Ponsel Rio
© MsLoonyanna╰•♥♡♥•╮
Rio sedang berjalan di sepanjang koridor sekolah saat matanya menangkap sesosok bidadari yang dari seminggu lalu telah mencuri hatinya. Berlebihan memang, tetapi sepertinya Rio benar-benar sedang jatuh cinta pada sosok itu.
Sebuah senyuman cerah kontan terbit di wajahnya ketika dengan begitu semangat ia menyapa, "Hi, El! Are you remembering me?"
Amelia, cewek cantik yang disapa, hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan Rio yang grammar-nya tak keruan itu.
"Hello, Rio. I do remember you, of course. How are you?"
Asyiiikk! Ditanyain kabar sama gebetan, aaaahww!
Rio cengengesan, menggaruk-garuk lehernya yang tiba-tiba terasa geli, sementara kedua kakinya saling menyilang. Oh, sungguh suatu posisi berdiri yang cukup awkward, tetapi ... percaya atau tidak, ia memang selalu melakukannya setiap kali merasa malu di hadapan orang yang ia sukai.
"Finally I meet you here, I losing your contact, El. My phone gone away two days, that's why I'm not chatting you or call you."
Meskipun bahasa Inggris Rio belepotan, tetapi setidaknya Amelia mengerti maksud cowok berlesung pipi manis itu. Ia kemudian mengangguk-angguk paham seraya mengeluarkan sebuah pulpen dan kertas post-it dari saku seragamnya.
Dari balik bulu matanya yang lentik, Rio dapat melihat jika cewek blasteran itu sedang menuliskan sesuatu di sana dan tampaknya tak hanya sebuah nomor telepon, tetapi juga ...
"This is my number, my LINE ID, and ... hm, my username on Instagram. Hit me up there." Entah mengapa di saat Amelia mengatakannya, pipinya sedikit bersemu merah dan Rio dapat melihatnya dengan jelas.
Apakah ini pertanda kalau si El emang mau digebet sama gue? Aw, aw, aw, Awmelia mau sama Awrio! Awuhlala!
"Hm, okay, El. Nanti aku call, ya. Di-lift, lho—eh, maksudnya di-up, lho. Aduh, apaan sih bahasa Inggrisnya ... ugh, itu deh pokoknya."
"Yes, Rio, I will surely angkat telepon kamu," balas Amelia cerah. Ia tersenyum manis.
Anjir, mending tadi gue bilang 'angkat' aja daripada sok-sok-an nge-English, tapi justru malu-maluin.
"Ya sudah, Rio. Aku telah dijemput sipirku."
Rio cengengesan. "Supir, El."
Amelia tergelak singkat sebelum membalas, "Yes, that's what I mean, sorry. Okay then, see you soon, Rio. Bye!"
Cup!
Oh my God, oh my God, oh my God! Pipi gue aaaaawwwh! Rasanya jadi pengin goyang dribble deh, aaah!
.
.
.
Bersambung ....-----
Don't forget to leave a vote/comment for a fast update:)
.
.
Salam,
MsLoonyanna💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Ponsel Rio
القصة القصيرة[SHORT STORY • Humor, Teenfiction, Mystery, a little bit of Supernatural and Horror] Rio Indonesia, cowok kekinian Indonesia yang tak bisa hidup tanpa ponselnya. Sayangnya, ponselnya justru "bisa hidup" tanpa Rio. ──❧───❧─────❦─────❧───❧── Ponsel...