Ponsel Rio
© MsLoonyanna╰•♥♡♥•╮
"Rio Indonesia?"Duh! Kenapa, sih, nama belakang gue harus Indonesia segala? Gak cukup apa ini muka udah Indonesia banget?!
"Hadir, Pak!" Rio menjawab malas-malasan. Selalu seperti ini, setiap kali para guru mengabsen namanya, pasti ada saja suara terkikik teman-temannya di beberapa sudut ruangan kelas.
Cowok manis berlesung pipi itu menatap berkeliling dengan tampang garang sebelum memutar bola matanya sebal. Jika saja orangtuanya mengizinkan untuk berganti nama, ia bersumpah akan sujud syukur selama dua hari dua malam di tengah lapangan sekolah hanya dengan menggunakan bokser Hermione Granger kesayangannya.
Iya, Rio seorang potterhead yang begitu mengagumi sosok karakter fiksi penyihir cerdas Hermione Granger itu. Oke, jangan bilang siapa-siapa bahwa dia punya bokser eksklusif penyihir dari asrama Gryffindor tersebut. Namun, kalau boleh jujur, sebenarnya favorit karakter di urutan pertamanya adalah si unik Luna Lovegood. Hanya saja, sejauh yang Rio tahu, bokser eksklusifnya belum ada. Jadi, ya ... begitulah. Tak ada Luna, Hermione pun jadi.
Sepuluh menit berlalu hingga pembacaan nama di daftar absensi berakhir, kini Pak Hamid mulai menjelaskan tentang ide pokok sebuah cerpen dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang entah mengapa justru membuat Rio menguap bosan.
Bahasa Indonesia tak pernah benar-benar menjadi pelajaran favoritnya. Menurutnya, untuk apa belajar bahasa Indonesia jika sehari-hari saja ia sudah bisa berbahasa Indonesia dengan lancar, baik, dan benar? Songong memang, tetapi itulah Rio Indonesia, cowok kekinian Indonesia yang tak pernah menyukai nama belakangnya dan ... ah, ia juga tak bisa hidup tanpa ponselnya.
Berbicara tentang ponsel, Rio diam-diam mengeluarkan benda persegi itu dari balik sakunya. Ia melirik ke kiri dan ke kanan. Aman, pikirnya.
Dengan lincah, jemarinya mulai membuka beberapa akun media sosialnya dan mengecek puluhan notifikasi dari sana, plus membalas sekitar tiga puluhan pesan dari akun Facebook-nya. Jangan salah, cowok ganteng memang fans-nya di mana-mana. Iya, Rio termasuk ke dalam jajaran cowok-cowok ganteng di sekolah, lho! Bukan termasuk ke dalam jajaran genjang.
Sembari mengetik, tiba-tiba saja senyuman Rio terbit dari bibir setipis sari apelnya. Entah bagaimana dan dari mana, sesuatu yang seolah baru ia sadari seketika melintas begitu saja dalam benaknya dan ....
"Ah, gue gak bisa bayangin hidup gue tanpa hape! Demi hidung Voldemort yang gak pernah tumbuh, gue bener-bener gak bisa hidup tanpa hape!"
.
.
.
Bersambung...-----
Hi! Actually, saya mau ngaku. Ini kali pertamanya saya nulis dengan gaya bahasa gak baku. At least, di percakapannya (ok, bahkan narasinya semi baku doang, OMG!). Meski udah coba beberapa kali di draft, tapi tetep aja rasanya beda soalnya ini yang pertama publish! lol ok, abaikan. I just wanted to say that though.
Hope you guys liked it! Vote/comment would be really appreciated:)
Thanks in advance.
P.S. Rio in mulmed.
.
.
Salam,
MsLoonyanna♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Ponsel Rio
Historia Corta[SHORT STORY • Humor, Teenfiction, Mystery, a little bit of Supernatural and Horror] Rio Indonesia, cowok kekinian Indonesia yang tak bisa hidup tanpa ponselnya. Sayangnya, ponselnya justru "bisa hidup" tanpa Rio. ──❧───❧─────❦─────❧───❧── Ponsel...