•8• Galau

1.2K 243 18
                                    

Ponsel Rio
© MsLoonyanna

╰•♥♡♥•╮


Rio masuk terburu-buru ke dalam kelas yang sudah sepi dan serta-merta mengecek laci mejanya dengan tergesa. Namun ....

Nihil.

Benda yang dicarinya tak berada di sana.

"Mampus! Hape gue mana coba? Mana anak-anak pasti udah pada ke lab semua lagi! Aduh, duh, duh! Pusying pala Rio."

Cowok manis berlesung pipi itu sibuk mondar-mandir dengan pose satu tangan di pinggang, sementara satu tangannya lagi sesekali meremas-remas rambutnya sendiri. Ia merasa bingung dan galau. Bagaimana tidak? Jelas-jelas ia meletakkan ponselnya di laci meja sebelum ke kantin beberapa jam yang lalu, tetapi mengapa benda pipih mungil itu justru tak ada di sana sekarang?

Rio bingung, Rio dilema, Rio galau, dan Rio lapar. Iya, jika sedang galau, Rio memang selalu merasa lapar entah mengapa, padahal ia baru saja makan beberapa saat yang lalu. Hm.

Maka dengan kepala tertunduk lesu, Rio kemudian duduk di atas kursinya. Membuka tas, cowok galau itu lantas mengeluarkan sebungkus Snickers.

Sreeet ....

"Gue tahu kalau gue galau ... gue jadi laper, dan akhirnya gue jadi rese' kalau lagi laper, hmmm."

"Meooow ...."

Rio menengok ke kanan dan seketika matanya menangkap penampakan seekor kucing putih imut nan lucu. Galaunya seketika menjadi double. Haruskah ia egois dan memakan Snickers itu seorang diri atau haruskah ia membaginya dengan si kucing imut perusak ketenangan?

Sekitar lima menit Rio berpikir sebelum sebuah senyuman lebar nan cerah menghiasi wajah tampannya. Dengan semangat ia segera melepas sepatunya.

"Nah, ini kan adil. Kita jadi sama-sama punya, deh. Bedanya dikit doang. Gue punya Snickers, sementara lu punya sneakers. Aduh, gue emang genius! Anak siapa dulu dong, Yuni Sahara gitu, lho ...." Rio tertawa-tawa sendiri, merasa bangga dengan idenya barusan.

Sekitar lima menit berlalu, rasa galau itu akhirnya sedikit berubah dengan kelegaan. Well, hanya sedikit. Dengan wajah tak sekusut tadi, Rio menoleh ke arah si kucing pu—

"Tunggu bentar, tuh kucing ke mana coba? Gila, gila, sepatu gue manaaa, oi?!"

"Meooow ...."

Suara itu seperti berasal dari depan pintu kelas, maka dengan tergopoh-gopoh Rio segera mengecek dan ternyata ....

"Aaaaarrgh!! Sepatu gue penuh pup kuciiiiiiinggg! Mami Yuniiii, Rio jijik, jijik, benci, jijiiiik!"

Ah, sudahlah ....

Mungkin hari ini memang merupakan hari tergalau bagi Rio, dan juga ... hari tersial.
.
.
.
Bersambung...

-----

Ah, ya, bentar lagi masuk ke inti ceritanya. Hehe.

.
.

Salam,
MsLoonyanna

Ponsel RioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang