•5• PDKT

1.8K 319 30
                                    

Ponsel Rio
© MsLoonyanna

╰•♥♡♥•╮


"Woah, such a unique name. That sounds similar with mine somehow. I'm Amelia Aussie, by the way." Cewek itu tersenyum manis seraya menjabat tangan Rio.

"Aussie? Kayak negara Australia, ya. I mean, it heards like ... err, country of Asutralia."

Peduli amat grammar gue ancur, yang penting dia ngerti maksud gue, Rio membatin sesaat setelah ia menyuarakan pendapatnya.

"By the way, kamu bisa duduk di sini," kata cowok itu lagi sambil menunjuk kursi di depannya.

"Oh, terima kasih." Lagi-lagi senyuman simpul.

"So, Amelia, kita berdua punya nama yang unik. Aku Rio Indonesia dan kamu Amelia Aussie. Err, what is the means behind the scen—eh, the name of yours?"

Sekadar info, Rio cukup buruk dalam pelajaran Bahasa Inggris.

"Oh, actually it's just beca—"

"Ini pesanannya," ujar sebuah suara tiba-tiba, memotong kalimat Amelia tanpa sengaja.

Oke, itu Bu Aminah, sang ibu kantin. Ia meletakkan seporsi mi kuah pedas, lengkap dengan es teh pesanan Rio di atas meja sebelum kemudian berjalan menjauh dan kembali tak lama setelahnya dengan sebuah nampan berisi nasi goreng beserta air mineral.

"Selamat menikmati," ujarnya ramah, mengedipkan sebelah matanya jenaka ke arah Rio yang hanya dibalas senyuman simpul oleh cowok itu. Ia menebak bahwa pasti Bu Aminah tahu betul perihal ia yang tengah melancarkan sebuah aksi PDKT.

"Terima kasih," seru Amelia sesaat sebelum sosok ibu kantin tersebut kembali ke balik dapur.

"You like fred rays?" Rio bertanya serius seraya menggulirkan matanya ke arah nasi goreng pesanan Amelia.

Bukannya menjawab, cewek itu justru tertawa pelan. Rio sendiri dibuat bingung. Apa ia salah bicara? Gawat kalau begitu, pikirnya gelisah.

"You know, I can speak Indonesia, though. Just ... err, not so fluent. And yes, kusuka nasyi gowreng, my favorite actually," jawab cewek itu senang—dengan aksen 'becek' ala bule-bule pada umumnya—sebelum akhirnya memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulut. "Hm, this is enak sekali."

"Indonesia gitu, lho," sambut Rio bangga lalu ikut mencoba makanannya, mi kuah pedas.

"Rio, your noodles, err ... looks so spicy. Kamu suka spicy food, hm?"

"What?"

"Err, spicy. I don't know how to say it in Indonesia, my bad, ugh!"

Rio tetap memasang wajah bingung, tetapi rupanya Amelia tak kehabisan akal. Ia tiba-tiba menunjukkan raut panik lalu mengipas-ngipasi wajahnya sendiri seraya berpura-pura menghapus peluh imajiner di keningnya.

"Aha!" Rio berdiri dari kursinya dengan semangat. "Aku tahu, aku tahu, aku ta—"

"Tempe," sambung Amelia asal. Di detik selanjutnya, tawa keduanya pun pecah di udara.

"You're funny, Amelia," puji Rio sebelum kembali duduk di kursinya. Menyadari bahwa Amelia bukanlah sembarang bule, gadis itu termasuk bule humoris. Lebih tepatnya, blasteran humoris.

"Why thank you! I take it as compliment," Amelia menjawab, tersenyum lebar, dan dibalas hal serupa oleh Rio.

"Dan, err ... iya, aku suka makanan hot-hot. So, hm, back to the question before. Kenapa nama kamu Amelia Aussie?"
.
.
.
Bersambung...

-----

Haloha! Hehe, maafin bahasa Inggris-nya Rio yang bikin sakit mata, ya! xD

Aight, see ya!
.
.
Salam,
MsLoonyanna

Ponsel RioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang