan pulang, tapi bukannya kembali keistana yong do malah mengajak myunghee berjalan – jalan,

" makanlah.. itu namanya permen apel, itu enak " kata yong do

" ahh.. yee " myunghee mengigit makanan itu di ujung giginya

" enak bukan ?"

" manis..."

Yong do merasa frustasi, myunghee tak berbicara jika ia tak mengajaknya bicara, myunghee bahkan berbicara dengan suara pelan dan tak menatapnya, yong do tiba – tiba berhenti didepan myunghee dan membuat myunghee sempat menabrak tubuhnya

" hei.. kau... siapa namamu ?" yong do menggunakan bahasa banmal [ bahasa kasar ] ketika bicara dengannya

Myunghee terkejut, seseorang berbicara tak sopan padanya

" lee... lee myunghee " jawabnya dengan suara bergetar

" aaahh... myunghee... berapa usiamu ? kau nampaknya lebih muda dariku ?"

" yee..." myunghee nampak tak nyaman dengan bahasa yang digunakan yong do padanya "aa... tuan ..."

" yong do.. kau bisa memanggilku yong do " kata yong do cepat

The Precious Luck [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang